Tabloid Jokowi 'Capres boneka' beredar di masjid Pamekasan
Merdeka.com - Tabloid yang berisi pemberitaan calon presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai "Capres Boneka" akhir-akhir ini banyak beredar di sejumlah masjid di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Salah satunya seperti di masjid Nurul Iman di Kelurahan Lawangan Daja, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.
Ketua Takmir Masjid Nurul Iman, Sukma Umbara Tirta Firdaus, Senin menjelaskan, tidak mengetahui siapa yang menaruh tabloid tentang Jokowi itu di masjidnya. "Tabloid itu mungkin ditaruh di malam hari, sebab tadi pagi sudah banyak jamaah yang membacanya," kata Sukma, seperti dikutip dari Antara, Senin (26/5).
Tabloid bernama Obor Rakyat yang memberitakan tentang Capres Jokowi dan partai yang mengusungnya itu, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terkait hal-hal yang bernuansa Sara. Antara lain "Jokowi Capres Boneka", "184 Caleg Non-Muslim PDI-P untuk kursi DPR RI", "Capres Boneka Suka Ingkar Janji" dan "Disandera Cukong dan Misionaris".
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Gimana caranya Jokowi ikut kampanye? Pasal 281 mensyaratkan pejabat negara yang ikut berkampanye dilarang untuk menggunakan fasilitas negara atau mereka harus cuti di luar tanggungan.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kenapa Jokowi teken Publisher Right? Pemerintah mengatur hubungan bisnis antara perusahaan pers dan platform digital dengan semangat untuk meningkatkan jurnalisme yang berkualitas,' pungkasnya.
Ada juga berita yang berjudul "Dari Solo sampai Jakarta De Islamisasi ala Jokowi", serta berita tentang "Cukong-cukong di Belakang Jokowi". Semua jenis berita yang disajikan tabloid Obor Rakyat yang mencantumkan alamat redaksi di Jalan Pisangan Timur Raya IX, Jakarta Timur, merupakan sisi negatif capres Jokowi.
"Dari ulasan berita ini, tidak ada yang memberitakan sisi positifnya," tutur Sukma, menjelaskan.
Pria yang juga mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Yogyakarta ini lebih lanjut menduga, tabloid itu kemungkinan memang sengaja dicetak untuk kepentingan sesaat, sebab sebelumnya di Kabupaten Pamekasan tidak pernah beredar tabloid yang bernama "Obor Rakyat".
Berita jenis lain yang juga disajikan dalam tabloid itu, adalah wawancara Ketua MUI Kholil Ridwan. Wawancara tersebut diberi judul "Jokowi Selalu Mewariskan Jabatan ke Non-Muslim".
Penyajian berita dalam tabloid itu tidak berimbang dan tidak ada konfirmasi, baik dari Jokowi secara langsung maupun dari tim suksesnya.
Direktur Forum Kajian Kebijakan Publik (FKKP) Pamekasan Muid Syakrani menilai, tabloid itu sengaja diterbitkan untuk kampanye hitam dengan sasaran para tokoh masyarakat dan tokoh ulama yang ada di Pamekasan.
"Tapi kita tidak tahu yang membuat itu siapa. Bisa saja tim Jokowi sendiri atau tim Prabowo atau pihak-pihak lain yang menginginkan adanya reaksi massa dengan target kepentingan politik tertentu. Namanya juga politik, jadi segala cara akan dilakukan untuk mencapai kemenangan," ucap Muid.
Namun demikian, terlepas dari adanya kepentingan politik itu, pihaknya meminta agar polisi bisa mengusut kasus itu. Sebab cara-cara "hitam" dalam berkampanye seperti itu, merupakan cara-cara yang tidak baik, dan tidak memberikan pendidikan politik yang berarti kepada masyarakat. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menanggapi soal baliho dirinya dengan foto bakal calon Presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca Selengkapnya"Walau kampanye belum mulai, foto saya banyak dipasang di mana-mana," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaSambil memegang tali, Jokowi menyerahkan sapi berjenis sentimental itu ke pengurus masjid.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaSalah satu baliho berukuran cukup besar bergambar foto Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaLalu, di sisi tengah ada gambar wajah Presiden Jokowi antara Prabowo dan Gibran.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengenakan kaos putih dan sarungan saat memantau sembari sesekali melambaikan tangannya menyapa masyarakat
Baca SelengkapnyaBaliho dengan foto Presiden Jokowi bersama Menhan Prabowo terpasang di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengaku banyak menemukan fotonya dipasang bersebelah bareng calon presiden atau Capres.
Baca SelengkapnyaBerbagai cara dilakukan pasangan capres dan cawapres untuk menarik simpati publik dan mempekenalkan visi dan misinya. Salah satunya dengan pemasangan baliho.
Baca SelengkapnyaMereka mengawal ketat kepala negara hingga sedikit menyamar memakai peci dan ikut dalam salat berjemaah
Baca Selengkapnya