Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

SBY copot menteri PKS? Nanti dulu!

SBY copot menteri PKS? Nanti dulu!

Merdeka.com - SBY patut geram dengan sikap PKS yang menolak opsi kenaikan BBM dalam sidang paripurna DPR, Jumat (30/3) lalu. PKS pun tidak lagi dianggap bagian dari Setgab, sehingga tidak diundang dalam rapat Setgab, Selasa (3/4) malam, di Cikeas.

"Yang bersama-sama dengan pemerintah hanya ada lima," ujar anggota Dewan Pembina PD Syarief Hasan, usai rapat. Kelima partai itu adalah PD, PG, PAN, PPP dan PKB. PKS sudah dikeluarkan dari koalisi. Benderanya pun sudah diturunkan dari kantor Setgab.

Jika sudah dianggap bukan bagian koalisi, tentu PKS tidak patut menduduki kursi kabinet. Masalahnya, kapan SBY mencopot tiga menteri PKS: Menteri Kominfo Tifatul Sembiring, Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri dan Menteri Pertanian Suswono?

Atau, jangan-jangan SBY takkan pernah mencopot ketiga menteri tersebut, sampai akhir masa jabatan? Ada beberapa pertimbangan mengapa ketiganya dipertahankan.

Mengeluarkan PKS dari koalisi dalam arti yang sesungguhnya, sama saja memperbesar posisi tawar PG. Ingat, di antara enam partai pendukung koalisi, PG adalah urutan kedua pemilik kursi terbanyak di DPR, setelah PD.

Komposisi kursi koalisi di DPR adalah sebagai berikut: PD (26%), PG (19%), PKS (10%), PAN (8%), PPP (8) dan PKB (5%), total dukungan SBY-Boediono 76%. Jika PKS benar-benar dikeluarkan dari koalisi, jelas akan menaikkan posisi tawar PG.

Dengan situasi seperti itu, sangat logis bila PG berharap kursi yang akan dilepas dari PKS diberikan kepadanya. Apalagi PG hanya mendapatkan 3 kursi, sehingga tidak sebanding dengan kursi-kursi partai lain: PD (5), PKS (3), PAN (3), PPP (2), PKB (2).

Namun, "berbaik hati" sama PG, sungguh berat buat SBY. Sebab, posisi menteri bisa jadi basis PG mengumpulkan dana politik, mengingat pemilu semakin mahal. Tentu saja, meski belum mempunyai calon presiden, PD tidak mau kalah begitu saja dalam Pemilu 2014 nanti.

Kalau saja PG tidak mendapat limpahan kursi PKS, apakah PG akan mbalelo? Bisa jadi! Selama ini saja PG sering bikin ulah, apalagi dengan posisi tawar yang semakin tinggi. Lagi pula menjelang pemilu merupakan saat yang tepat untuk menaikkan citra politik.

Namun rupanya SBY sudah berhasil "mengurung" PG. Kontoversi barter pasal BBM dengan pasal Lapindo, adalah petunjuk soal itu. Belum lagi simpanan kasus Gayus yang bisa diledakkan sewaktu-waktu oleh kejaksaan. Jadi, dengan "mengunci" Ical, SBY sebetulnya tidak perlu khawatir dengan sepak terjang PG.

Yang harus ditimbang SBY adalah, apa keuntungan yang didapatkan jika tetap mempertahankan PKS? Jika hubungan antarpartai bisa ditentukan oleh masalah-masalah pribadi, maka kedekatan SBY dengan Hilmy Aminuddin, bisa jadi adalah jawabannya. (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gus Halim Jawab soal Jatah Kursi Menteri PKB di Kabinet Prabowo
Gus Halim Jawab soal Jatah Kursi Menteri PKB di Kabinet Prabowo

Pihaknya juga mengaku bahwa soal menteri, PKB tidak perlu berharap dapat berapa menteri

Baca Selengkapnya
Jokowi Titip Salam untuk Cak Imin, PKB Yakin Bukan Godaan Terkait Hak Angket
Jokowi Titip Salam untuk Cak Imin, PKB Yakin Bukan Godaan Terkait Hak Angket

Kata Huda, anggota fraksi PKB sudah ada beberapa yang menandatangi hak angket.

Baca Selengkapnya
Presiden PKS Ungkap Alasan Tidak Hadir di Deklarasi Anies-Cak Imin
Presiden PKS Ungkap Alasan Tidak Hadir di Deklarasi Anies-Cak Imin

Bergabungnya PKB dalam pendukung Anies, tidak mengganggu dinamika internal koalisi.

Baca Selengkapnya
Di Depan Anies-Cak Imin, Presiden PKS Tegaskan Tidak Berniat Tinggalkan Koalisi
Di Depan Anies-Cak Imin, Presiden PKS Tegaskan Tidak Berniat Tinggalkan Koalisi

Ahmad Syaikhu menegaskan sikap PKS itu di hadapan Bakal Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Bakal Cawapres Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Tak Terlalu Penting Buat PKB Ada di Kabinet atau Tidak
Cak Imin: Tak Terlalu Penting Buat PKB Ada di Kabinet atau Tidak

PKB mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran sudah cukup.

Baca Selengkapnya
Puan Maharani Kembali Dekati AHY, Ini Respons Presiden PKS
Puan Maharani Kembali Dekati AHY, Ini Respons Presiden PKS

Presiden PKS bicara peluang Demokrat pindah usai Puan dekati AHY

Baca Selengkapnya
PKB: Gus Ipul jadi Mensos Tak Ada Kaitan Konflik dengan PBNU
PKB: Gus Ipul jadi Mensos Tak Ada Kaitan Konflik dengan PBNU

PKB menegaskan pengangkatan Gus Ipul merupakan hak prerogratif presiden.

Baca Selengkapnya
PKB soal Nasib Cak Imin jadi Cawapres Prabowo: Kami Yakin Gerindra Tidak akan Berkhianat
PKB soal Nasib Cak Imin jadi Cawapres Prabowo: Kami Yakin Gerindra Tidak akan Berkhianat

PKB yakin Gerindra memegang teguh piagam kerja sama koalisi.

Baca Selengkapnya
Manuver Cak Imin Ingin Bertemu Megawati, Sinyal Tinggalkan Prabowo?
Manuver Cak Imin Ingin Bertemu Megawati, Sinyal Tinggalkan Prabowo?

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin akan bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
PKS Tak Mau Lagi Jadi Oposisi: Kalau Tidak Berkoalisi Pemerintah Mana Bisa Majukan Bangsa
PKS Tak Mau Lagi Jadi Oposisi: Kalau Tidak Berkoalisi Pemerintah Mana Bisa Majukan Bangsa

Salim berharap, agenda Rakernas PKS dapat membangun kolaborasi dalam membangun bangsa.

Baca Selengkapnya
Cerita Utusan PKB Temui Gerindra Laporkan Terima Pinangan NasDem Berujung Batalnya Cak Imin Bertemu Prabowo
Cerita Utusan PKB Temui Gerindra Laporkan Terima Pinangan NasDem Berujung Batalnya Cak Imin Bertemu Prabowo

Gerindra sebelumnya tidak diberi tahu PKB terkait pertemuan Cak Imin dengan Ketum NasDem Surya Paloh pada 29 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
Duet Anies-Sohibul Tak Bisa Diubah, PKS Klaim Dapat Sinyal Positif dari Surya Paloh
Duet Anies-Sohibul Tak Bisa Diubah, PKS Klaim Dapat Sinyal Positif dari Surya Paloh

Adanya sinyal positif yang diberikan oleh Surya Paloh, membuat PKS langsung mengumumkan duet Anies-Sohibul.

Baca Selengkapnya