Waketum Demokrat: AHY dan Ibas ke Daerah untuk Konsolidasi
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Demokrat Syariefuddin Hasan mengakui dua putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) tengah sibuk turun ke daerah-daerah. Syarief menuturkan, Ibas dan AHY melakukan konsolidasi. Bukan untuk menggalang dukungan.
"Itu kan mereka hanya konsolidasi ke daerah. Jadi perjalanan biasa," ujar Syarief di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/3).
Dia menjelaskan, kedatangan mereka ke daerah tidak selalu diidentikkan penggalangan kekuatan demi maju calon ketua umum di Kongres.
-
Siapa yang disayang oleh keluarga Agus Yudhoyono? Sikap gemas Alisha ini sangat disayangi oleh keluarga Agus Yudhoyono.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa yang sedang dibahas Prabowo dan AHY di rumah dinas Zulhas? Pertemuan tersebut berlangsung, di tengah isu teka-teki penentuan calon wakil presiden (Cawapres) yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM).
-
Siapa yang mendampingi Annisa Yudhoyono? Annisa dan Aira berfoto bersama Dian Sastrowardoyo, yang kebetulan juga membawa putranya, Ishana.
-
Apa yang AHY lakukan dalam rapat tersebut? Inilah satu momen besar saat AHY memimpin rapat.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
Sebelumnya, Syarif mengatakan, masih terlalu jauh membahas pencalonan ketua umum. Pembahasan Kongres saja belum dilakukan oleh pengurus pusat Demokrat. Dari tanggal hingga arena tarung Kongres belum ditentukan DPP. Namun, dia mengakui kemungkinan Kongres dipercepat karena Pilkada 2020. Seharusnya paling lambat digelar Mei 2020.
"Itu salah satu pertimbangan tapi itu memang mempengaruhi tetapi kita belum menentukan kapan," jelasnya.
Dia tidak bisa memprediksi terjadi suksesi kepemimpinan dari SBY. Dia juga tak tahu apakah SBY berniat memimpin Demokrat kembali.
"Bisa jadi. Saya belum tahu. Kita belum tahu. Karena masih lama sih. Jadi kita belum pembahasan sejauh itu," kata dia.
Skenario Aklamasi AHY
Awalnya, sumber merdeka.com mengungkap, Ibas tengah mengumpulkan tanda tangan di daerah demi maju Kongres Demokrat.
"Ibas sudah kumpulkan tanda tangan dukungan tertulis, kakaknya sepertinya kalah selangkah," kata sumber merdeka.com.
Ibas disebut sudah mendapatkan sejumlah tanda tangan dari pengurus Demokrat tingkat kabupaten dan kota sejumlah daerah.
Politikus Demokrat Herzaky Mahendra mengakui informasi dari sumber merdeka.com yang mengatakan Ibas tengah kumpulkan tanda tangan ke daerah-daerah untuk kongres. Namun Herzaky membantah, pengumpulan tanda tangan itu untuk Ibas maju ketum, tapi mendukung pencalonan AHY.
Terlebih, Herzaki bercerita, bahwa Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tampaknya sudah tak ingin lagi memimpin partai Demokrat.
"Membaca sinyalemen Pak SBY tidak maju lagi sebagai Ketum Demokrat, maka sejak Rapimnas 2018, EBY (Ibas) mengumpulkan surat dukungan sebagai upaya pengamanan internal agar kursi Ketum tidak jatuh keluar dari pengurus inti Demokrat yang saat ini tengah berjuang menyelamatkan Partai," jelas Herzaky saat dihubungi merdeka.com, Jumat (28/2).
Herzaky menegaskan, Ibas bersama para pengurus daerah memiliki konsensus. Isinya, seluruhnya sepakat AHY menjadi ketua umum secara aklamasi di kongres nanti.
"Seluruh pimpinan partai, ketua-ketua DPD dan DPC serta EBY (Ibas) sendiri memiliki konsensus untuk mendukung dan mengusung AHY sebagai calon ketua Umum 2020 secara aklamasi," tegas dia.
Akar Rumput Bergolak?
Klaim Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bakal didaulat sebagai Ketua umum secara aklamasi di kongres membuat akar rumput partai teriak.
Wakil Ketua DPAC Pasar Rebo Jaktim Syupardi Sali menegaskan, isu Edhie Baskoro (Ibas), adik AHY kumpulkan tanda tangan ke DPD/DPC untuk memenangkan kakaknya secara aklamasi itu tidak benar.
"Tentang Ibas mengumpulkan dukungan untuk aklamasi AHY yang disampaikan oleh Herzaky Mahendra, mantan deputi Kogasma dan mantan Caleg nomor urut 2 Dapil Kalbar 1, sangatlah tidak realistis dan tidak menghormati suara tingkat daerah yang juga memiliki pilihan mereka sendiri, kata Syupardi, Sabtu (29/2).
Syupardi meminta agar kader Demokrat jangan memperkeruh keadaan dengan mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang berkesan mengadu domba. Dia menyayangkan juga skenario aklamasi untuk AHY yang dibocorkan Herzaky.
"Tetapi satu sisi ini juga menjelaskan penyusun skenario aklamasi yang merancang terlalu vulgar, tidak cantik, dan justru bisa menimbulkan bibit perpecahan di akar rumput, sesuatu hal yang sangat dihindari Ketua Umum Partai Demokrat Bapak SBY," tambahnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY belum bisa memastikan kapan SBY turun gunung untuk mengkampanyekan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR/BPN sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, spesial hadir Sidang Paripurna Awal Masa Jabatan Periode 2024 - 2029.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat memiliki target untuk menang di Pileg 2024 dan menang di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDengan kehadiran Partai Demokrat, diyakini akan memperkuat komposisi dan dukungan partai politik di Koalisi Indonesia Maju
Baca SelengkapnyaAHY juga memuji prestasi Jawa Timur yang dipimpin duet Khofifah-Emil Dardak.
Baca SelengkapnyaIbas terlihat bahagia dan tersenyum manis saat mendampingi sang kakak AHY dilantik jadi menteri Menteri ATR/BPN di Istana.
Baca SelengkapnyaAHY berjanji, jika partainya akan mengawal sejumlah kebijakan dan program-program yang memang pro terhadap rakyat.
Baca SelengkapnyaDi saat Anies-Cak Imin deklarasi capres cawapres, rupanya AHY memilih melakukan sebuah kegiatan.
Baca SelengkapnyaPolemik ini merupakan buntut dari kandasnya AHY sebagai Bakal Cawapres mendampingi Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaPertemuan SBY dan Jokowi didorong oleh para partai politik yang tergabung di KIM
Baca SelengkapnyaKedua anaknya, AHY yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat, serta Ibas, turut hadir melengkapi acara.
Baca SelengkapnyaTaufik Basari sudah bisa memastikan bahwa nama calon wakil presiden sudah mengerucut ke satu nama.
Baca Selengkapnya