Sosok Erwan Setiawan, Putra Umuh Muchtar yang Dipercaya Dampingi Dedi Mulyadi di Pilkada Jabar
Erwan merupakan putra sulung Umuh Muchtar, pemilik Persib Bandung. Berdasarkan simulasi, pasangan Dedi Mulyadi-Erwan ini memiliki elektabilitas tinggi di Jabar.
Partai Golkar memutuskan Erwan Setiawan sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Barat mendampingi Dedi Mulyadi. Namanya tiba-tiba mencuat di tengah figur kuat semacam Atalia Praratya, Jusuf Hamka atau Iswara.
Dedi Mulyadi ditugaskan maju sebagai calon Gubernur Jawa Barat oleh pengurus Partai Gerindra. Belakangan, Partai Golkar turut memberikan dukungan. Kesepakatannya adalah mereka mendapatkan posisi calon wakil gubernur.
Sejak saat itu, nama-nama muncul, termasuk istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya. Namun, perempuan yang akrab disapa Cinta ini menyatakan mundur dari pencalonan dan memilih fokus sebagai anggota DPR RI.
Iswara selaku Sekjen DPD Partai Golkar juga masuk menjadi kandidat. Hanya, dia menyatakan dukungan kepada Jusuf Hamka sebagai calon wakil gubernur. Jusuf Hamka melepas kesempatan tak lama Airlangga Hartarto mengumumkan mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Nama Erwan Setiawan kemudian muncul ke permukaan. Tadinya dia bersiap untuk maju sebagai calon Bupati Sumedang. Namun, dalam sejumlah acara kebudayaan, Dedi Mulyadi kerap mengajak Erwan untuk hadir.
Akhir pekan lalu, Dedi Mulyadi dan Erwan mendapat rekomendasi dari Partai Gerindra serta Golkar untuk maju di Pilgub Jabar. Mereka dijadwalkan mendatangi KPU Jabar di hari pertama pembukaan pendaftaran.
Erwan Setiawan lahir 29 Juli 1970. Dia merupakan putra sulung manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar.
Dia pernah dipercaya sebagai sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Kota Bandung, sekaligus menduduki posisi Ketua DPRD Kota Bandung pada periode 2009-2014. Pada periode 2014-2019, Erwan masih melakoni peran sebagai anggota legislatif di Kota Bandung. Pada Pilkada Sumedang 2018, Erwan maju sebagai calon bupati mendampingi Doni Ahmad Munir. Pasangan yang diusung PAN, PPP, PKB dan Demokrat ini dinyatakan menang. Tahun 2023, Erwan memutuskan pindah ke Partai Golkar.
Alasan Pemilihan Erwan
Sekretaris DPD Golkar Jabar, MQ Iswara mengatakan penyerahan SK Bakal Calon Kepala Daerah untuk wilayah Jawa Barat dilakukan pada 25 Agustus malam. Partainya memilih Dedi Mulyadi dari Gerindra dan Erwan Setiawan sebagai pasangan calon gubernur.
“Diserahkan langsung oleh Ketua Umum Pak Bahlil Lahadalia kepada Pak Dedi dan Pak Erwan, disaksikan para pimpinan DPP ada Pak Sekjen Pak M Sarmuji, Pak Waketum Pak Ace (Tb Ace Hasan Syadzily) dan RK (Ridwan Kamil) juga ikut hadir di situ,” ucap dia.
Dia memastikan pasangan ini mendaftar ke KPU pada Selasa (27/8). Mereka akan memulai perjalanan dengan iringan kesenian khas Jawa Barat dari Stadion Sidolig. Pimpinan Partai Gerindra dan Pimpinan Partai Golkar dipastikan turut mengantarkan pasangan ini. Iswara menjelaskan Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) juga bergabung memberikan dukungan.
Menurut Iswara, Erwan menjadi sosok yang pas untuk mendampingi Dedi Mulyadi karena memiliki pengalaman bekerja di eksekutif dan legislatif. Selain itu, sosoknya bisa bekerja sama dan membagi tugas saat kampanye atau jika terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.
"Beliau juga bisa berbagi tentunya dengan Kang Dedi, baik itu berbagi wilayah maupun berbagi segmentasi pemilih. Kita berharap dengan Kang Dedi, Kang Erwan ini berbagi wilayah baik dalam kampanye nanti maupun berbagi segmentasi pemilih," ucap dia.
"Ketiga, Kang Erwan ini kan adalah putra dari Pak Haji Umuh Muchtar, pemilik klub Persib Bandung. Klub sepak bola yang terbesar, kemudian punya suporter terbesar juga bahkan di dunia. Kita berharap ada poin lebih dari situ," Iswara melanjutkan.
Hasil survei internal pun menjadi salah satu faktor mengapa Dedi-Erwan diputuskan maju dalam Pilgub Jabar. Dia mengklaim, berdasarkan simulasi, pasangan ini memiliki elektabilitas tinggi.
Disinggung mengenai aspek pemilih agamis, Iswara menegaskan keduanya merupakan muslim dan tetap bisa mendapatkan ceruk suara dari pemilih santri, termasuk pemilih pemula.
“Saya pikir tidak masalah, keduanya juga muslim dan masyarakat Jawa Barat juga sebagian besar muslim. Kami tidak ada kendala itu. Saya optimistis kita bisa masuk ke semua segmentasi, ke para pemuda, ulama, kaum perempuan, milenial, gen z, saya yakin kita bisa masuk,” pungkasnya.