Ramai Petisi Desak Gus Miftah Dicopot dari Jabatan Staf Utusan Khusus Presiden
Petisi online yang meminta agar Gus Miftah dicopot dari posisinya sebagai utusan khusus presiden menjadi viral setelah video kontroversialnya beredar luas.
Tuntutan untuk mencopot Gus Miftah dari posisinya sebagai Utusan Khusus Presiden semakin meningkat, terlihat dari banyaknya petisi yang muncul di platform change.org. Salah satu petisi dengan judul "Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Presiden" bahkan berhasil mengumpulkan ribuan tanda tangan dalam waktu singkat.
Awal mula dari situasi ini adalah pernyataan Gus Miftah yang dianggap merendahkan seorang penjual es teh, yang kemudian memicu reaksi negatif dari masyarakat. Insiden ini terjadi saat ceramah Gus Miftah di salah satu pondok pesantren di Magelang, Jawa Tengah, yang videonya viral di media sosial. Dalam ceramah tersebut, Miftah menggunakan kata-kata yang dianggap menghina pedagang es teh, termasuk ucapan "goblok."
Masyarakat memberikan respons yang beragam, mulai dari kritik tajam di media sosial hingga desakan resmi agar Gus Miftah dicopot dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama. Beberapa tokoh publik juga memberikan komentar terkait isu ini, salah satunya aktivis perempuan Kalis Mardiasih, yang secara tegas menyatakan bahwa Gus Miftah tidak layak memegang jabatan penting tersebut.
Dalam unggahannya di media sosial, Kalis menyatakan bahwa pernyataan Miftah menunjukkan kurangnya penghormatan terhadap martabat manusia. Di tengah meningkatnya kritik, Gus Miftah akhirnya meminta maaf kepada publik dan berkomitmen untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat di masa mendatang.
1. Petisi Online Memanas Setelah Video Viral
Petisi online yang meminta agar Gus Miftah dicopot dari posisi Utusan Khusus Presiden terus menuai dukungan yang signifikan. Petisi ini pertama kali muncul setelah video ceramahnya yang dianggap menghina pedagang es teh menjadi viral di media sosial. Pada tanggal 4 Desember 2024, petisi yang terdaftar di laman Change.org telah mengumpulkan lebih dari 3.500 tanda tangan.
Inisiator petisi, Dika Prakasa, menyatakan bahwa pernyataan Gus Miftah tidak mencerminkan nilai-nilai toleransi yang seharusnya dijunjung tinggi. Dalam deskripsi petisinya, ia menulis, “Apa yang dilakukan oleh Gus Miftah adalah gambaran karakter beliau. Agar jajaran bapak sejalan dengan bapak, segera copot Gus Miftah!”
2. Permintaan Maaf Gus Miftah Usai Kontroversi
Menanggapi viralnya sebuah video yang menimbulkan kontroversi, Gus Miftah secara terbuka menyampaikan permohonan maaf. Dalam video berdurasi satu menit tersebut, ia mengungkapkan, “Dengan kerendahan hati saya meminta maaf atas kehilafan saya. Saya juga meminta maaf kepada masyarakat yang merasa terganggu atas candaan saya yang dinilai berlebihan.” Pernyataan ini menunjukkan kesadaran Gus Miftah akan dampak dari ucapannya terhadap publik.
Selain itu, Gus Miftah mengungkapkan bahwa ia telah menerima teguran dari Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy Indra Wijaya, yang mengingatkannya untuk lebih berhati-hati dalam berbicara di depan umum. Ia menambahkan, “Ini introspeksi bagi saya untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat.” Dengan demikian, Gus Miftah menunjukkan komitmennya untuk memperbaiki diri dan belajar dari pengalaman yang telah terjadi.
3. Respon dari Pemerintah dan Tokoh Publik
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ujang Komaruddin, menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto menerima berbagai aspirasi yang berkaitan dengan tuntutan pencopotan. "Semua masukan dari berbagai lapisan masyarakat akan diperhatikan oleh Pak Presiden," ungkap Ujang di Jakarta pada Rabu, 4 Desember 2024.
Anggota DPR RI, Jazilul Fawaid, turut memberikan tanggapan mengenai situasi ini. Ia menilai bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengungkapkan aspirasi, termasuk tuntutan pencopotan tersebut. “Kita dengar saja sebagai desakan dan kegeraman. Setiap orang boleh menyampaikan pendapatnya, apalagi jika sedang geram,” katanya.
4. Proses Pertemuan dengan Pedagang Es Teh
Setelah menyampaikan permohonan maafnya, Gus Miftah akhirnya bertemu langsung dengan Sunhaji, seorang pedagang es teh yang menjadi sorotan dalam video ceramahnya. Pertemuan ini berlangsung di rumah Gus Miftah, di mana keduanya saling memaafkan dan berdiskusi.
Dalam video yang menjadi viral tersebut, Gus Miftah mengeluarkan lelucon yang berbunyi, “Es tehmu seh akeh ra? Masih? Yo kono didol goblok.” Ucapan ini dianggap telah merendahkan martabat para pedagang kecil, sehingga menimbulkan reaksi negatif dari masyarakat luas.
5. Petisi yang Mendapat Perhatian Publik
Tidak hanya satu, terdapat setidaknya tujuh petisi yang muncul di Change.org. Salah satu petisi yang paling banyak mendapatkan dukungan adalah Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Presiden. Selain itu, ada juga beberapa petisi lain dengan judul yang cukup provokatif, seperti Mulut Miftah Comberan, Rakyat Marah! dan Hentikan Gus Miftah dari Utusan Khusus Presiden.
6. Apa alasan utama munculnya petisi pencopotan Gus Miftah?
Petisi ini muncul setelah video ceramah Gus Miftah yang dianggap menghina pedagang es teh viral di media sosial.
7. Bagaimana respons Gus Miftah terhadap desakan pencopotannya?
Gus Miftah menyampaikan bahwa permintaan untuk mencopot dirinya bukanlah wewenangnya. Ia juga mengungkapkan permohonan maaf terkait pernyataannya yang dianggap merendahkan.