Profil Angela Tanoesoedibjo, Penerus 'Takhta' Hary Tanoe di Perindo
Hary Tanoesoedibjo menunjuk anaknya sendiri, Angela Tanoesoedibjo untuk menggantikan posisinya sebagai ketua umum Partai Perindo.
Hary Tanoesoedibjo menunjuk anaknya sendiri, Angela Tanoesoedibjo untuk menggantikan posisinya sebagai ketua umum Partai Perindo.
Penunjukkan Angela ini disampaikan HT saat pidato penutupan Musyawarah kerja nasional (Mukernas) Partai Perindo ditutup pada 31 Juli 2024 di Jakarta Concert Hall (JCH).
"Saya mengumumkan bagian daripada transformasi itu, yaitu saya akan menugaskan Mbak Angela Tanoesoedibjo untuk menjadi Ketua Umum Partai Perindo,” kata HT.
Hary menjelaskan transformasi dimaksud adalah tema besar dari Mukernas partainya kali ini. Dia berharap, Perindo bisa lebih adaptif dengan peluang di masa depan yang didominasi oleh kelompok muda.
"Karena Mbak Angela ini masih muda, usia 37 tahun lahir tahun 87 generasi milenial dan seharusnya berkomunikasi dengan gaya bahasa yang sama dengan para generasi muda lainnya," harap HT.
Hary berharap, Angela bisa membawa Perindo mencetak anak-anak muda Indonesia yang unggul yang dapat membawa merek mendukung perjuangan partai di semua tingkatan, mulai dari wilayah, daerah hingga pusat.
"Transformasi ini antara lain menghasilkan tokoh-tokoh muda itu dapat kita lihat di jajaran DPP dan akan kita lanjutkan nanti juga di DPW ataupun DPD karena pemilih paling besar nanti di tahun 2029 adalah masyarakat muda khususnya adalah masyarakat milenial," ujar HT.
Usai jadi Ketum, Angela bertekad untuk membawa Perindo lebih baik lagi, salah satunya bisa mengirimkan kader-kadernya menjadi wakil rakyat di DPR RI.
“Saya mau katakan dengan semangat yang baru, semangat transformasi, 5 tahun dari sekarang Partai Perindo harus terbang masuk Parlemen,” ujar Angela.
Sebagai ketua umum partai, Angela berkeinginan membawa Perindo untuk mensejahterakan rakyat Indonesia tanpa membeda-bedakan dan bisa lebih merasakan pembangunan yang setara.
“Pembangunan harus secara inklusif, merata dan berkelanjutan. Setuju? Sehingga, persatuan Indonesia bisa terus dijaga dalam keberagaman Indonesia,” ajak dia.
Demi mewujudkan itu semua, lanjut Angela, Perindo di periode Pemilu yang akan datang harus mengirimkan kadernya sebagai wakil rakyat di DPR RI. Dia yakin, hal itu akan menjadi sebuah fondasi perjuangan Partai Perindo yang pokok telah dibangun oleh pendiri dan seluruh senior-senior Partai Perindo selama 10 tahun.
Profil Angela Tanoesoedibjo
Angela Tanoesoedibjo saat ini menjabat sebagai Wamenparekraf dalam Kabinet Indonesia Maju. Angela Tanoesoedibjo lahir di Ottawa Kanada, 23 April 1987 dari pasangan Hary Tanoesoedibjo dan Liliana Tanoesoedibjo.
Putri sulung dari lima bersaudara ini kini berusia 37 tahun. Angela meniti karir di industri itu dari perusahaan milik ayahnya. Meski Angela anak dari CEO MNC grup, dia memulai dari posisi bawah yakni sebagai staf keuangan.
Kariernya merangkak naik. Angela pernah menjabat sebagai editor in chief dari HighEnd Magazine dan HighEnd Teen Magazine pada 2008 lalu. HighEnd adalah majalah yang lahir dari ide Angela, dua tahun sebelum dia lulus.
Selanjutnya, Angela menduduki posisi sebagai Corporate Finance & Business Development Assosiciate, PT Media Nusantara Citra Tbk pada tahun 2010-2013. Dilanjutkan dengan jabatan sebagai Managing Director PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), Komisaris MNC Pictures, Direktur PT Media Nusantara Citra Tbk, Direktur Pelaksana PT Global Informasi Bermutu (GTV), dan Direktur PT Megah Group.
Puncak karir Angela di bisnis media adalah ketika ditunjuk sebagai Direktur Perseroan MNC Group sejak Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 30 September 2016 dan dinyatakan dalam Akta Penyataan Keputusan Rapat No. 70 tanggal 30 September di tahun yang sama.
Dalam pendidikan, Angela menyelesaikan Bachelor of Arts in Communications (Media Arts and Productions) dari Universitas Teknologi Sydney Australia pada tahun 2008, serta gelar Master of Commerce dalam bidang Keuangan dari Universitas New South Wales Australia pada tahun 2010.
Angela menikah dengan seorang pengusaha bernama Michael Dharmajaya di Pura Luhur Uluwatu, Kuta, Bali pada Desember 2012. Dari pernikahannya dengan Michael, memiliki dua anak, yakni Theodore Maximilian Dharmajaya yang lahir pada 2 September 2013, dan Madeline Dharmajaya yang lahir pada 11 Maret 2015.