Umumkan dukungan jelang pendaftaran, Parpol dinilai sulit cari kader untuk diusung
Merdeka.com - Beberapa partai politik memutuskan mengumumkan calon kepala daerah yang akan diusung dalam Pilkada serentak 2018 mepet dengan hari pendaftaran. Sebut saja PDI Perjuangan, NasDem dan Demokrat mengagendakan pengumuman calon kepala daerah pada hari ini, Minggu (7/1), sehari sebelum pendaftaran.
Pengamat LIPI Siti Zuhro mengatakan, semakin lamanya partai politik mengumumkan siapa calon pemimpin yang akan diusung lantaran makin beratnya tantangannya. Pasalnya parpol harus memberikan kader terbaik untuk menang dalam pesta demokrasi.
"Semakin ke sini semakin berat tantangan yang dihadapi partai, secara tidak langsung pemilu 1999, sampai saat ini masyarakat terbiasa dengan menggunakan hak pilih pemilu nasional atau pilkada ini tidak diantisipasi oleh parpol, karena tidak adanya kaderisasi," katanya saat dihubungi merdeka.com, Minggu (7/1).
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Bagaimana menjadi pantarlih pilkada? Dengan mematuhi semua syarat-syarat yang telah ditetapkan, calon Pantarlih akan memenuhi kualifikasi untuk mendaftar sebagai Pantarlih pada Pilkada 2024.
-
Pilkada memilih apa saja? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.Dalam hal ini, hak suara masyarakat digunakan untuk memilih Gubernur, wakil gubernur, Bupati, wakil bupati, Wali kota, dan wakil wali kota.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
Dia menilai, partai kesulitan menentukan siapa kader yang akan diusung dalam Pilkada. Namun karena tidak adanya regenerasi yang baik, membuat partai akhirnya memutuskan mengusung calon dari luar, seperti birokrat, TNI, Polri dan pengusaha.
Untuk itu, Siti menambahkan, partai harus segera berbenah. Dia menilai, masyarakat kini sudah tidak hanya melihat partai apa yang mengusung, melainkan sosok dan rekam jejak calon pemimpin mereka.
"Partai harus melakukan reformasi diri, jadi partai harus membuat jenjang kader, promosi kader yang ajeg dan terukur, membangun road map bagaimana kaderisasi, ini tidak dilakukan secara seksama makanya parpol kedodoran, mereka mencari kader di luar kadernya untuk bisa menang," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siti Muntamah menjadi satu dari dua sosok yang disiapkan PKS untuk maju di Pemilihan Wali Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaSaid berharap kandidat kepala daerah yang diusung PDIP dapat bekerja keras mengambil hati masyarakat calon pemilih.
Baca SelengkapnyaMenurut Ribka, banyak calon Kepala daerah PDI Perjuangan ditinggalkan partai politik.
Baca SelengkapnyaAda dua alasan para kader PPP membelot dari semula mendukung ketuanya.
Baca SelengkapnyaPDIP juga sedang mencari partai lain untuk membangun koalisi, khususnya di Pilgub Jabar.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut yang dapat menentukan hasil Pilkada adalah strategi pemenangan, dukungan logistik, jaringan sosial, dan beberapa hal lain.
Baca SelengkapnyaManuver KIM Plus membuat PDIP kesulitan mengusung kader mereka di Pilkada 2024. Di beberapa daerah, PDIP membutuhkan koalisi untuk memenuhi syarat dukungan.
Baca SelengkapnyaPSI juga mulai membuka pendaftaran untuk para bakal calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaMenurut Djarot, PDIP punya banyak kader mumpuni dan tak mau ambil pusing soal putra bungsu Jokowi tersebut.
Baca SelengkapnyaBamsoet Singgung Pilkada: Idealnya Kepala Daerah Berasal dari Kader Parpol
Baca Selengkapnya