Cara Bahagia ala Finlandia Walau Dingin dan Tak Ada Sinar Matahari di Musim Dingin
Mengapa Finlandia bisa menjadi negara paling bahagia di dunia walau memiliki lingkungan yang keras? Ketahui Faktanya di sini.
Finlandia telah berulang kali dinobatkan sebagai negara paling bahagia di dunia menurut World Happiness Report. Predikat ini tetap mereka pegang meski menghadapi kondisi musim dingin ekstrem, suhu yang menusuk tulang, dan ketidakhadiran sinar matahari selama beberapa bulan dalam setahun. Bagaimana mereka melakukannya? Rahasianya terletak pada cara pandang, kebiasaan unik, dan sistem sosial yang kuat.
Kebahagiaan di Tengah Kegelapan
Meski banyak yang menganggap kebahagiaan identik dengan kebahagiaan emosional yang intens, di Finlandia konsep ini lebih sederhana. Dilansir dari Huffington Post, menurut Meri Larivaara, direktur urusan strategis di MIELI Mental Health Finland, “Di Finlandia, kebahagiaan tidak harus berarti perasaan bahagia yang sangat intens. Konsep kami lebih seperti perasaan puas yang terus-menerus terhadap hidup.”
-
Apa faktor kunci kebahagiaan Finlandia? Beberapa faktor yang melatarbelakangi mengapa Finlandia menjadi negara paling bahagia, di antaranya meliputi perawatan kesehatan universal, tingkat kejahatan yang rendah, tingkat kemiskinan yang rendah, layanan publik yang berfungsi dengan baik, kepercayaan umum pada otoritas, dan penekanan pada komunitas dan kerja sama.
-
Mengapa Finlandia disebut negara paling bahagia? Finlandia, negara paling bahagia di dunia selama enam tahun berturut-turut menurut World Happiness Survey, menghadapi fakta kelam yang jarang terungkap.
-
Bagaimana cara merasakan hangat saat musim dingin? Selain mengenakan pakaian hangat dan minum minuman hangat, membaca kata-kata tentang musim dingin pun bisa menjadi salah satu pilihan menyenangkan.
-
Bagaimana masyarakat Finlandia beradaptasi dengan siang hari yang panjang? Mereka yang tinggal di Finlandia akan merasakan matahari terus bersinar selama sekitar 73 hari selama musim panas. Kondisi itu menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat di negara itu mengurangi waktu tidurnya selama musim panas dan lebih banyak tidur di musim dingin.
-
Bagaimana Finlandia bisa memiliki siang 24 jam? Berada di wilayah negara-negara Skandinavia, matahari di Finlandia bisa bersinar tanpa henti alias 24 jam dari sekitar Juni hingga Juli.
-
Bagaimana menikmati kebahagiaan? 'Kebahagiaan bukan karena tak ada masalah. Ia adalah kelihaian untuk mengurusnya.' -Steve Maraboli
Alih-alih mengejar euforia, masyarakat Finlandia lebih memilih mencari hal-hal kecil yang membuat mereka merasa nyaman, seperti secangkir kopi hangat atau pemandangan hutan yang tenang. Sikap ini memungkinkan mereka untuk tetap merasa puas meski menghadapi tantangan hidup.
Sistem Sosial yang Mendukung
Salah satu alasan utama kebahagiaan masyarakat Finlandia adalah keberadaan sistem sosial yang membuat hidup lebih mudah. Pendidikan yang gratis, cuti kerja yang memadai, dan akses kesehatan yang dijamin menjadi pilar utama. Sistem ini memungkinkan masyarakat Finlandia untuk mengurangi stres dalam kehidupan sehari-hari dan lebih fokus pada hal-hal yang membawa kebahagiaan.
Selain itu, skala negara yang lebih kecil dibandingkan negara lain seperti Amerika Serikat juga membantu Finlandia mengelola sumber daya dan kebijakan dengan lebih efektif. “Ini adalah negara kecil dengan jaringan masyarakat yang erat,” kata Juho Saari, dekan fakultas ilmu sosial di Universitas Tampere.
Keseimbangan Kehidupan dan Kerja
Di Finlandia, keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan sangat dihargai. Jam kerja yang masuk akal memberi masyarakat waktu untuk bersantai, mengejar hobi, dan menikmati kehidupan di luar pekerjaan.
Mirka Hintsanen, profesor psikologi di Universitas Oulu, menyebut bahwa sebagian besar orang Finlandia memiliki perjalanan kerja yang pendek, sehingga mereka memiliki lebih banyak waktu luang. Waktu luang ini sering digunakan untuk menikmati aktivitas sederhana yang meningkatkan kualitas hidup, seperti membaca buku, berjalan-jalan, atau berkumpul dengan keluarga.
Dekat dengan Alam
Akses terhadap alam adalah bagian penting dari budaya Finlandia. Negara ini memiliki aturan Everyman’s Right, yang memungkinkan setiap orang untuk menikmati hutan, danau, dan pantai secara gratis selama dilakukan dengan hormat.
Mirka Hintsanen menjelaskan bahwa alam memiliki peran besar dalam mengurangi stres. “Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa alam dapat mengurangi stres, dan itu juga terhubung dengan kebahagiaan. Ketika Anda memiliki stres yang lebih sedikit, lebih mudah untuk merasa bahagia,” jelasnya.
Aktivitas seperti berjalan di hutan, memetik berry, atau hanya duduk di tepi danau menjadi terapi alami yang efektif. Bahkan di musim dingin, olahraga seperti ski atau sekadar menikmati salju sering menjadi sumber kebahagiaan bagi masyarakat Finlandia.
Kejujuran Emosional
Berbeda dengan banyak budaya lain, masyarakat Finlandia tidak merasa perlu berpura-pura bahagia. Mereka terbiasa jujur tentang apa yang mereka rasakan, termasuk ketika mereka tidak sedang baik-baik saja.
“Di Finlandia, ada lebih banyak toleransi untuk mengatakan, ‘Saya tidak baik-baik saja’ atau ‘Saya tidak merasa bahagia,’” ujar Larivaara. Pendekatan ini membantu mereka menghadapi emosi negatif dengan lebih sehat, tanpa tekanan untuk selalu tampil positif.
Belajar Hal Baru untuk Kepuasan Pribadi
Masyarakat Finlandia sangat mendorong pengembangan diri melalui pembelajaran. Namun, pembelajaran ini tidak selalu untuk keperluan pekerjaan, melainkan untuk kepuasan pribadi.
“Kami sangat bersemangat untuk mengembangkan diri,” kata Larivaara. Misalnya, mencoba resep baru, mengikuti kelas kerajinan, atau belajar olahraga baru. Aktivitas seperti ini memberikan rasa pencapaian dan memperpanjang persepsi waktu, sehingga hidup terasa lebih berharga.
Membangun Kepercayaan dan Hubungan Sosial
Tingkat kepercayaan antarindividu di Finlandia sangat tinggi. Saari menjelaskan bahwa masyarakat Finlandia membangun jaringan sosial yang kuat, baik dengan keluarga, teman, maupun komunitas lokal.
“Investasi dalam hubungan sosial memainkan peran besar dalam kebahagiaan,” jelasnya. Penelitian juga menunjukkan bahwa kesepian adalah salah satu faktor negatif terbesar terhadap kebahagiaan, sehingga menjaga hubungan erat menjadi prioritas.
Apa yang bisa kita pelajari dari Finlandia? Kebahagiaan tidak selalu tentang memiliki segalanya atau mengejar kegembiraan tanpa henti. Sebaliknya, kebahagiaan dapat ditemukan dalam hal-hal sederhana: rasa syukur atas apa yang dimiliki, kejujuran terhadap emosi, dan menjaga keseimbangan dalam hidup.
Meski kondisi musim dingin Finlandia tampak menantang, masyarakatnya mampu menemukan kebahagiaan dengan cara yang sederhana namun bermakna. Jika Finlandia bisa menjadi negara paling bahagia di dunia di tengah kegelapan musim dingin, mungkin sudah saatnya kita juga melihat kebahagiaan dengan cara yang berbeda.