Prabowo maju capres dinilai beri 'tiket gratis' Jokowi untuk 2 periode
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai partai politik pendukung Joko Widodo senang ketika Rapat Koordinasi Nasional Partai Gerindra memutuskan mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Dengan keputusan tersebut maka tercipta kontestasi seperti pada Pilpres 2014.
"Jadi agenda setting pendukung Jokowi kelihatan sekali, yaitu bagaimana caranya agar terulang kembali 'head to head' Jokowi dengan Prabowo. Saat ini yang dilawan Prabowo adalah Jokowi sebagai petahana, dulu Jokowi bukan petahana saja Prabowo kalah," kata Pangi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, seperti dilansir Antara, Minggu (15/4).
Dia menilai apabila Prabowo berhadapan dengan Jokowi, artinya sama saja Ketua Umum Partai Gerindra itu kembali memberikan 'tiket gratis' kepada Jokowi menjadi presiden dua periode.
-
Apa yang dibagikan Prabowo secara gratis? “Alhamdulillah, untuk hasil kemenangan ini dan kemenangan rakyat Indonesia, sebagai rasa syukur saya, untuk hari ini saja saya akan bagikan seprai bed cover mewah ini gratis,“ terdengar suara Prabowo berkata demikian.
-
Bagaimana Prabowo membantu Jokowi? Jokowi mengajak Prabowo masuk dalam jajaran menterinya, dengan menjabat Menteri Pertahanan.
-
Kapan Prabowo maju Pilpres pertama kali? Pada tahun 2004, Ia memulai karier politiknya dengan mencalonkan diri sebagai Capres dari Partai Golkar pada Konvesi Capres Golkar 2004.
-
Siapa yang mendampingi Prabowo? Selama beraktivitas, Prabowo ditemani suguhan kopi sepesial dari Hambalang. Diketahui kopi hambalang menjadi ciri khas Prabowo ketika ada tamu yang berkunjung ke lokasi kediamannya tersebut.
-
Apa yang dikatakan Prabowo? “Saya ke Hambalang 20 tahun lalu ngeri dulu itu gak ada apa-apa kalau ada orang yang mau ke Hambalang dia itu benar-benar mau jadi teman saya,“ ucapnya.
-
Kenapa Prabowo mendukung program Jokowi? “Saya bekerja, saya lihat dari dekat, saya lihat strategi dan program-program beliau ternyata sama dengan pemikiran-pemikiran saya. Karena itu saya komitmen, saya siap melanjutkan semua program dan strategi beliau,“
Menurut dia, seharusnya, Prabowo belajar banyak dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang lebih memilih menahan diri dan merelakan mengusung Jokowi sebagai Capres di Pilpres 2014.
"Karena itu mendaur ulang pertarungan lama antara Jokowi-Prabowo pada Pilpres 2019 menjadi tidak menarik lagi untuk ditonton. Padahal masyarakat ingin pertarungan aktor baru sehingga film menjadi menarik dan seru," ujarnya.
Di sisi lain, menurut Pangi, kekuatan mesin partai pendukung Prabowo di Pilpres kalah banyak dan kalah kuat dari koalisi parpol pendukung Jokowi. Selain itu dia menilai, saat ini Jokowi sedang menyiapkan beberapa 'senjata' pendongkrak elektabilitas yang membuat pemilih enggan bergeser dalam mendukung Jokowi.
"Keunggulan pembangunan infrastruktur pemerintahan Jokowi yang menjadi kelebihannya. Ini akan membuat Prabowo makin sulit lagi mengimbangi Jokowi," katanya.
Sementara itu dia menilai koalisi Jokowi ketakutan apabila Gatot Nurmantyo maju dalam Pilpres 2019 dan Prabowo menjadi penentu kebijakan atau 'king maker'. Hal itu menurut dia karena saat ini adalah momentum emas untuk Gatot dengan pertumbuhan elektabilitasnya yang masih terus menanjak.
"Jika dibandingkan dengan Prabowo yang digadang-gadang akan maju dalam Pilpres 2019, nama Gatot bisa dikatakan bisa menjadi sang penantang tangguh Jokowi," katanya.
Pangi menilai Prabowo harus realistis dan harus menghitung ulang serta mengkalkulasi secara matematika politik agar tidak salah hitung.
Dia mengatakan ada konsekuensi logis yang perlu dipertimbangkan kembali sebelum maju sebagai capres seperti amunisi politik, Pilkada serentak Juni 2017 yaitu kepala daerah diusung Gerindra menjadi faktor determinan menentukan, sehingga Prabowo bisa memberikan kejutan untuk meruntuhkan skenario pendukung Jokowi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menegaskan, pemerintahannya akan meneruskan legecy Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi meminta pengusaha tak khawatir dengan pergantian kepemimpinan.
Baca SelengkapnyaCalon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengaku bakal meniru jejak Presiden Joko Widodo atau Jokowi bila memenangkan Pilpers 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut momen Luhut secara terang-terangan ucapkan salam perpisahan ke Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo hadir pada acara peluncuran itu setelah mendapat instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mewakili undangan Presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan banyak contoh bahwa 8 adalah angka keberuntungan Prabowo. Salah satunya, Prabowo merupakan Presiden kedelapan.
Baca SelengkapnyaPernyataan Jokowi disambut Prabowo yang duduk di barisan terdepan dengan berdiri dari kursinya dan menyampaikan salam kepada hadirin.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menegaskan bahwa Joko Widodo atau Jokowi bekerja keras dalam menjalankan tugas sebagai Presiden Indonesia.
Baca Selengkapnyai sela pidatonya, Jokowi menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya