Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Survei SSC, Whisnu Sakti dan Puti Guntur Tertinggi Gantikan Risma di Surabaya

Survei SSC, Whisnu Sakti dan Puti Guntur Tertinggi Gantikan Risma di Surabaya Survei SSC. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Selain menggelar survei untuk Pemilu Presiden (Pilpres) dan Pileg 2019, lembaga Surabaya Survey Center (SSC) juga melakukan riset untuk Pilwali Surabaya 2020.

Hasilnya, bakal calon wali kota Surabaya didominasi oleh kader PDI Perjuangan dan Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana memuncaki hasil survei, yaitu 12,1 persen suara, disusul mantan Cawagub Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno di posisi kedua (11,3 persen).

Menurut Direktur SSC, Mochtar W Oetomo, Pilwali Surabaya 2020 nanti, tidak lepas dari coattail effect (efek ekor jas) dari Pilpres dan Pileg 2019. Itu artinya, hasil survei SSC ini menunjukkan, Whisnu yang notabenenya juga ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya mulai lebih sering turun menyapa warga untuk mengampanyekan Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin.

Sedangkan Puti yang populer lewat Pilgub Jawa Timur 2018 lalu berpasangan dengan Cagub Saifullah Yusuf (Gus Ipul), juga mulai dikenal di dapilnya, yaitu Dapil I Surabaya-Sidoarjo, yang sekaligus ikut mengkampanyekan Jokowi-Ma'ruf.

Maka, bisa dipastikan, Whisnu akan lebih mudah meraih popularitas dan elektabilitasnya di Pilwali Surabaya 2020, dan Puti yang menjadi Caleg DPR RI lebih mudah mendapat simpati dari masyarakat di Dapil I Jawa Timur.

"Saya rasa ini sangat-sangat korelatif ya, bahwa yang pertama, kenapa (Pilwali Surabaya) begitu dominan calon-calon dari PDIP ya, itu tentu tidak lepas dari satu coattail effect Pilpres, bahwa representasi Jokowi, bagaimana pun dianggap sebagai represintasinya PDIP," kata Mochtar usai menggelar rilis hasil surveinya di Surabaya, Rabu (9/1).

Kemudian yang kedua, lanjutnya, tentu hasil survei Pilwali Surabaya ini, berkaitan dengan proses Pileg, yang mana para calon tersebut, rata-rata tengah berkompetisi. "Itu kan di tengah masyarakat sering muncul di media."

"Terus Mas Whisnu masih menjadi Wawali, juga sering muncul di media, ketua DPC (PDIP Surabaya) sekaligus, jadi sangat korelatif sekali gitu," sambung Mochtar.

Kemudian selain Whisnu dan Puti yang memuncaki hasil survei Pilwali Surabaya versi SSC, calon lain yang juga disebut-sebut layak menjadi Cawali Surabaya di 2020 karena coattail effect Pilpres dan Pileg adalah; politikus asal Partai Golkar Adies Kadir dengan 6,4 persen suara, diikuti politikus PDI Perjuangan yang juga Ketua DPRD Surabaya, Armuji (2,2 persen).

Muncul Nama Ahmad Dhani

Kemudian beberapa nama yang juga muncul dengan perolehan suara di kisaran 1 persen di antaranya; Ahmad Dhani Prasetya dari Gerindra (1,9 persen) dan putra mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Azrul Ananda (1,9 persen).

Lalu disusul secara berurutan; Fandi Utomo (PKB) 1.5 persen, Arzeti Bilbina (PKB) 1.3 persen, Masfuk (ketua PAN) 1.2 persen, Bayu Airlangga (Demokrat) 1.1 persen, dan terakhir Ipong Muchlisoni (NasDem) 1 persen.

Serta beberapa nama lain nama tokoh senior PDI Perjuangan Surabaya, Saleh Ismail Mukadar; Ketua DPRD Jawa Timur, Halim Iskandar; putra KH Asep Syaifuddin Chalim (timses Khofifah-Emil), M Habibur Rahman hingga nama mantan Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol (Purn) Mahfud Arifin juga disebut dalam survei Pilwali Surabaya versi SSC ini.

Di sisi lain, menurut Mochtar, tingkat undecided voters pada survei jenis ini juga cukup tinggi, yaitu 49,5 persen responden menjawab tidak tahu atau tidak menjawab, "Dan 1,1 persen sisanya menjawab lain-lain," tandasnya.

Sementara Whisnu Sakti Buana yang turut hadir dalam gelar rilis SSC ini, memilih enggan berkomentar soal Pilwali Surabaya. Karena menurutnya, Pilwali Surabaya masih jauh dan belum mengetahui regulasinya seperti apa nanti. "Bicara Pilwali saya tidak bisa bicara banyak karena sampai saat ini saya Alhamdulillah masih wali kota Surabaya," elaknya.

Selebihnya, Whisnu lebih banyak bicara soal bagaimana Jokowi-Ma'ruf bisa menang di Pilpres dan PDI Perjuangan mampu memenuhi target perolehan 30 kursi di DPRD Surabaya.

Sekadar informasi, survei SSC untuk Pilwali Surabaya ini dilakukan mulai 20 hingga 31 Desember 2018 di 31 kecamatan se-Surabaya dengan menggunakan 1.000 responden melalui teknik stratified multistage random sampling. Margin of error sekitar 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Elektabilitas Ridwan Kamil vs Pramono Anung  di 3 Lembaga Survei Mengejutkan
Elektabilitas Ridwan Kamil vs Pramono Anung di 3 Lembaga Survei Mengejutkan

Survei dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI), Poltracking Indonesia dan Parameter Politik Indonesia (PPI) selama periode Oktober.

Baca Selengkapnya
Survei Litbang Kompas Pilkada Sumut: Elektabilitas Bobby 44,9 Persen Edy 28 Persen
Survei Litbang Kompas Pilkada Sumut: Elektabilitas Bobby 44,9 Persen Edy 28 Persen

Pertarungan di Pilkada Sumut tidak hanya pertarungan di antara dua paslon, tetapi juga perang pengaruh dua mantan presiden di belakang mereka.

Baca Selengkapnya
Survei Poltracking Pilkada Jakarta: RK-Suswono 47,5%, Pramono-Rano 31,5%, Dharma-Kun 5,1%
Survei Poltracking Pilkada Jakarta: RK-Suswono 47,5%, Pramono-Rano 31,5%, Dharma-Kun 5,1%

Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei elektabilitas calon gubernur dan wakil gubermur di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Analisis Elektabilitas Pramono-Rano Naik: Ada Faktor Betawi, Anies dan Ahok
Analisis Elektabilitas Pramono-Rano Naik: Ada Faktor Betawi, Anies dan Ahok

Jamiluddin Ritonga mengungkapkan, ada tiga faktor yang memicu naiknya elektabilitas Pramono-Rano.

Baca Selengkapnya
Survei Poltracking Terbaru: Ridwan Kamil-Suswono 51,6%, Pramono-Rano 36,4%, Dharma-Kun 3,9%
Survei Poltracking Terbaru: Ridwan Kamil-Suswono 51,6%, Pramono-Rano 36,4%, Dharma-Kun 3,9%

Hasilnya, Ridwan Kamil-Suswono unggul di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Poltracking di Pilkada Jabar:  Swing Voters Dedi Mulyadi-Erwan Tinggi, Pemilih Masih Mungkin Berubah
Poltracking di Pilkada Jabar: Swing Voters Dedi Mulyadi-Erwan Tinggi, Pemilih Masih Mungkin Berubah

Survei Poltracking Indonesia dilaksanakan pada tanggal 8-14 September 2024 dengan wawancara tatap muka langsung terhadap 1200 responden.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator Politik, Elektabilitas Gerindra Salip PDIP dan PKB di Jawa Timur
Survei Indikator Politik, Elektabilitas Gerindra Salip PDIP dan PKB di Jawa Timur

Lembaga survei Indikator Politik merilis hasil surveinya yang menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDIP dan PKB di Jatim.

Baca Selengkapnya
Poltracking Pilkada Jatim: Khofifah-Emil Unggul di Arek, Mataraman, Tapal Kuda, Pantura dan Madura
Poltracking Pilkada Jatim: Khofifah-Emil Unggul di Arek, Mataraman, Tapal Kuda, Pantura dan Madura

Survei dilakukan secara langsung dan tatap muka pada 4-10 September 2024.

Baca Selengkapnya
PKS: Popularitas Suswono Memang Paling Kecil, Tapi Pak RK Lebih Besar
PKS: Popularitas Suswono Memang Paling Kecil, Tapi Pak RK Lebih Besar

Elektabiitas cawagub Jakarta Suswono paling kecil dalam survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Baca Selengkapnya
Kumpulan Survei Terbaru Pilkada Jakarta 2024
Kumpulan Survei Terbaru Pilkada Jakarta 2024

Siapa yang paling berpotensi menang di Pilkada Jakarta 2024? Sejumlah lembaga survei telah merilis hasil survei terbaru di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
LIVE VIDEO: Rematch Panas Anies Vs Ahok, Rilis Survei Indikator di Pilkada Jakarta
LIVE VIDEO: Rematch Panas Anies Vs Ahok, Rilis Survei Indikator di Pilkada Jakarta

Survei Indikator merilis hasil survei terkait Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Poltracking
Poltracking "RK-Suswono 47,5%, Pramono-Rano 31,5% & Dharma-Kun 5,1%, Potensi 1 Putaran"

Lembaga survei Poltracking Indonesia mengungkap hasil elektabilitas para calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.

Baca Selengkapnya