Tak Mau Kalah dengan Ridwan Kamil, PKS Targetkan Menang Telak di Jawa Barat
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menargetkan menang telak di kawasan Jawa Barat. Mereka juga membidik perolehan suara minimal 60 persen.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menargetkan menang telak di kawasan Jawa Barat. Mereka juga membidik perolehan suara minimal 60 persen.
Tak Mau Kalah dengan Ridwan Kamil, PKS Targetkan Menang Telak di Jawa Barat
"Kita memiliki target kita memang telak di Jawa Barat. Targetnya minimal 60 persen. Kalau di Depok kita bahkan targetnya 80 persen," kata Jubir PKS Muhammad Kholid seusai Kick Off Kampanye Nasional Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Depok, Minggu (26/11).
Target 60 persen itu sama dengan target pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Kholid menuturkan, sah saja kalau pasangan lain memiliki target yang sama. Namun Kholid menekankan, untuk sejumlah daerah basis pihaknya memiliki target 80 persen.
"Di daerah-daerah basis kita punya target 80 persen, seperti Depok kan PKS menang, di Bekasi PKS pemenang juga kita target 80 persen, di Bandung sama kita pemenang juga. Jadi di kota-kota yang PKS menang kita target 80 persen," ujarnya.
Dengan target tersebut, jika dibuat rata-rata, maka pemenangan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) minimal 60 persen di Jawa Barat. Dia pun sepakat untuk dilakukan hanya satu putaran saja.
"Kalau Jawa Barat, Jakarta, Banten PKS termasuk yang cukup kuat basis pemilihnya. Dan Insyaallah kami optimis," jelasnya.
Pihaknya akan menggerakkan mesin partai di seluruh wilayah. Di Jawa Timur akan dipimpin Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai partai pemenang, sedangkan untuk kawasan Jawa Barat, Jakarta dan Banten akan diserahkan ke PKS.
"Kita akan try for the best. Untuk luar Pulau Jawa kita sudah petakan, kita juga confidence untuk bisa memenangkan di beberapa (wilayah), apalagi di basis-basis kita seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kalimantan, juga di Sulawesi Selatan, Makasar sudah kita petakan di beberapa tempat insyaallah kita akan menang signifikan," ungkapnya.
PKS meyakini modal terbesar untuk meraih suara ada dua hal. Pertama, elektabilitas dari calon yang diusung. Kedua, adalah efektifitas kerja mesin politik dan mesin relawan. PKS akan memadukan dua hal bagaimana kandidatnya diyakini kualitasnya bagus dan elektoralnya trennya naik terus. Mesin politik akan digerakkan di beberapa daerah basis suara.
"Jadi perpaduan itu, kandidat yang oke, elektabilitasnya bagus dan mesin politik yang oke kerjanya," paparnya.
Kampanye pertama dimulai pada 28 November dan Anies akan memulai dari Jakarta. Mesin politik pun saat ini sudah panas, sehingga diharapkan bekerja maksimal. Setelah pemetaan kantong suara, PKS akan fokus pada kalangan yang belum menentukan pilihan.
"Yang kita kerjakan adalah bagaimana pemilih atau warga yang belum memutuskan. Nah ini jumlahnya cukup besar, sehingga ini yang perlu kita jelaskan. Apa yang dilakukan Pak Anies dan Gus Imin di forum-forum akademik, kampus, ormas-ormas itu bagus sehingga warga melihat ternyata gagasan capres Amin ini luar biasa. Sehingga saya fikir ini akan menjadi nilai jual dan mempengaruhi undecided voter karena mereka adalah pemilih yang rasional, kenapa mereka belum menentukan pilihan, karena mereka rasional," pungkasnya.