Teman SMA Galang Dukungan, Bentuk Relawan Ganjar Berkarya

merdeka.com Sekitar 1 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Dukungan kepada bakal calon presiden (bacapres) PDIP, Ganjar Pranowo terus berdatangan. Kali ini Gubernur Jawa Tengah tersebut mendapat dukungan dari teman semasa pendidikan SMA.

Teman dari SMA BOPKRI 1 Yogyakarta (SMA BOSA) memutuskan membuat perkumpulan Relawan Ganjar Berkarya (RGBe). Mereka berisikan alumni dari SMA Bosa atau teman seangkatan Ganjar yang bakal membantunya dalam Pilpres 2024.

"Relawan Ganjar Berkarya akan berjuang memenangkan Ganjar Pranowo, dalam kontestasi tersebut melalui serangkaian kegiatan," kata Ketum RGBe, Binsar Halomoan Sinaga saat peresmian sekretariat RGBe di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (25/6).

Orang lain juga bertanya?

Binsar yang merupakan teman satu angkatan Ganjar pada tahun 1987 itu mengatakan, relawan RGBe ini turut berisikan para alumni SMA Bosa yang tersebar di seluruh Indonesia.

RGBe sudah membentuk dewan pengurus pusat sampai daerah. Total ada di 20 provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia. Tujuan mereka memenangkan Ganjar.

"Dengan terbentuknya pengurus di daerah diharapkan Relawan Ganjar Berkarya dapat bekerja lebih efektif dan efisien. Selain itu, Relawan Ganjar Berkarya akan membangun jaringan dengan kelompok relawan pendukung Ganjar lainnya, termasuk dengan partai-partai yang telah menyatakan dukungannya pada capres dari PDIP ini," ujarnya.

RGBe juga akan berkoordinasi dengan relawan Ganjar lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk memaksimalkan peluang memenangkan Ganjar dalam Pilpres.

"RGBe sebagai wadah relawan pendukung Ganjar tentu tidak bisa bekerja sendirian. Oleh karena itu, RGBe akan bekerja sama dengan kelompok relawan pendukung Ganjar lainnya, termasuk dengan Tim Pemenangan Relawan Ganjar Pranowo (TPRGP) yang dibentuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)," ujarnya.

Disisi lain dari hasil data kerja TPRGP sempat dibeberkan klaim data yang berhasil mengantongi sebanyak 4.410.064 dukungan tersebar di Indonesia dengan data margin of error 20 persen.

"Ini data yang kemungkinan masih terus bertambah," kata Binsar. (mdk/noe)