Gambaran Citra Tubuh Ideal Berotot pada Pria bisa Bikin Stres

Merdeka.com - Standard kecantikan atau ketampanan seseorang terus berubah seiring waktu dan trend yang beredar. Standar penampilan yang kerap berubah ini ternyata tak hanya berpengaruh besar pada wanita saja namun juga pada pria.
Terkait perubahan pada citra diri dan gambaran trend ini, pria saat ini digambarkan lebih kekar dibanding pada masa lalu.
"Jika dilihat perubahan yang dialami oleh pria pada Hollywood, kartun, majalah, dan mainan selama 30 hingga 45 tahun ini berubah. Tubuh pria saat ini terlihat ditampilkan lebih kekar," ujar dr. Harrison pope dari Universitas McLean, Massachusetts.
-
Kenapa banyak pria pamer otot di media sosial? Sebuah studi dari University of South Australia menunjukkan bahwa pria yang kerap memamerkan otot di media sosial memiliki risiko tinggi untuk mengalami obsesi terhadap penampilan tubuh.
-
Siapa yang terpengaruh oleh standar otot di media sosial? Penelitian ini mengacu pada studi yang dilakukan pada tahun 2020, yang mengungkapkan bahwa pria yang rutin melakukan latihan angkat beban cenderung lebih termotivasi untuk berolahraga ketika postingan mereka mendapatkan banyak like dan komentar.
-
Siapa yang merasakan dampak dari standar maskulinitas yang tidak realistis? Meskipun perilaku ekstrem yang mendefinisikan gangguan ini hanya muncul pada sebagian kecil anak laki-laki dan remaja pria, pola pikir yang sama dapat mempengaruhi jauh lebih banyak dari mereka.
-
Bagaimana pria mengatasi tekanan untuk tampak kuat? Banyak pria juga merasa malu dan ragu-ragu untuk berbicara tentang masalah pribadi mereka, terutama ketika berkaitan dengan kesehatan mental. Dari sudut pandang kesehatan masyarakat, data dari Centers for Disease Control (CDC) menunjukkan bahwa pria lebih sedikit mencari bantuan kesehatan mental daripada wanita. Hanya sekitar 8 pria yang menerima konseling atau terapi menurut statistik tahun 2020 dari CDC.
-
Bagaimana media sosial memengaruhi cara pandang terhadap otot? Penelitian ini menunjukkan bahwa pria yang sangat memperhatikan jumlah 'like' dan komentar pada unggahan mereka cenderung lebih rentan terhadap gejala muscle dysmorphia.
-
Kenapa pria sering kali merasa stres? Di tengah tekanan hidup sehari-hari, mulai dari pekerjaan, keluarga, hingga masalah finansial, pria sering kali merasa terbebani oleh stres.
Untuk mengetahui kepedulian pria dengan usia muda terhadap citra diri, peneliti melakukan riset pada 2.500 pria Amerika dengan rentang usia 18 hingga 25 tahun. Penelitian terbaru ini dilakukan oleh Harvard University dan Norwegian University of Science and Technology (NTNU).
Banyak partisipan yang merasa mendapat tuntutan untuk tampil lebih kekar, dengan beberapa pria mulai mempertimbangkan pilihan seperti menggunakan steroid. Pesepakbola Cristiano Ronaldo dianggap sebagai gambaran ideal tubuh pria yang harus diwujudkan.
Bahu yang lebar dengan otot yang besar merupakan dua hal dasar yang dianggap harus dimiliki untuk mewujudkan tubuh pria yang sempurna. Pada penelitian terbaru, ketidakpuasan dengan tubuh tampak lebih banyak muncul pada partisipan dengan usia yang lebih muda.
"Kita sudah menyadari mengenai masalah makan pada gadis untuk waktu yang lama, dan sungguh sangat tak baik untuk tumbuh dengan panutan yang bertubuh sangat kurus," jelas Trine Tetlie Eik-Nes, peneliti dan profesor NTNU.
Masalahnya, saat ini hal tersebut juga mulai dialami oleh para pria sama seperti wanita.
"Anak laki-laki tidak berkeinginan untuk kurus. Mereka ingin memiliki otot yang besar. Jadi pertanyaan yang diberikan pada gadis tidak bisa diterapkan pada anak laki-laku untuk mengetahui cara mereka melihat tubuh sendiri," ujarnya.
Penelitian juga menemukan bahwa pria biseksual dan gay memiliki dorongan lebih besar untuk membesarkan otot dibanding pria heteroseksual. Namun faktor lain seperti tingkat pendidikan disebut tidak berpengaruh dalam menentukan ketidakpuasan terhadap citra diri.
Pria yang memiliki obsesi untuk membesarkan otot cenderung mengalami risiko depresi lebih tinggi, kebiasaan minum-minum, dan diet yang tak berhubungan dengan obesitas. Mereka juga cenderung lebih mudah dalam menggunakan suplemen baik legal maupun ilegal.
Cara paling baik dan direkomendasikan untuk memecahkan hal ini adalah berupa komunikasi antara orang tua dan anak untuk membahas masalah ini. Selain itu penting diperhatikan kendati olahraga itu menyehatkan, namun harus diperhatikan jika seorang pria sudah terlalu mati-matian dan cenderung mencederai diri sendiri ketika ingin menghasilkan otot yang besar.
"Orang tua juga harus sadar bahwa sudah pada tingkat berbahaya jika anak remaja mereka yang pergi ke gym setiap hari hanya mau makan ayam dan brokoli serta mengonsumsi protein shakes atau suplemen sepanjang waktu," saran Eik-Nes.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Banyak anak laki-laki terobesesi dengan otot dan masulinitas. Mengapa hal ini terjadi?
Baca Selengkapnya
Sebuah studi menunjukkan bahwa pria yang kerap memamerkan otot di media sosial berpotensi mengalami obsesi terhadap penampilan tubuh mereka.
Baca Selengkapnya
Bigorexia atau Muscle Dysmorphia perlu dikenali dengan tepat dan diatasi secara serius.
Baca Selengkapnya
Jika kamu merasa insecure dengan bentuk tubuh yang dipunya, cobalah menggunakan beberapa tips ini untuk mengatasinya.
Baca Selengkapnya
Istilah Body Shaming kini semakin dikenal, mari bersama pelajari lebih lanjut penjelasannya berikut ini.
Baca Selengkapnya
Tingkat testosteron yang seimbang penting untuk kesehatan dan kesejahteraan umum. Kekurangan hormon ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Baca Selengkapnya
Steroid, khususnya anabolic steroids, adalah senyawa sintetis yang mirip dengan hormon testosteron, yang dapat meningkatkan massa otot dan kekuatan fisik.
Baca Selengkapnya
Impotensi atau disfungsi ereksi merupakan masalah kesehatan yang semakin mendapat perhatian di kalangan medis dan masyarakat luas.
Baca Selengkapnya
Remaja jompo mengacu pada remaja atau anak muda yang memiliki kondisi fisik layaknya orang tua, seperti pegal, mudah lelah, masuk angin, dan sakit punggung.
Baca Selengkapnya