Usung Emil-Daniel di Pilgub Jabar, Golkar minta kader patuhi keputusan
Merdeka.com - Partai Golkar resmi meninggalkan Dedi Mulyadi dan menjatuhkan pilihan kepada Ridwan Kamil yang akan diduetkan dengan kadernya Daniel Muttaqien di Pilgub Jawa Barat 2018. Semua kader diminta mematuhi keputusan itu.
"Sebelum diambil keputusan, semua bebas berwacana, tapi setelah diambil keputusan maka seluruh keluarga besar Partai Golkar harus ikuti seluruh kebijakan partai yang diputuskan melalui proses-proses demokratis," kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (27/10).
Idrus mengatakan partainya telah berkomunikasi dengan PDIP sebelum menetapkan duet Ridwan-Daniel. Komunikasi dilakukan karena Golkar menjunjung etika politik sebagai rekanan di koalisi partai pendukung pemerintah.
-
Bagaimana Golkar memutuskan Ridwan Kamil? 'Kesepakatan antara Pak Airlangga dengan pimpinan partai politik lain kita tunggu sampai akhir Juli atau awal Agustus,' kata Doli.
-
Siapa yang mendukung Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta? Pasangan Ridwan Kamil dan Suswono menerima dukungan dari sopir angkutan umum di Jakarta Utara yang merupakan anggota Koperasi Wahana Kalpika (KWK).
-
Siapa yang mendukung Dedi Mulyadi? 'Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat,' kata Singgih dalam keterangannya.
-
Kenapa Golkar belum putuskan Ridwan Kamil? 'Waktu itu kan mungkin Ridwan Kamil bersedia karena waktu itu berasumsi bahwa Pak Anies Baswedan tidak akan maju lagi karena sudah jadi capres,' kata Waketum Golkar Ahmad Doli Kurnia.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi mencalonkan diri? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Siapa yang akan melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu,' tutur Huda.
"Tentu sudah, kita tahu etika politik, kita sampaikan teman-teman apalagi saya, ya kita sama-sama di koalisi pemerintahan kita sampaikan di daerah ini kita enggak sama, di daerah ini kita sama," klaimnya.
Pihaknya menjelaskan setiap daerah memiliki karakter berbeda-beda termasuk di Jawa Barat. Oleh karena itu, Golkar memutuskan mengusung Emil sapaan Ridwan meski tanpa PDIP.
"Kita semua menyadari bahwa setiap daerah punya ciri karakter politik yang berbeda-beda. Jadi ini semua dan ini enaknya kalau kita komunikasi politik dan karakter perpolitikan yang kita kembangkan adalah rasionalitas," sambung Idrus.
Idrus mengklaim, PDIP telah memahami keputusan Golkar tersebut. Sebab, keputusan Golkar mengusung Emil didasarkan pada prinsip rasionalitas.
"Saya kan dengan saudara Hasto kan cair komunikasi saya. Pokoknya kita saling memahami. Karena apa? karena pertimbangan politik rasionalitas itu kita kedepankan," tukasnya.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Bupati Purwakarta tersebut memang dekat dengan Ketua Umum partainya, Megawati Soekarno Putri.
Hal ini disampaikan oleh Hasto di depan awak media usai memberikan sambutan dalam Acara Curah Gagasan yang digelar oleh DPD PDIP Jawa Barat di Hotel Horison, Kota Bandung, Rabu (25/10).
"Kami memiliki kedekatan. Tetapi pindah tidaknya seseorang dari partai politik itu merupakan keputusan pribadi. Tapi PDIP tidak ada niatan untuk mendorong orang yang memiliki pilihan partai untuk pindah. Itu pilihan pribadi," ujar Hasto.
Meski begitu, Hasto melihat gagasan yang disampaikan oleh Dedi Mulyadi sangat dibutuhkan untuk membangun Jawa Barat. Tetapi, seluruh tokoh yang hadir hari ini berada dalam posisi politik yang sama.
"Kami membutuhkan gagasan untuk membangun Jawa Barat, memahami kebudayaan. Tapi, sampai hari ini seluruh tokoh ada dalam posisi politik yang sama di PDIP," katanya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Golkar menyatakan mendukung KDM di Pilgub Jabar tahun ini.
Baca SelengkapnyaAirlangga enggan menjelaskan lebih detil mengapa memberikan rekomendasi dukungan kepada Dedi Mulyadi dan bukan RK.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas Pilkada Jabar
Baca SelengkapnyaPengurus Partai Gerindra Jawa Barat menyebut ada dua nama yang dipertimbangkan untuk diusung, yakni Dedi Mulyadi dan Taufik Hidayat.
Baca SelengkapnyaGerindra tidak bisa mencalonkan Dedi Mulyadi sendiri. Sehingga akan berkomunikasi dengan partai-partai lain.
Baca SelengkapnyaSekjen Golkar membenarkan Ridwan Kamil (RK) bakal diusung maju di Pilkada Jakarta 2024 usai Dedi Mulyadi diusung di Pilkada Jabar.
Baca SelengkapnyaDia menilai pertimbangan itu sebagai dinamika politik.
Baca SelengkapnyaRK sebagai calon tunggal untuk penugasan di Jabar. Sementara di Jakarta, RK bersama Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa
Baca SelengkapnyaPartai Golkar terbuka bagi partai lain yang mengajukan kadernya untuk menjadi pasangan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaWaketum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng masih meyakini jika Ridwan Kamil bakal terpilih menjadi cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaMeski berkoalisi di Pilpres, dalam urusan pilkada Gerindra dan Golkar punya kepentingan yang bertolak belakang.
Baca SelengkapnyaTiket dukungan dipastikan usai pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan utusan Ketum Golkar yakni Singgih Januratmoko
Baca Selengkapnya