Pramono Anung Ungkap Perbedaan Kemenangan PDIP di Pemilu 1999, 2014 dan 2019
Merdeka.com - Sekjen PDIP 2005-2010 Pramono Anung menyampaikan ada perbedaan antara kemenangan yang diraih PDIP di tahun 1999 dengan kemenangan di 2014 maupun 2019. Hal tersebut dia ungkapkan dalam perayaan HUT Megawati, Minggu (24/1).
"Saya merasakan saat kemenangan dan kekalahan. Pertama kali ketika menang saya wakil Sekjen. Tentu di situ merasakan euforia kemenangan. Tetapi kalau mau jujur kemenangan tahun 1999 mungkin berbeda dengan kemenangan tahun 2014 maupun 2019," ujarnya dalam perayaan HUT Megawati, dalam tayangan YouTube.
Pada tahun 1999, kemenangan diraih pada saat PDIP masih belum sebesar sekarang. Sementara saat ini PDIP sudah menjadi partai yang solid, salah satunya dari sisi organisasi.
-
Mengapa PDIP menjadi partai pemenang? PDIP berhasil menjadi partai pemenang pemilu 2019 dengan memperoleh dukungan yang signifikan dari masyarakat.
-
Bagaimana PDIP memenangkan pemilu? Kemenangan ini menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.Hal ini juga menegaskan bahwa visi dan misi partai ini sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Indonesia.
-
Kenapa PDIP menang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kapan Anang bergabung dengan PDIP? Anang Hermansyah dan Krisdayanti saat ini berada dalam partai politik yang sama, yaitu PDIP.
"Karena tahun 1999 kita belum terlalu siap sebagai partai yang besar. Tapi ketika membandingkan dengan 2014, 2019 kemenangan itu berbeda sekali," urai dia.
"Dulu partai kita betul-betul partai kita dari partai yang dianggap orang sandal jepit. Kemudian memenangkan pemilu masih dicibir oleh banyak orang," imbuh dia.
Menjadi bagian PDIP selama 25 tahun, mengajarkan banyak hal. Pengalaman membuatnya mampu menghadapi realita politik yang terjadi.
"Tapi saya mengalami turun naiknya partai. Sebagai orang yang sudah 25 tahun aktif di partai saya bersyukur menjadi bagian dalam sejarah partai dari menang kalah sehingga kita terbiasa untuk itu," tukas dia.
"Menurut saya sekarang ini partai betul-betul sudah menjadi partai yang organisasinya baik, tertata rapi, juga sangat kuat," tandas dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Said Abdullah mengatakan momentum kekalahan PDIP di Pileg 2004 menjadi pelajaran berharga buat se
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, mengatakan pencapaian partainya di ajang pesta demokrasi merupakan buah dari kerja keras dan konsistensi menjaga ideologi.
Baca SelengkapnyaPada Pemilu 2024, PDIP masih memuncaki daftar perolehan suara partai berdasarkan hasil quick count CSIS.
Baca SelengkapnyaPerolehan suara PDIP berdasarkan real count sementara sebesar 16,89 persen
Baca SelengkapnyaVideo Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri joget saat kampanye tahun 2004.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak masalah menghadapi koalisi besar di Pilpres.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menyambangi kediaman budayawan Butet Kartaredjasa di Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY, Sabtu (17/2).
Baca Selengkapnya"Ini de Javu gitu pengulangan pada 2014 ketika pak Jokowi dikeroyok oleh partai politik koalisi besar melawan koalisi kecil gitu,"
Baca SelengkapnyaKetua Timnas Pemenangan AMIN, Muhammad Syaugi Alaydrus percaya dengan kekuatan PKB bisa membantu pemenangan AMIN di Jateng.
Baca SelengkapnyaPDIP memeroleh suara 16,82 persen, kemudian disusul Golkar dan Gerindra.
Baca Selengkapnya