Rachmawati Soekarnoputri sebut cara Jokowi bagi sertifikat & sepeda bodohi rakyat
Merdeka.com - Rachmawati Soekarnoputri mengkritik program bagi-bagi sembako yang dilakukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada warga di berbagai tempat. Pembagian sembako itu mengiris hatinya karena dibagikan dengan cara dilemparkan kepada warga.
Tak hanya bagi sembako, putri Bung Karno ini juga mengkritik program bagi-bagi sepeda dan sertifikat tanah Presiden Jokowi. Program bagi-bagi itu menurutnya sebagai bentuk pembodohan rakyat.
Ia juga mempertanyakan apakah program bagi-bagi itu dapat dikatakan bentuk kebijakan pemimpin yang pro rakyat.
-
Kenapa Puan Maharani ingatkan pidato Bung Karno? Puan kemudian mengingatkan apa yang disampaikan Presiden Sukarno dalam pidatonya di KAA dengan judul 'Unity in Diversity Asia-Africa'. Menurutnya, hal yang disampaikan Bung Karno disebut masih relevan saat ini.
-
Apa nama asli Soekarno? Soekarno dahulu terlahir dengan nama Kusno.
-
Apa perintah pertama Presiden Soekarno? “Beri AKu Sate Ayam 50 Tusuk!“ Hari menjelang malam saat Sukarno pulang dengan berjalan kaki. Dia melihat ada tukang sate di pinggir jalan. Saat perutnya keroncongan, Bung Karno pun memberikan perintah pertamanya. “Beri aku sate ayam 50 tusuk,“ katanya.
-
Kenapa Presiden Soeharto mengeluarkan pernyataan kontroversial di Pekanbaru? Pidato Kontroversi Sebuah pernyataan yang disampaikan Presiden Soeharto di Pekanbaru, Riau itu bukanlah pernyataan satu-satunya. Namun, Ia kembali mengulang pernyataan tersebut pada saat peringatan Hari Jadi Kopassus.Lantas, pernyataan tersebut membuat banyak pihak yang merasa kecewa dan mengundang kritik serta cemooh dari kaum intelektual maupun tokoh militer saat itu.
-
Siapa saja menteri Soekarno? Presiden Soekarno memimpin sendiri kabinet yang beranggotakan 21 orang menteri,' tulis Wahjudi Djaja dalam Kabinet-Kabinet di Indonesia.
-
Siapa ibu dari Kartika Soekarno? Sesuai namanya, Kartika adalah putri dari Presiden Indonesia ke-1 Ir. Soekarno. Ia merupakan buah cinta dari Soekarno dan Dewi Soekarno.
"Apakah benar pemimpin itu dekat dengan rakyat dan kebijakannya pro dengan rakyat? Apalagi sekarang sudah mulai macam-macam. Dan menurut saya itu membodohi rakyat. Maaf kalo saya mengkritik dan dari dulu saya suka mengkritik kalau ada hal tidak berkesesuaian dan tidak benar itu otomatis saya kritik," jelasnya saat menjadi pembicara utama dalam dialog kebangsaan '2019 Presiden Harapan Rakyat' di Jalan Buncit Raya, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (20/4).
"Misalnya bagi-bagi sepeda. Bagi-bagi sertifikat tanah. Lempar-lempar sembako. Hati saya teriris. Dianggap apa rakyat ini dilempar-lempar begitu?" lanjutnya.
Jika melihat pemimpin sebelumnya sebagaimana Soekarno, Rachmawati mengatakan hal semacam itu tak pernah dilakukan. Bung Karno justru memberi petunjuk atau arah ke mana kepemimpinan akan berlanjut.
"Saya berkaca dengan kepemimpinan Bung Karno tidak pernah melakukan hal itu. Bung Karno yang selalu memberikan guidance, arah tujuan kemana kepemimpinan itu akan berlanjut. Tujuan apa yang ingin dicapai bangsa ini nanti. Bukan bagi-bagi sembako sementara kita tahu sembako itu impor," kata dia.
Ia mengatakan kritik keras disampaikan agar pemimpin tak membuat kekeliruan yang bisa menyengsarakan rakyat. "Ini saya kritik keras. Jangan sampai pemimpin 2019 mendapat kekeliruan lagi sehingga rakyat kita alami kesengsaraan," ujarnya.
Memilih pemimpin baru pada 2019 menurutnya harus memperhatikan kriteria atau latar belakang calon pemimpin. Jika menilik dari definisi pemimpin sebagaimana yang pernah disampaikan Bung Karno ialah seorang pemimpin harus pro rakyat
"Bung Karno selalu mengatakan saya lebih suka dianggap sebagai penyambung lidah rakyat. Jadi segala kebijakannya selalu pro kepada rakyat. Jadi tidak sekadar hanya sebagai tokoh revolusi tapi merasakan penderitaan rakyat. Ini kriteria yang harus kita perhatikan apabila kita ingin memilih dan mendapatkan pemimpin yang sesuai harapan rakyat," paparnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati mengingatakan Presiden Jokowi soal kepemimpinan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi enggan menanggapi sindiran Megawati.
Baca SelengkapnyaMegawati menilai presiden berikutnya seharusnya melanjutkan apa yang pemimpin sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKetua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo membela Megawati Soekarnoputri usai menyebut penguasa hari ini seperti zaman orde baru
Baca SelengkapnyaMegawati sempat membahas tentang TAP MPR Nomor XXXIII/MPRS/1967.
Baca SelengkapnyaDi era presiden sebelumnya, tidak pernah ada presiden yang membuat aturan sesuai keinginannya
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku pernah berbicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaMenurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.
Baca SelengkapnyaSejarawan JJ Rizal menyebut proses Pemilu 2024 sama seperti pelaksanaan Pemilu 1971 saat awal era kepemimpinan Presiden Soeharto.
Baca SelengkapnyaMenurut Nusron, sistem seperti orde baru hanya terjadi apabila ada pembungkaman suara-suara tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman membandingkan pemerintahan saat orde baru dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta seseorang yang selevel presiden tidak bermain-main dengannya.
Baca Selengkapnya