Wasekjen PKB Tegaskan Tak Ada Orang 'Titipan' Masuk dalam Pengurus Baru, Ini Katanya
Maka, proses musyawarah bakal berlangsung untuk menentukan siapa saja yang akhirnya masuk dalam struktur kepengurusan di tingkat DPP PKB.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda menegaskan, bahwa tidak ada orang titipan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang bakal diakomodir untuk masuk dalam kepengurusan baru di PKB.
Hal itu merespons pernyataan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf yang meminta agar Muktamar VI PKB mengakomodir masukan-masukan yang diberikan PBNU.
“Tidak ada titipan-titipan nama. Jadi, sekali lagi muktamar ini akan berjalan dengan kedaulatannya,” kata Huda dalam jumpa pers di Bali Nusa Dua Convention Center, Sabtu (24/8).
Dia menyebutkan, semua nama yang diusulkan oleh kader PKB dari tingkat paling bawah bakal dibahas dalam forum tersebut.
Maka, proses musyawarah bakal berlangsung untuk menentukan siapa saja yang akhirnya masuk dalam struktur kepengurusan di tingkat DPP PKB.
“Semua pengurus nanti akan dibahas di dalam muktamar ini. Terutama, bagi ketua umum terpilih nanti yang punya mandat untuk menyusun kepengurusan,” imbuh dia.
Sebelumnya, Yahya meminta agar Muktamar ke-VI PKB juga mendengarkan berbagai aspirasi yang disampaikan PBNU.
Kami punya aspirasi terhadap PKB, NU ini. Nah kami sampaikan, dan kami mendesak supaya aspirasi dari NU ini diagregasi (diperhitungkan) oleh PKB," kata Yahya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/8).
Adapun hubungan PBNU dan PKB memanas satu bulan terakhir.
Bahkan, PBNU menyatakan ingin mengevaluasi PKB dan merebut partai politik (parpol) itu dari kepemimpinan Muhaimin.
Nantinya, muktamar PKB juga akan menentukan siapa ketua umum PKB untuk periode 2024-2029.