Video: Lagi, Prabowo sarankan rakyat ambil uang politik

Merdeka.com - Meski sudah sering mendapatkan kecaman lantaran menyarankan rakyat untuk mengambil uang politik yang kerap ditebar di masa pemilu, tapi tampaknya hal itu tak membuat calon presiden Prabowo Subianto berhenti menyarankan hal yang sama.

Kali ini ungkapan tersebut dilontarkan capres yang diusung poros koalisi Partai Gerindra, Golkar, PKS, PBB, dan PAN, saat berkampanye terbuka di hadapan para pendukungnya di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa 18 Juni 2014.

Menurut Prabowo, saat menjelang pemilihan, beberapa hari atau beberapa jam sebelumnya biasanya akan banyak tawaran uang politik. Prabowo menyarankan agar rakyat mengambil uang tersebut. "Kalau ada yang nawari uang, terima saja. Ambil saja uangnya, masukin kantong tapi tetap coblos nomor satu," kata Prabowo dengan tegas.

Prabowo yang mengenakan kemeja putih dan bertopi hitam itu juga mengajak para pendukungnya untuk bergerak dalam satu tindakan. "Coblos nomor satu, Indonesia akan bangkit menjadi negara yang kuat," lanjut Prabowo.

Sebelumnya, dalam orasinya di Rumah Polonia, Jakarta, Selasa, 10 Juni 2014, Prabowo juga  meminta para pendukungnya untuk menerima uang yang ditawarkan dalam "serangan fajar". Karena, menurut dia, uang yang dibagikan tersebut merupakan uang rakyat.

"Masa nolak rezeki. Uang itu yang dia rampok dari negara. Kalau terima ya sopan aja, yang besok coblos nomor satu," kata Prabowo seperti diberitakan Kompas.com, Rabu 11 Juni 2014.

Pidato Prabowo di Rumah Polonia itu menuai kecaman. Ucapan tersebut dianggap tidak mendidik rakyat, bahkan dinilai cenderung menganggap rakyat secara tidak manusiawi. Sebagai calon presiden, mestinya Prabowo memberikan pembelajaran politik yang baik kepada rakyat. Termasuk memberantas praktik politik uang yang kerap terjadi di masa pemilu.

"Pernyataan seperti itu sangat tidak mendidik rakyat dan sangat tidak relevan dalam menumbuhkan demokrasi di Indonesia. Justru capres seharusnya berupaya memberantas politik uang yang masih banyak terjadi di masa pemilu," kata anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Nasrulah, Kamis 12 Juni 2014.

Ingin melihat aksi Prabowo di Makassar tersebut?

Lihat videonya di sini :

(mdk/cza)