Ridwan Kamil dan Suswono Lakukan Ritual Ini Sebelum Daftar Cagub-Cawagub ke KPU
Sebelum mendaftarkan diri ke KPUD DKI Jakarta, Ridwan Kamil dan Suswono memiliki ritual yang sama.
Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta. Pendaftaran ini sebagai salah satu syarat maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Sebelum mendaftarkan diri ke KPUD DKI Jakarta, Ridwan Kamil dan Suswono memiliki ritual yang sama. Mereka ternyata lebih dulu meminta doa kepada orangtua masing-masang pada Selasa (27/8) malam.
"Kami dari tadi malam juga sudah mendapatkan dukungan moril, saya pribadi dari ibu saya. Mendoakan agar hari ini diberi kelancaran dan kemudahan," kata Ridwan Kamil kepada wartawan, Jakarta, Rabu (28/8).
Selain meminta restu orangtua, Ridwan Kamil mengatakan, timnya Bersama timnya Suswono kompak belanja bareng perlengkapan untuk mendaftar ke KPUD DKI Jakarta.
Menurut Ridwan Kamil, belanja bareng ini dilakukan dan Suswono untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan menghormati budaya.
"Mendukung UMKM dalam baju keseharian Betawi yang tentunya kami banggakan, dikenakan karena kami akan menghormati budaya tempat kami melakukan kontestasi politik," kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil dan Suswono Didampingi 13 Parpol Daftar Cagub-Cawagub ke KPUD Jakarta
Ridwan Kamil dan Suswono mendaftar ke KPUD Jakarta tidak hanya dikawal lautan massa pendukung, tetapi juga 13 partai politik pendukung dan pengusung.
13 partai tersebut adalah Gerindra, PKS, Golkar, NasDem dan Demokrat. Kemudian, PSI, PKB, Gelora, PBB dan Perindo. Sisanya, adalah PPP, PKB, dan Garuda.
Sebagai informasi, kedatangan mereka dikawal oleh masing-masing ketua DPD provinsi Jakarta atau yang diwakili oleh perwakilan anggotanya.
Ridwan Kamil dan Suswono menjamin kepada KPU untuk membawa suasana riang gembira, penuh gagasan yang solutif sehingga pilkada ini ramai sukses penuh riang gembira bukan sebaliknya.
"Kami sadar kami kaolisi besar punya tanggung jawab itu kepada penyelenggaraanan yang tentu kita harapkan sukses," kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil bersama Suswono juga memastikan siap memberikan yang terbaik untuk warga Jakarta jika terpilih nanti. Terlebih, kata Ridwan Kamil dengan Suswono berangkat dari banyak pengalaman di dunia politik.
"Kita akan melayani masyarakat Jakarta selama 5 tahun karena pada dasarnya kami pelayan masyarakat kami berdua datang dengan pengalaman pernah jadi wali kota Bandung, gubernur Jabar dan suswono juga di menteri kabinet terdahulu mudah-mudahan kombinasi ini memberikan keyakinan kepada warga Jakarta," kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil dan Suswono Tak Indahkan Sesi Tanya Jawab
Ada yang berbeda saat sesi konferensi pers pasangan Ridwan Kamil dan Suswono usai mendafarkan diri sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta 2024. Keduanya, tidak ada yang mengindahkan permintaan awak media untuk sesi tanya jawab.
Pantauan di lokasi, kantor KPU Jakarta, usai menyampaikan pernyataan soal pendaftaran hari ini, Ridwan Kamil-Suswono mau meladeni sesi foto. Namun saat awak media meminta sesi tanya jawab, keduanya tidak merespons.
Mereka pun bergegas meninggalkan panggung jumpa pers menuju halaman luar kantor KPU Provinsi Jakarta. Terlihat, puluhan awak media merasa kecewa karena permintaan itu tidak digubris.
“Pak tanya-jawab pak, pak tanya jawab aja gakmau pak?,” kata para awak media dengan suara lantang.
Sayangnya, hal itu tidak digubris sama sekali oleh keduanya. Padahal dari Pihak KPU Jakarta membolehkan sesi tersebut dilakukan.
Kejadian itu sangat bertolak belakang dengan pasangan calon sebelumnya yang mendaftarkan diri ke KPU Jakarta, yaitu Pramono Anung dan Ridwan Kamil.
Pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan ini menjawab semua pertanyaan media, tidak ada pembatasan bahkan untuk pertanyaan yang cenderung sensitif dan subjektif. Salah satunya soal cuitan Pramono Anung puluhan tahun lalu yang bernada seksis.
Pram, sapaan akrabnya, menjawab dengan lugas dan mengaku kalau cuitanya hanyalah candaan tanpa bermaksud menyinggung siapa pun.
“Era tahun 2010 orang-orang yang bermain twitter itu becanda. Saya tidak sama sekali pernah untuk menghujat seseorang, merendahkan orang, kemudian juga pornografi ndak ada, bahwa kemudian ada kata-kata yang sedikit guyonan memang ada dan itu saya bertanggung jawab terhadap hal itu,” dia menandasi.