SBY di Pembekalan Caleg: 2019 Berat buat Demokrat, I Have To Tell The Truth
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono membandingkan antara pemilu 2014 dengan pemilu 2019. Menurut dia, persaingan di pemilu 2019 sangat berat.
Hal itu disampaikan saat pidato di pembekalan Calon Legislatif DPR RI dan Konsolidasi Partai Demokrat se-Indonesia yang berlangsung di Hotel Sultan, Sabtu (10/11).
"Tantangan yang kita hadapi dalam pemilu 2019 mendatang jauh lebih berat. Saya ulangi jauh lebih berat. Saya bukan tipe pemimpin yang suka memberikan angin sorga. I have to tell the truth," ucap dia.
-
Mengapa pemilu 2019 penting? Pemilu 2019 menjadi pemilu dengan jumlah pemilih terbanyak dalam sejarah Indonesia.
-
Apa yang dipilih di pemilu 2019? Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia. Dalam pertarungan presiden, terdapat dua pasangan calon utama, yaitu Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi hasil pemilu? Hasil pemilu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks dan bervariasi tergantung pada konteks politik suatu negara. Beberapa faktor yang umumnya dapat memengaruhi hasil pemilu meliputi: 1. Kandidat dan Partai Politik, 2. Isu Pemilu, 3. Faktor Ekonomi, 4. Media Massa, 5. Partisipasi Pemilih, 6. Sistem Pemilu, 7. Peraturan Pemilu, 8. Sentimen Publik, 9. Dukungan Elektoral, 10. Perubahan Demografis.
-
Apa itu Pemilu? Pemilu adalah sarana penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
-
Kenapa PDIP menang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat.
-
Kenapa sengketa Pilpres 2024 dianggap kompleks? 'Kita tetap akan optimistis sepanjang yang secara maksimal bisa kami lakukan,' kata Suhartoyo di Pusdiklat MK, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, seperti dikutip Kamis (7/3). Meski dalam batas penalaran yang wajar, Suhartoyo menjelaskan bahwa waktu 14 hari terasa tidak mungkin menyidangkan dan memutus sengketa hasil yang kompleks dengan dugaan kecurangan. Apalagi jika pihak berperkara yang mengajukan bisa lebih dari satu pihak. Namun, berkaca pada periode 2019, Suhartoyo menegaskan MK bisa bekerja sesuai waktu yang ditetapkan.
Pria yang akrab disapa SBY itu menjelaskan, setidaknya ada tiga hal yang membuat pemilu 2019 mendatang jauh lebih berat.
Pertama, SBY menguraikan pemilu 2019 ini dilaksanakan secara serentak yakni Pilpres bersamaan dengan Pileg.
Imbasnya partai politik yang punya capres sangat diuntungkan. Contohnya PDIP dan Partai Gerindra.
"PDIP dengan Pak Jokowi sebagai capres kader partai itu dan Partai Gerindra dengan Prabowo sebagai capres kader Partai Gerindra. Suara kedua partai politik itu meningkat tajam. Sebaliknya partai politik yang tidak punya capres dan cawapres suaranya menurun. Anjlok. Itu realitas," papar dia.
Kedua, lanjut SBY, pemilu kali ini akan menggunakan teknik Sainte Lague untuk menghitung suara.
"Sistem penghitungan suara yang baru, Sainte Lague, kembali kemungkinan perolehan PDIP bersama Pak Jokowi dan Partai Gerindra bersama Pak Prabowo juga makin diuntungkan. Itu juga tecermin dari survei saat ini. Itu juga realitas," ujar dia.
Ketiga, SBY menerangkan diterapkannya ambang batas presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen yang mengacu hasil suara pemilu lima tahun yang lalu.
"Partai Demokrat tetap berpendapat bahwa UU itu keliru karena seharusnya kalau pemilunya serentak parliamentary threshold harus 0 persen sehingga dengan presidential threshold 20 persen itu menggunakan suara 5 Tahun lalu kemungkinan partai-partai yang lebih kecil untuk memajukan kadernya menjadi capres dan cawapres juga tertutup," terang dia.
SBY mengatakan, itulah fakta yang harus dihadapi para kader. Namun Partai Demokrat tidak boleh melawan realitas. Dia mengajak untuk menemukan jalan agar tetap sukses dalam pemilu mendatang.
"Dont fight the problem, let solving . Mari kita carikan jalan keluarnya. Saya harus mengatakan kita Partai Demokrat punya peluang untuk sukses," tukas dia.
Pembekalan Calon Legislatif dihadir Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua KPP Edhie Baskoro Yudhoyono, Ketua DPD PD se Indonesia dan Calon Legislatif DPR RI se Indonesia.
Reporter: Ady Anugrahadi
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernyataan itu disampaikan Presiden RI ke 6 itu dalam pidatonya pada pertemuan konsolidasi kader dan calon legislatif dari Partai Demokrat se-Aceh.
Baca SelengkapnyaNamun SBY ingin seluruh kader Demokrat tetap tenang. Menganggap semua yang dialami Demokrat dengan tenang. Tidak emosional.
Baca SelengkapnyaArtikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.
Baca SelengkapnyaSBY yakin Allah akan memberikan pertolongan, akan memberikan jalan kalau Partai Demokrat berupaya sekuat tenaga.
Baca SelengkapnyaTerlebih, memang ada pihak yang tidak menginginkan Demokrat berada di dalam pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat belum menentukan langkah politik usai merasa dikhianati mitra koalisi Partai NasDem dan bakal capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAHY menceritakan kilas balik partainya yang mengalami gonjang-ganjing dalam lima tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaKetum Partai Demokrat AHY menceritakan perjuangan partainya memenangkan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKemudian, SBY mengaku memutar otaknya. Mencoba untuk memahami beberapa gonjang-ganjing yang mendera partai usungannya.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung pribahasa musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat memiliki target untuk menang di Pileg 2024 dan menang di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya