Presiden Megawati dan Pelantikan Dalam Sunyi
Merdeka.com - Pada 23 Juli 2001, gedung DPR MPR menjadi saksi pelantikan presiden perempuan pertama Republik Indonesia (RI), Diah Permata Setyawati Megawati Soekarnoputri. Megawati dilantik menjadi presiden setelah mendapatkan voting terbanyak dari MPR. Kala itu pemilihan presiden masih dipilih MPR.
Situasi politik juga saat itu tengah bergejolak. Sebab presiden sebelumnya, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur baru dilengserkan. Hal ini yang membuat pelantikan Megawati berlangsung dalam sunyi. Berikut cerita pelantikan Megawati:
Berawal dari Pelengseran Gus Dur
-
Kenapa Megawati terkenal? Performa gemilang dan kecantikan di Korea, jadi perbincangan! Bikin Bangga Indonesia Pasalnya pevoli putri asal Jember yang saat ini bergabung dengan tim Red Sparks, Korea Selatan ini, menunjukan performanya dalam mencetak poin di lapangan menuai banyak pujian Pada dua permainan sebelumnya, Megawati mendapatkan MPV usai mencetak 31 poin dan membawa kemenangan untuk timnya.
-
Kapan Megawati lahir? Megawati Hangestri lahir pada 20 September 1999 di Jember, Jawa Timur.
-
Siapa yang dilantik sebagai Presiden? Pada tahun 2024, pelantikan ini akan menjadi penutup dari rangkaian Pemilihan Umum yang telah berlangsung, di mana Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terpilih sebagai presiden dan wakil presiden.
-
Dimana Megawati lahir? Lahir di Jember Megawati, seorang atlet berbakat, lahir di Jember, Jawa Timur.
-
Siapa yang ditugaskan Jokowi untuk membujuk Megawati? 'Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke depan,' sebutnya.
-
Siapa yang dilantik sebagai Presiden dan Wapres? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
Jalan Megawati Soekarnoputri menuju kursi RI 1 cukup berliku. Mega dipilih MPR sebagai presiden setelah Gus Dur dilengserkan.
Pada pemerintahan Gus Dur dikenal penuh dengan kontroversi. Salah satunya, Gus Dur sempat mengeluarkan dekrit pembubaran DPR. Namun Mahkamah Agung memutuskan dekrit yang dikeluarkan Gus Dur bertentangan dengan hukum.
Gus Dur juga sempat menyebut DPR seperti taman kanak-kanak. Hal ini memicu kemarahan DPR sehingga terjadi perseteruan hebat dengan Gus Dur.
MPR kemudian melengserkan Gus Dur. Keputusan itu tentu tak diterima oleh Gus Dur. Meski begitu, keputusan MPR tak bisa diubah dan Gus Dur jatuh dari jabatannya sebagai presiden.
Megawati Sempat Gagal Jadi Presiden
Pada Pemilu 1999, Megawati Soekarnoputri sempat gagal menjadi presiden. Padahal, saat itu PDIP menjadi partai pemenang pemilu setelah meraih sekitar 36 juta suara atau hampir 34 persen.
Waktu itu pemilihan presiden masih dipilih MPR. Hal lain yang menyebabkan Megawati gagal duduk di kursi presiden lantaran ada beberapa partai tak setuju.
Amien Rais yang merupakan Ketua Umum PAN awalnya pendukung Megawati sebagai penggerak reformasi. Akan tetapi di tengah jalan membentuk Poros Tengah.
Poros Tengah terdiri dari partai-partai Islam, seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PAN, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Keadilan (sekarang menjadi PKS). Mereka menolak Megawati menjadi presiden dengan alasan gender.
Poros Tengah ini memilih Gus Dur sebagai presiden yang kemudian mengalahkan Megawati. Gus Dur meraih 373 suara, sementara Megawati 313 suara.
Megawati Dipilih Jadi Presiden
Hasil voting yang menunjukkan bahwa MPR lebih memilih Gus Dur dibanding Megawati Soekarnoputri diterima dengan lapang dada. Megawati tetap menjalani peran sebagai wakil presiden.
Waktu terus berjalan hingga pada 2001 situasi politik berbalik arah. Amien Rais yang saat itu merupakan Ketua MPR memimpin Sidang Istimewa yang berujung pada jatuhnya Gus Dur.
Kesabaran Megawati berbuah manis. Dia kemudian naik menjadi presiden. Hamzah Haz yang semula menolak Megawati hanya bisa diam saat MPR memilihnya mendampingi Megawati sebagai wakil presiden.
Hari Pelantikan
Megawati dilantik dan diambil sumpahnya menjadi Presiden di Gedung DPR MPR, Senin (23/7/2011) petang. Megawati diangkat sebagai presiden berdasarkan Ketetapan MPR No III/MPR/2001 menggantikan Gus Dur. Masa jabatan Mega terhitung sejak pengucapan sumpah dan janji hingga habis sisa masa jabatan yakni pada 2004.
Dalam pidato pertamanya di hadapan MPR, Mega mengajak semua komponen masyarakat untuk membangun bangsa dan negara bersama-sama. Keterpurukan ekonomi dan krisis multidimensional yang berlarut-larut menjadi perhatian Mega dalam pidato singkatnya.
Tak Ada Perayaan Khusus
Saat pelantikan Megawati Soekarnoputri tak ada perayaan dari para pendukungnya. Di kantor DPP PDIP saat itu tak ada kegiatan apapun. Begitu juga di posko-posko PDIP lainnya.
Pendukung hanya mengikuti Sidang Istimewa MPR dari siaran televisi atau radio. Diseling jeda magrib, di panggung yang mereka dirikan, sebuah grup band mengiringi para penyanyi dari utusan cabang PDIP Jakarta Pusat. Sekitar 100 orang menikmati hiburan yang disajikan.
"Kita tentu saja gembira dengan pengangkatan Mbak Mega. Hanya, seperti pesan Mbak Mega, kegembiraan ini tidak boleh ditunjukkan secara berlebihan," kata Henny Kumbariyam (37), Wakil Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta, Senin (23/7/2001).
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati meminta seseorang yang selevel presiden tidak bermain-main dengannya.
Baca SelengkapnyaVideo Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri joget saat kampanye tahun 2004.
Baca SelengkapnyaDia mencontohkan dirinya saat kalah pada Pilpres 2004 silam, memilih tak mau menggugat.
Baca SelengkapnyaMomen Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri ketika masih berusia 7 tahun.
Baca SelengkapnyaMPR menyampaikan permintaan itu kepada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin maupun Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKetua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo membela Megawati Soekarnoputri usai menyebut penguasa hari ini seperti zaman orde baru
Baca SelengkapnyaMegawati mengumumkan Mahfud di kantor DPP PDIP....
Baca SelengkapnyaDeklarasi bakal cawapres Ganjar itu dilakukan besok usai Megawati menerima laporan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno mengucapkan selamat atas diputuskannya Mahfud sebagai cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaDiketahui, penurunan Gus Dur tertuang dalam Ketetapan (TAP) MPR Nomor II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Presiden.
Baca SelengkapnyaKeputusan deklarasi pendamping Ganjar itu menyusul Mahkamah Konstitusi (MK) yang telah memutuskan batas usia capres dan cawapres pada Senin (16/10) kemarin.
Baca SelengkapnyaMahfud mendampingi Capres Ganjar Prabowo di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya