Sandiaga: Saya Merasa Chemistry dengan Ganjar Sudah Terjalin Lama, tapi Pilihan ada di Pimpinan Parpol
Sandiaga Uno merasa sudah punya ikatan emosional atau chemistry dengan bacapres PDIP Ganjar Pranowo.
Sandiaga: Saya Merasa Chemistry dengan Ganjar Sudah Terjalin Lama, tapi Pilihan ada di Pimpinan Parpol
Ketua Bappilu DPP PPP Sandiaga Uno merasa sudah punya ikatan emosional atau chemistry dengan bacapres PDIP Ganjar Pranowo. Soal bisa atau tidaknya menjadi cawapres Ganjar, dia menyerahkan ke pimpinan partai politik. "Kemarin ketemu di podcastnya Mas Kaesang dan chemistry kita ya paling tidak dari saya ya, saya merasa chemistry kita sudah terjalin lama dengan baik, tapi tentunya preogratif dari pemilihan itu ada di pimpinan-pimpinan partai politik" kata Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/7).Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini mengaku siap jika dipilih menjadi cawapres Ganjar.
"Sebagai kader selalu siap, tapi juga harus siap-siap dengan segala kemungkinan," kata Sandiaga.
Jika terpilih mendampingi Ganjar, Sandi bakal fokus pada percepatan pembangunan. Dia menawarkan inovasi di tengah masa-masa sulit yang akan datang seperti geopolitik global, perlambatan ekonomi, dan inflasi yang masih tinggi.
"Nah ini harus butuh solusi ekonomi saya akan fokus kepada pembukaan lapangan kerja dan menjaga pasokan agar harga-harga bahan pokok biaya-biaya hidup masyarakat terjangkau dan terkendali," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan (DPP PDIP) Puan Maharani mengatakan, untuk nama calon wakil presiden (cawapres) bagi bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo sudah ada 10 nama. Dia pun membeberkan sejumlah nama yang masuk untuk dipertimbangkan.
Sejumlah nama yang disebut di antaranya Menko Polhukam Mahfud Md, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
“Nama kan banyak ada ada 10.”
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Puan Maharani di sela-sela Rakernas III PDIP, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (6/6).
merdeka.com
Dia mengungkapkan, nama-nama tersebut semuanya mempunyai kelebihan yang nantinya akan dipertimbangkan oleh PDIP.
“Dan kemudian apakah itu bisa bekerja sama dengan calon dari PDI Perjuangan sesuai dengan visi misi, cita-cita dan sebagainya,” ungkap Puan.
Dia pun menegaskan, dari nama yang ada akan dikerucutkan untuk bisa dipilih sebagai cawapres Ganjar. Kendati demikian, belum ditetapkan hari ini.
“Nama tetap akan kami kerucutkan tapi bukan hari ini. Hari ini masih menimbang-nimbang dulu dari nama-nama yang ada,” jelas Puan.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan hal yang sama. Menurut Hasto, nama pendamping Ganjar itu akan dikomunikasikan pada bulan September kepada ketua umum partai politik koalisi dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum dideklarasi.
"Terus dilakukan kajian di mana bulan Juli dan bulan Agustus adalah bulan penggodokan, sehingga kira-kira nanti September itu sudah dikomunikasikan dengan para ketua umum partai politik, juga dengan Bapak Presiden Jokowi dan momentum yang tepat itu nanti akan ditetapkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri."
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Kompleks Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Senin (10/7).
Hasto mengungkapkan, 10 kandidat cawapres Ganjar tersebut akan dikerucutkan pada bulan Juli dan Agustus ini.
"10 Nama itu tetap dilihat dari aspek leadershipnya, kemampuan teknokrasinya, kesesuaian visi dengan Pak Ganjar Pranowo kemudian kinerjanya, personalitynya semua dilihat dengan baik. Termasuk juga basis elektoralnya," tuturnya.
Dari 10 nama itu, Hasto enggan menjawab siapa sosok peringkat teratas untuk mendampingi Ganjar. Sebab, hal ini sesuai etika partai. "Ini kan menyangkut orang yang akan menjadi pimpinan kita sehingga semuanya dilakukan secara tertutup. Kami tidak akan menyebut peringkat-peringkat sampai nanti diumumkan karena etika kan harus dipegang. Semuanya yang sudah diusulkan oleh rakyat itu kan bagus," pungkas Hasto.