Sandiaga sebut hukum dan ekonomi jadi sorotan di 4 tahun Jokowi-Kalla
Merdeka.com - Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahudin Uno mengkritik berbagai hal yang dirasa masih perlu perbaikan. Antara lain yang disoroti ialah persoalan hukum.
"Yang banyak tantangan juga masalah penegakan hukum. Kenapa Prabowo-Sandiaga mengangkat isu Indonesia adil, adil dulu baru bisa makmur karena masih dirasakan segenap masyarakat kepastian hukum itu harus terus diperbaiki," kata Sandiaga, Minggu (21/10/2018).
Sandiaga mengatakan, hukum jangan sampai timpang sebelah artinya harus adil. "Bagaimana tidak tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Bagaimana hukum itu tidak tebang pilih," ujar dia.
-
Siapa yang salah sebut Prabowo-Sandi? Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria keselip lidah dengan menyebut nama pasangan Prabowo-Sandi.
-
Bagaimana Prabowo menanggapi nyinyiran tentang program Jokowi? Prabowo tak masalah dengan nyinyiran itu. Karena, ia mengaku sebagai tim Jokowi.
-
Apa yang harus dievaluasi Prabowo-Gibran? 'Pertama paling penting evaluasi pengolahan fiskal. Saya pikir akhirnya evaluasi ke depan bahwa pemerintahan dalam 5 tahun kedepan itu tidak lagi bisa mengelola fiskal terutama untuk perencanaan program pembangunan besar secara dalam tanda kutip ugal-ugalan,'
-
Bagaimana Prabowo menilai kinerja Kabinet? Soal evaluasi, dia tentu akan melakukannya tanpa harus memberikan target waktu-waktu tertentu.'Saya kira tidak terpaku waktu ya (evaluasi kabinet). Saya tanamkan rasa tanggung jawab, saya menggugah cinta Tanah Air. Kalau orang itu cinta Tanah Air, kalau orang itu sadar dia harus bekerja untuk kepentingan sebaik-baiknya rakyat dan bangsa, saya kira hasilnya akan baik,' ujarnya.
-
Apa jabatan Prabowo Subianto saat ini? Menteri Kementerian Pertahanan (2019-sekarang)
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
Hal lain yang disoroti Sandiaga yakni perekenomian. Saat menyapa warga, Sandiaga banyak menerima keluhan mengenai harga bahan pokok, dan sulitnya mencari pekerjaaan.
"Itu suara rakyat. Saya turun ke masyarakat. Saya tanya ke pasar, turun ke milenial, dan itu ga direkayasa saya tanya "cari kerja susah atau gampang?", "susah", "Harga2 turun atau naik?", "naik". Silakan saja pemerintah mengcounter dengan data-data tapi itu menunjukan jarak antara pemerintah dengan masyarakat semakin terlihat jaraknya," papar Sandiaga.
Selebihnya, lanjut Sandiaga biarlah pengamat atau politisi lain yang menilai kinerja kepimpinanan Jokowi-JK. "Kita harus ucapkan selamat dulu ya sudah 4 tahun melalui periode 2014-2018 dengan segala analisanya, saya serahkan ke para pengamat dan politisilah akan memberi apresiasi atau kiritik," tutup dia.
Sementara itu, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Taufan Rahmadi menuding masih banyak kebijakan yang tak tepat sasaran. Bahkan terkesan berantakan.
Dia pun membeberkan diantaranya sejumlah program bantuan untuk nelayan dari Kementerian Kelautan selama ini kerap tidak tepat sasaran.
"Contohnya bantuan kapal penangkap ikan yang diberikan kepada Nelayan di Lombok Tengah. Ternyata spesifikasinya tidak sesuai dengan kebutuhan para nelayan," ujar Taufan Rahmadi dalam keterangan tertulis, Minggu (21/10/2018).
Taufan mencontohkan program pemberian kapal kepada nelayan tahun 2017 silam di wilayah Lombok Tengah yang nilainya mencapai miliaran rupiah. Dan saat ini kapal tersebut tak pernah digunakan nelayan.
"Ditambah lagi bantuan kapal tersebut diberikan kepada orang yang profesinya bukan sebagai nelayan, sehingga kapal-kapal bantuan itupun mangkrak dan tidak pernah dipergunakan," imbuhnya.
Taufan juga menyoroti dampak dari Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) No.56/Permen-KP/ 2016 tentang Larangan Penangkapan dan atau Pengeluaran Lobster, Kepiting, dan Rajungan dari Indonesia.
"Peraturan ini sangat menyengsarakan nelayan, mereka berharap kelak peraturan menteri ini bisa dievaluasi yang disertai solusi kebijakan yang berpihak kepada kesejahteraan nelayan," katanya.
Menurutnya, pemberlakuan peraturan menteri ini harusnya disertai oleh solusi kebijakan yang bisa mengatasi berkurangnya pendapatan bagi kelangsungan hidup mereka selama ini.
"Nelayan dan masyarakat pesisir seringkali dilupakan, waktunya suara mereka mereka diperhatikan demi terwujudnya Indonesia adil makmur," pungkas pria yang dikenal atas dedikasinya dalam dunia pariwisata NTB tersebut.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo memberikan rapor 5 kepada pemerintah Presiden Jokowi dalam hal penegakan hukum dan HAM.
Baca SelengkapnyaPolitisi muda yang karib disapa Uki ini menambahkan doa agar Jokowi dan Mahfud MD untuk selalu sehat agar dapat merespons kritik Ganjar dengan kinerja.
Baca SelengkapnyaGanjar menyebut jeblok dan memberikan rapor lima kepada Jokowi soal penegakan hukum dan HAM.
Baca SelengkapnyaAndika juga menyinggung indeks pelayanan publik di provinsi Jawa Tengah yang juga turun. Dan penurunan terjadi dalam 3 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaKondisi demokrasi Indonesia menjadi sorotan di era Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaWapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Yasonna menanggapi rapor merah yang diberikan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo terhadap penegakan hukum dan HAM di era Presiden Joko Widodo
Baca SelengkapnyaSaid menyebut saat ini Indonesia juga menghadapi penurunan jumlah kelas menengah yang mencapai 9 juta jiwa.
Baca SelengkapnyaBangsa yang merdeka ialah bangsa yang mampu mengentaskan masyarakatnya dari jurang kemiskinan.
Baca SelengkapnyaAndika membuka data, ada 10,47 persen warga di Jateng miskin. Menurutnya, hal itu perlu ditekan sampai dengan nol.
Baca SelengkapnyaKetiga capres, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo saling melontarkan pernyataan dan sanggahan.
Baca SelengkapnyaGanjar menyebut jeblok dan memberikan rapor lima kepada Jokowi soal penegakan hukum dan HAM.
Baca Selengkapnya