Prabowo Yakin Diusung Capres di Koalisi Besar, Pengamat: Kuncinya di Golkar
Merdeka.com - Ketum Gerindra, Prabowo Subianto merasa yakin, koalisi besar akan terbentuk. Bahkan, menurut dia, pembahasan capres dan cawapres di Koalisi Besar tidak akan berjalan alot.
Menanggapi hal itu, Pengamat Politik, Ujang Komaruddin melihat hal yang sama. Sebab, dalam Koalisi Besar yang terpenting adalah posisi Golkar.
"Yang paling penting bagaimana Golkar menerima tidak. Karena Golkar dalam munas menegaskan mengusung Airlangga Capres," ujar Ujang saat dihubungi merdeka.com, Jumat (7/4).
-
Kenapa Prabowo sebut koalisi tak terbentuk? Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk,' kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Kenapa Prabowo kokoh di Pilpres 2024? Posisinya sebagai ketua umum partai, membuat Prabowo kokoh dibanding calon lainnya.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Kenapa sengketa Pilpres 2024 dianggap kompleks? 'Kita tetap akan optimistis sepanjang yang secara maksimal bisa kami lakukan,' kata Suhartoyo di Pusdiklat MK, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, seperti dikutip Kamis (7/3). Meski dalam batas penalaran yang wajar, Suhartoyo menjelaskan bahwa waktu 14 hari terasa tidak mungkin menyidangkan dan memutus sengketa hasil yang kompleks dengan dugaan kecurangan. Apalagi jika pihak berperkara yang mengajukan bisa lebih dari satu pihak. Namun, berkaca pada periode 2019, Suhartoyo menegaskan MK bisa bekerja sesuai waktu yang ditetapkan.
-
Bagaimana Prabowo melihat perbedaan koalisi? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Kenapa Prabowo diprediksi menang di Pilpres 2024? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
Diketahui, lima parpol tengah menjajaki membangun koalisi besar. Di antaranya, Gerindra, Golkar, PKB, PAN, dan PPP. Lima ketua umum parpol telah bertemu langsung bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhir pekan lalu.
"Tinggal Airlangga sebenarnya, yang lain sekarang seperti Zulkifli Hasan dan Mardiono ikut saja," kata Ujang.
Prabowo Capres Koalisi Besar
Perihal konfigurasi capres dan cawapres, Ujang mengatakan, Koalisi Besar juga nampaknya tak bakal mengalami kesulitan. Sebab, ada Presiden Jokowi sebagai king maker di sana.
Dia memaparkan dalam data berbagai survei, hanya tiga tokoh yang memiliki elektabilitas capres tinggi. Yakni, Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
"Capres yang elektabilitasnya tinggi di antara internal koalisi besar tidak lain hanya Prabowo," kata Ujang.
Ujang tak yakin Koalisi Besar akan mencapreskan Ganjar. Terlebih, usai isu penolakan Ganjar terhadap Israel yang bermain di Piala Dunia U-20 di Indonesia.
"Satu-satunya yang ada di internal yaitu Prabowo. Logikanya kan begitu," ujar Ujang.
Siapa Cawapresnya?
Sementara untuk Cawapres, Ujang menilai, bisa diambil dari internal atau eksternal Koalisi Besar. Misalnya saja, di internal ada Airlangga Hartarto. Dari luar ada sosok Erick Thohir dan Khofifah Indar Parawansa.
"Kita lihat saja perkembangan apakah cawapresnya dari internal atau dari luar," tutur Ujang lagi.
Sebelumnya, Ketum Gerindra Prabowo Subianto meyakini, dirinya tetap diusung sebagai capres di Koalisi Besar.
"Saya kira demikian (saya tetap dicalonkan Gerindra jadi capres) jadi kalau pengamat memprediksi alot ya saya kira bisa alot, bisa lancar," kata Prabowo di kediamanya Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu (5/4).
Hubungan Baik Antar Ketum
Prabowo berkata, penentuan capres-cawapres kembali ke itikad baik para ketum parpol yang tergabung di koalisi besar. Baginya, tak jadi masalah negosiasi capres-cawapres berjalan alot bila hasilnya bagus.
"Ya, kan tergantung iktikad baik kita semua. Saya kira tidak jadi masalah dan kadang-kadang negosiasi alot pun kalau hasilnya bagus, emangnya kenapa ya?" ujarnya.
Prabowo melanjutkan, dirinya punya hubungan baik dengan para ketum parpol di koalisi besar. Dia berkata, para tokoh politik sudah mengenal dekat satu sama lain.
"Kan di antara tokoh tokoh ini sudah saling mengenal dan kalau saya lihat hubungannya baik, kita bersahabat sebagai contoh hubungan saya dengan Pak Zul Hasan, Pak Airlangga baik, Pak Mardiono baik, Pak Muhaimin apalagi," tuturnya.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Koalisi gemuk ini diyakini akan mempersulit konfigurasi cawapres untuk dipasangkan dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaPKB tetap ngotot ingin jatah cawapres Prabowo. Golkar dan PAN boleh gabung tapi tidak untuk kursi Cawapres.
Baca SelengkapnyaPKB menyebut, jika cawapres menjadi faktor penentu pendongkrak elektabilitas capres.
Baca SelengkapnyaPunya banyak 'kursi', Golkar menginginkan mitra koalisi yang setara.
Baca SelengkapnyaDalam Survei LSI Denny JA, terungkap Golkar lebih memilih merapat ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaBukan hanya Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang berpeluang jadi cawapres Prabowo
Baca SelengkapnyaSeluruh ketua DPD Golkar menolak Munaslub untuk melengserkan Airlangga dari jabatan Ketum partai.
Baca SelengkapnyaJK menilai, dukungan ke Prabowo Subianto dilakukan untuk bekerja sama memenangkan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menyiapkan Ridwan Kamil sebagai calon gubernur bukan sebagai Cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaGolkar mendukung Prabowo usai Airlangga menemui para ketua DPD seluruh Indonesia di Bali.
Baca SelengkapnyaTiga kubu itu adalah Prabowo, Ganjar, dan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden Prabowo Subianto resmi diusung koalisi besar Partai Gerindra, PKB, Golkar dan PAN.
Baca Selengkapnya