Sedang Heboh Candaan Gus Miftah yang Dianggap Hina Penjual Es Teh, Admin Gerindra Beri Sentilan Keras
Partai Gerindra meminta Gus Miftah meminta maaf penjual es terkait pernyataan di ceramahnya, yang dianggap tak sejalan dengan ajaran Prabowo.
Video ceramah Gus Miftah dalam acara Magelang Bersholawat menjadi viral setelah cuplikan ucapannya kepada seorang penjual es teh beredar luas di media sosial. Dalam cuplikan tersebut, Gus Miftah tampak melontarkan candaan menggunakan kata-kata kasar yang memicu kontroversi di kalangan masyarakat.
Partai Gerindra memberikan tanggapan terhadap video tersebut dengan meminta Gus Miftah untuk meminta maaf kepada penjual es teh yang dijadikan objek candaan. Menurut Partai Gerindra, tindakan Gus Miftah tidak mencerminkan nilai-nilai yang diajarkan oleh Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
Pernyataan ini menarik perhatian publik, terutama setelah akun resmi Gerindra mengunggah video yang menunjukkan Prabowo menghormati pedagang kecil seperti tukang ojek online, pedagang kaki lima, hingga tukang bakso, sebagai bentuk penghargaan kepada mereka yang bekerja keras untuk keluarga mereka.
1. Viralnya Video Candaan Gus Miftah
Ceramah Gus Miftah yang diadakan pada acara Magelang Bersholawat di Lapangan Drh. Soepardi, Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, pada Rabu, 20 November 2024, menarik perhatian banyak orang setelah cuplikan videonya menjadi viral di media sosial. Dalam video berdurasi 2 menit 19 detik yang diunggah oleh akun Twitter @pelangi77__, Gus Miftah terlihat menanggapi permintaan dari jamaah untuk membeli semua dagangan seorang penjual es teh yang berada di tengah kerumunan.
Dalam suasana yang penuh canda, Gus Miftah menyampaikan lelucon kepada penjual es tersebut dengan menggunakan bahasa Jawa yang terkesan kasar. Ia bertanya, “Es tehmu sih akeh nggak? Ya kono didol gobl*k,” dan melanjutkan dengan, “Dolen disik, engko lek urung payu yo wid, takdir.” Ucapan tersebut mengundang tawa dari para hadirin, termasuk para tokoh yang ada di panggung. Namun, banyak netizen yang merasa bahwa pernyataan tersebut tidak pantas, terutama dalam konteks dakwah yang seharusnya menyampaikan pesan yang positif dan membangun.
2. Respon Gerindra dan Pernyataan Prabowo
Melalui akun Instagram resmi @gerindra, Partai Gerindra meminta Gus Miftah untuk meminta maaf kepada penjual es yang dijadikan objek candaan. Dalam unggahannya, Gerindra menyampaikan permohonan tersebut dengan nada yang penuh kerendahan hati.
“Dengan segala kerendahan hati, mimin minta Gus @gusmiftah untuk minta maaf ke Bapak Penjual Es. Apa yang Gus lakukan tidak sesuai dengan apa yang Pak @Prabowo inginkan dan ajarkan. Terima kasih,” tulis akun tersebut.
Unggahan ini juga dilengkapi dengan video yang menunjukkan Prabowo Subianto menyampaikan pentingnya menghormati masyarakat kecil seperti pedagang kaki lima, tukang ojek online, dan tukang bakso. “Saya sangat hormat sama pedagang kaki lima, sama tukang ojol, sama tukang bakso. Mereka itu tiap hari keluar, keringat, fisik mencari makan untuk anak dan istrinya. Itu yang kita hormati,” ujar Prabowo dalam video tersebut.
3. Kritik Publik
Kontroversi ini telah memicu berbagai kritik terhadap Gus Miftah, yang saat ini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Publik mulai mempertanyakan etika dalam penyampaian dakwah yang disampaikan dengan cara bercanda yang dianggap kasar.
Walaupun sebagian jamaah di acara tersebut tampak tertawa, banyak pihak merasa bahwa lelucon tersebut merendahkan martabat para pedagang kecil. Terlebih lagi, posisi Gus Miftah sebagai tokoh agama menambah beban tanggung jawab moral untuk lebih berhati-hati dalam setiap ucapannya. Sementara itu, Gus Miftah belum memberikan tanggapan resmi mengenai kritik yang ditujukan kepadanya, termasuk permintaan maaf yang diajukan oleh Partai Gerindra.
4. Apa alasan Gerindra meminta Gus Miftah meminta maaf?
Partai Gerindra berpendapat bahwa lelucon yang disampaikan Gus Miftah kepada seorang penjual es tidak mencerminkan prinsip yang diajarkan oleh Prabowo. Prabowo selalu menekankan pentingnya menghormati masyarakat kecil, termasuk para pedagang kaki lima dan tukang bakso.
Menurut Gerindra, sikap tersebut seharusnya tidak terjadi, karena dapat merusak citra dan nilai-nilai yang diusung oleh Prabowo sebagai pemimpin. Menghargai setiap lapisan masyarakat, terutama mereka yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup, adalah hal yang sangat dijunjung tinggi dalam ajaran Prabowo.
5. Apa isi ceramah Gus Miftah yang viral?
Dalam sebuah ceramah, Gus Miftah menyampaikan sebuah lelucon yang dinilai kurang pantas kepada seorang penjual es teh. Candaan tersebut muncul ketika ia menanggapi permintaan dari jamaah yang menginginkan agar mereka memborong semua dagangan dari pedagang tersebut.
Reaksi Gus Miftah terhadap situasi itu menimbulkan berbagai tanggapan, terutama mengenai penggunaan humor dalam konteks tersebut. Banyak yang berpendapat bahwa meskipun tujuannya untuk menghibur, cara penyampaian lelucon itu bisa dianggap tidak sensitif terhadap perasaan penjual.
6. Bagaimana respon warganet terhadap video ini?
Respons dari masyarakat terhadap pernyataan tersebut sangat beragam. Namun, mayoritas menilai bahwa lelucon yang disampaikan tidaklah pantas, terutama jika datang dari seorang tokoh agama saat memberikan ceramah keagamaan.