Pramono Anung Cerita Zaman PDIP di Luar Pemerintah: Kita Oposisi Betulan
Merdeka.com - PDI Perjuangan (PDIP) telah mengecap cukup banyak pengalaman dalam sejarah perpolitikan tanah air. Tak hanya tampil sebagai partai penguasa, PDIP juga pernah berada di luar pemerintah.
Sekjen PDIP 2005-2010 Pramono Anung menjelaskan, dalam masa-masa di luar pemerintahan, PDIP selalu berupaya menjadi oposisi yang berkualitas. PDIP selalu konsisten dengan pilihan politiknya.
"Mau jadi oposisi, oposisi betulan. Mau jadi bagian dari pemerintah, ya kita support betulan," ujarnya dalam perayaan HUT Megawati, dalam tayangan YouTube, Minggu (24/1).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Mengapa PDIP menjadi partai pemenang? PDIP berhasil menjadi partai pemenang pemilu 2019 dengan memperoleh dukungan yang signifikan dari masyarakat.
-
Bagaimana PDIP memenangkan pemilu? Kemenangan ini menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.Hal ini juga menegaskan bahwa visi dan misi partai ini sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Indonesia.
-
Siapa yang memimpin konsolidasi PDIP di Bali? 'Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi.'
-
Mengapa PDIP siap menjadi oposisi? Sebab, dia menyebut PDIP sudah terbiasa bertahan dalam berbagai iklim dan dinamika politik Tanah Air.
Pramono menambahkan, peran sebagai oposisi dimainkan dengan sungguh-sungguh. Kritik yang dilontarkan pun mesti berbobot. Dengan begitu pemerintah betul-betul mendapatkan suplai kritik dan solusi yang bisa dijalankan.
"Kalau kita misalnya mengkritik tentang sesuatu, kita tidak hanya mengkritik tetapi kita memberikan solusi alternatif. Harusnya begini. Tapi itu kan pilihan. Dalam pemerintahan selalu ada pilihan," terang Sekretaris Kabinet itu.
"Seperti sekarang ini kalau kritiknya hanya sekadar 'tidak mau ini', 'tidak mau itu', itu kita tidak terlalu persoalkan. Tapi kalau kritiknya kemudian di lapangan juga nampak, di DPR juga nampak, di publik di media juga nampak, maka itu akan dihormati orang," ujarnya.
Megawati Bekerja Tak Mengenal Waktu
Dalam kesempatan itu, Pramono juga mengungkapkan kenangan terkait sosok Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Salah satu hal yang bisa menggambarkan Mega, yakni bekerja tanpa mengenal waktu.
"Jadi kalau yang sudah pernah menjadi Sekjen pasti tahu, ibu (Megawati) orang yang tidak pernah mengenal waktu. Bisa pagi, bisa siang, bisa tengah malam. Bahkan saya pernah dipanggil jam 2 pagi. Dan itu hal yang biasa," kata Pramono.
Pramono bahkan membandingkan kerja Sekjen PDIP dengan Sekjen partai lain. Dia meyakini bahwa Sekjen PDIP merupakan Sekjen yang paling sibuk.
"Jadi kalau kita mau membandingkan dengan Sekjen-Sekjen lain, saya yakin pasti Sekjen PDI Perjuangan adalah Sekjen yang paling sibuk di antara sekjen partai yang lain," ungkap dia.
"Tapi kita merasa itu suatu kenikmatan bisa menjadi bagian perjalanan partai ini dan kepemimpinan ibu yang sangat kuat," imbuh dia.
Menjadi orang yang dekat dengan Megawati membuatnya belajar banyak hal. Terutama sikap untuk selalu mengedepankan kepentingan partai.
"Ibu mengajarkan banyak hal terutama kepada saya kepada Mas Tjahjo, kepada Pak Hasto dan kita siapapun Sekjen-nya kita support untuk ke depan," tegas dia.
"Sekarang ini saya dan Mas Tjahjo kalau dilihat dalam perjalanan partai hampir tidak mau ikut campur urusan internal Sekjen tapi kita support apapun yang dilakukan oleh Sekjen, oleh partai," tandas dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons soal PDI Perjuangan yang siap menjadi oposisi.
Baca SelengkapnyaPDIP siap menjadi oposisi di luar pemerintahan dan parlemen, untuk menjalankan tugas check and balance.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menyambangi kediaman budayawan Butet Kartaredjasa di Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY, Sabtu (17/2).
Baca SelengkapnyaKetua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menjawab apakah PKS menjadi oposisi atau koalisi Prabowo.
Baca SelengkapnyaKetua Bappilu Partai Golkar Maman Abdurrahman meyakini program-program Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tetap berjalan meskipun PDIP menjadi oposisi.
Baca SelengkapnyaPuan menegaskan, setiap partai termasuk PDIP memiliki hak mengusung calon di Pilkada.
Baca SelengkapnyaPDIP dan PKS punya pengalaman menunjukan kekuatan di parlemen asal konsisten tetap menjadi oposisi dan tidak terlibat dalam pembicaraan bagi-bagi jatah menteri.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan pernah menjadi oposisi di masa kepemimpinan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, pada 2004-2014
Baca SelengkapnyaTerlebih, memang ada pihak yang tidak menginginkan Demokrat berada di dalam pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPDIP siap menjadi oposisi di luar pemerintahan dan parlemen, untuk menjalankan tugas check and balance. Mereka akan bersikap kritis kepada pemerintah.
Baca SelengkapnyaKemungkinan tersebut muncul lantaran kedekatan Megawati dan Prabowo.
Baca SelengkapnyaJika kekuatan pro pemerintah di Parlemen sangat kuat maka akan sulit menyampaikan kritik.
Baca Selengkapnya