Survei ASI di Gen Z: Ganjar-Mahfud Unggul dengan 34,9%, Prabowo-Gibran 33,1% & AMIN 26,1%
Lembaga ASI menyatakan populasi survei ini ialah Gen Z (penduduk usia 17-23 tahun).
Lembaga ASI menyatakan populasi survei ini ialah Gen Z (penduduk usia 17-23 tahun).
Survei ASI di Gen Z: Ganjar-Mahfud Unggul dengan 34,9%, Prabowo-Gibran 33,1% & AMIN 26,1%
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud Md paling tinggi elektabilitasnya di kalangan generasi Z. Hal tersebut berdasarkan hasil survei dari Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) yang dirilis hari ini.
ASI merilis hasil survei elektabilitas capres dan cawapres di kalangan Gen Z pasca-debat perdana capres dan cawapres Pemilu 2024. Survei dilaksanakan pada tanggal 16- 21 Desember 2023, secara nasional di 34 Provinsi di Indonesia. Lembaga ASI menyatakan populasi survei ini ialah Gen Z (penduduk usia 17-23 tahun).
Survei dilakukan dengan cara telesurvei melalui metode random digit dialing (RDD), yakni teknik penarikan sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi dan screening. Jumlah sampel 1200 responden dan dengan asumsi simple random sampling, maka margin of error (MoE) adalah +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia Ali Rif'an mengatakan elektabilitas Ganjar-Mahfud di kalangan Gen Z unggul dengan perolehan 34,9% suara. Di posisi kedua adalah Prabowo-Gibran dengan 33,1% suara dan Anies-Cak Imin 26,1% suara. Sedangkan pemilih di kalangan Gen Z yang belum menentukan pilihannya atau undecided voters sebesar 12,0%.
"Saya bacakan urutannya, yang pertama, menempati urutan pertama adalah Ganjar-Mahfud ya Ganjar-Mahfud di angka 34,9%, kemudian Prabowo-Gibran di angka 33,1%, pasangan AMIN di angka 26,1%, kemudian undecided voters itu di angka 5,9%," ujar Ali Rif'an dalam rilis survei tersebut di Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2024).
Ali Rif'an mengatakan, potret Gen Z merupakan pemilih kritis dan lebih otonom. Sebab secara demografi, kata dia, Gen Z dalam survei kebanyakan adalah mahasiswa dan belum menikah.
"Nah jadi ini adalah potret para Gen Z, mereka adalah pemilih kritis, pemilih yang menurut saya lebih otonom. Karena secara mayoritas kalau kita baca demografinya, mereka terdiri dari beberapa mahasiswa. Kemudian rata-rata mereka belum menikah, jadi secara beban itu tidak seperti generasi di atasnya gen milenial dan Gen X, makanya pilihannya tentu saja jauh lebih kritis angka-angka ini," ucapnya.