Survei LSI: Ganjar ungguli semua kandidat dengan elektabilitas di atas 50 persen
Merdeka.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan survei terkait elektabilitas bakal calon gubernur Jawa Tengah dan peta dukungan publik. Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI, Toto Izul Fatah mengatakan pihaknya melakukan simulasi mulai dari 23 calon hingga head to head.
Hasilnya di semua simulasi, Gubernur Jawa Tengah incumbent Ganjar Pranowo masih jauh mengungguli semua calon lain yang ada dengan rata-rata elektabilitasnya di bawah 10 persen.
"Semakin mengerucut jumlah calonnya, semakin meroket posisi elektabilitas Ganjar Pranowo. Dalam simulasi 12 calon misalnya, Ganjar Pranowo kokoh di posisi 50,9%. Begitu juga simulasi 7 calon, Ganjar Pranowo konsisten unggul dengan 56,0%, dan 5 calon unggul 57,5%," kata Toto di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (1/12).
-
Bagaimana survei ini dilakukan? Survei dilakukan di seluruh Indonesia melibatkan 1.262 responden secara nasional, dan 4.000 responden di Jawa.
-
Bagaimana SMRC melakukan survei Pilgub Sulteng? Semua responden diwawancara secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
-
Bagaimana cara survei dilakukan? Survei dilakukan dengan wawancara responden menggunakan telepon pada 23-24 Desember 2023.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi Pilgub Jateng? 'Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh,' imbuh dia.
Meski unggul jauh, namun Ganjar bukan tanpa pesaing. Toto menyebut Ganjar memiliki beberapa pesaing potensial di Pilgub Jateng. Mereka adalah Ki Enthus Susmono, Kepala BNN Budi Waseso, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono dan Bupati Kudus Musthofa serta mantan Menteri ESDM Sudirman Said.
"Kandidat lain seperti Ki Enthus Susmono 7 persen, Musthofa 4,9 persen, Budi Waseso 4,9 persen, Bambang Sadono 4,8 persen, Ferry Juliantono 4,2 persen. Yang lainnya seperti Sudirman Said dan Marwan Jafar dibawah 4 persen," terangnya.
LSI juga melakukan simulasi head to head antara Ganjar dan 4 kandidat lain. Toto menuturkan, politikus PDIP itu tetap kokoh mengungguli calon lain di angka 59 persen.
"Dari 4 kandidat yang disimulasikan head to head melawan Ganjar Pranowo, yakni Budi Waseso, Ferry Juliantono, Sudirman Said dan Marwan Jafar, hanya Ferry yang bisa tembus di 10 persen melawan Ganjar Pranowo yang 59 persen. Yang lainnya di bawah 10 persen," ujar Toto.
Faktor yang membuat Ganjar konsisten unggul, kata Toto adalah dukungan yang merata di beragam segmen demografis, mulai dari suku, agama, pemilih partai, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, usia, dan jenis kelamin.
Meski demikian, Ganjar bukan tanpa ancaman. Pihaknya menjabarkan sejumlah faktor yang bisa mengancam peluang Ganjar kembali memimpin Jateng di periode kedua. Semisal, besarnya jumlah pemilih cair yang belum menentukan pilihannya.
"Masih ada sekitar 59,2 persen pemilih yang berkategori soft supporter (pemilih cair, ragu dan masih bisa berubah pilihannya)," ucapnya.
Kedua, yakni upaya dari lawan politik yang mengaitkan Ganjar dengan kasus hukum tertentu seperti korupsi e-KTP. Nama Ganjar ikut terseret dalam pusaran korupsi e-KTP dengan menerima uang bancakan proyek tersebut sebesar USD 520 ribu.
"Jika Ganjar Pranowo terlibat dalam kasus tersebut, apalagi menjadi tersangka, lalu diketahui dan diyakini oleh mayoritas publik di Jateng, bukan mustahil elektabilitasnya bisa rontok," tukasnya.
Sebagai informasi, survei soal elektabilitas calon gubernur Jateng ini dilakukan pada 7 November-14 November 2017 dengan menggunakan metode multi stage random sampling. Jumlah responden. Adapun responden dalam survei tersebut berjumlah 440, dengan margin of error sebesar 4,8 persen. Responden diwawancarai dengan tatap muka. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Relawan Sahabat Ganjar juga melakukan survei elektabilitas terhadap capres jagoannya di Pemilu 2024. Survei dirinci berdasarkan gender, usia dan latar belakang.
Baca SelengkapnyaPasangan Ganjar-Mahfud unggul jauh dengan suara 45 persen. Disusul Prabowo-Erick kemudian Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaDi Jawa Tegah suara Prabowo-Gibran menyalip paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaDalam simulasi 20 kandidat Cawagub Sumut, nama politikus Golkar Musa Rajekshah (Ijeck) unggul jauh dari semua tokoh dengan 37,9 persen.
Baca SelengkapnyaElektabilitas pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melampaui The Magic Number, yaitu 50,7 persen.
Baca SelengkapnyaPrabowo pun masih menang jika head to head melawan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menempati urutan pertama.
Baca SelengkapnyaPopularitas Calon Gubernur Andika Perkasa yaitu 71 persen, melampaui Calon Gubernur Ahmad Luthfi yang hanya mendapat 67 persen.
Baca SelengkapnyaGanjar tidak menampik jika saat ini seluruh pihak tengah berupaya untuk merebut suara-suara yang ada di Jateng dan DIY.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin paling bontot dengan angka 15 persen. Sementara yang tidak jawab atau tidak tahu ada sebesar 8,8 persen.
Baca SelengkapnyaTren elektabilitas ketiga calon pada periode Juli-Agustus 2023 menunjukkan Ganjar mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaHasil survei LSI Denny JA di Pilkada Riau menunjukkan elektabilitas paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau nomor satu, Abdul Wahid-SF Hariyanto 45,5 persen.
Baca Selengkapnya