Efek Samping Penggunaan Steroid Jangka Panjang, Penting Diwaspadai
Steroid, khususnya anabolic steroids, adalah senyawa sintetis yang mirip dengan hormon testosteron, yang dapat meningkatkan massa otot dan kekuatan fisik.
Steroid, khususnya anabolic steroids, adalah senyawa sintetis yang mirip dengan hormon testosteron, yang dapat meningkatkan massa otot dan kekuatan fisik.
Meskipun penggunaan steroid dapat memberikan hasil yang mengesankan dalam hal pertumbuhan otot dan performa fisik, efek sampingnya sering kali menimbulkan masalah kesehatan yang serius dan seringkali mengabaikan risiko jangka panjang yang mungkin ditimbulkan.
-
Apa saja dampak buruknya? Akibat menonton TV terlalu dekat bagi kesehatan diketahui dapat menyebabkan mata tegang, mata kering, sakit kepala, dan penurunan konsentrasi.
-
Siapa yang bisa terkena efek jangka panjang pengobatan kanker? Efek jangka panjang ini dapat beragam, baik berupa masalah fisik maupun non-fisik, menurut Ganda. Contohnya mencakup gangguan pada organ dan fungsi tubuh, masalah dalam tumbuh kembang, serta kesulitan dalam berpikir, belajar, dan mengingat.
-
Apa efek jangka panjang dari penggunaan narkoba? Padahal jika dikonsumsi jangka panjang narkoba memiliki efek samping yang membahayakan dan menimbulkan rasa candu.
-
Bagaimana penyalahgunaan obat bisa membahayakan? Penyalahgunaan obat dapat berdampak serius pada kesehatan dan kehidupan seseorang.
-
Mengapa kemoterapi dapat menyebabkan efek samping? Pengobatan ini membunuh sel kanker, tetapi juga dapat mempengaruhi beberapa sel sehat, seperti sel kulit, rambut, usus, mulut, dan sumsum tulang. Hal inilah yang menjadi akar dari efek samping pengobatan tersebut.
Dalam dunia olahraga, steroid sering digunakan oleh atlet untuk meningkatkan performa dan mempercepat pemulihan dari cedera. Penggunaan ini sering kali terkait dengan dorongan untuk mencapai hasil yang lebih baik dan bersaing di tingkat tertinggi.
Namun, penggunaan steroid untuk tujuan ini tidak hanya melanggar etika olahraga tetapi juga bisa menyebabkan efek samping kesehatan yang merugikan. Di luar dunia olahraga, steroid juga digunakan dalam pengobatan untuk mengobati berbagai kondisi medis seperti gangguan hormon dan penyakit inflamasi.
Penggunaan medis yang diawasi oleh dokter biasanya melibatkan dosis yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan dosis yang digunakan untuk meningkatkan performa fisik. Namun, penyalahgunaan steroid oleh individu yang tidak terlatih atau tanpa pengawasan medis dapat membawa risiko yang signifikan.
Lantas, apa aja efek samping steroid jangka panjang yang wajib diwaspadai? Dilansir dari berbagai sumber, berikut penjelasan lengkapnya yang penting Anda pahami.
1. Gangguan Hormonal
Penggunaan steroid jangka panjang dapat menyebabkan gangguan hormonal yang signifikan pada tubuh. Pada pria, steroid dapat menyebabkan penurunan produksi testosteron alami, yang berujung pada penurunan libido, disfungsi ereksi, dan penurunan massa otot alami.
Selain itu, penggunaan steroid dapat menyebabkan pembesaran payudara (gynecomastia) dan penurunan ukuran testis.
Pada wanita, steroid dapat menyebabkan suara menjadi lebih berat, pertumbuhan rambut berlebih di wajah dan tubuh, serta gangguan menstruasi. Keseimbangan hormonal yang terganggu ini sering memerlukan intervensi medis untuk mengembalikan fungsi normal tubuh.
2. Penyakit Kardiovaskular
Steroid dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular secara signifikan. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dan penurunan kadar kolesterol baik (HDL), yang meningkatkan kemungkinan terjadinya aterosklerosis atau penumpukan plak di arteri.
Ini, pada gilirannya, dapat menyebabkan hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit jantung koroner, dan bahkan infark miokard atau serangan jantung. Selain itu, steroid dapat menyebabkan pembesaran ventrikel jantung (kardiomiopati), yang mengganggu fungsi jantung dan meningkatkan risiko gagal jantung.
3. Gangguan Psikologis
Efek samping steroid jangka panjang tidak hanya berdampak pada tubuh secara fisik tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan mental. Penggunaan steroid dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang drastis, seperti meningkatnya agresi, kemarahan, dan kecemasan, yang sering dikenal dengan istilah "roid rage."
Penderita juga dapat mengalami gangguan tidur, depresi, dan perubahan perilaku yang tidak biasa. Pengaruh psikologis ini dapat memengaruhi hubungan interpersonal dan kualitas hidup secara keseluruhan, serta memerlukan perhatian dan penanganan khusus dari profesional kesehatan mental.
4. Kerusakan Hati
Steroid oral, yang dikonsumsi melalui mulut, dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius dengan penggunaan jangka panjang. Senyawa ini seringkali toksik bagi hati dan dapat menyebabkan hepatitis, sirosis, dan bahkan kanker hati.
Gejala kerusakan hati termasuk jaundice (penyakit kuning), nyeri perut bagian atas, dan pembengkakan perut. Kerusakan hati ini terjadi karena steroid oral harus diproses melalui sistem pencernaan dan hati, menyebabkan stres tambahan pada organ tersebut dan mengganggu fungsi normalnya.
5. Gangguan Pertumbuhan dan Tulang
Pada remaja dan orang dewasa muda, penggunaan steroid dapat mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan tulang. Steroid dapat menyebabkan penutupan prematur dari pelat pertumbuhan di tulang, yang dapat menghentikan pertumbuhan vertikal dan menyebabkan stunting pada remaja.
Selain itu, penggunaan steroid dapat mengurangi kepadatan tulang, meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang pada usia yang lebih tua. Dampak ini menunjukkan pentingnya pemantauan dan pengelolaan penggunaan steroid, terutama pada populasi yang sedang berkembang.
6. Masalah Kulit
Penggunaan steroid jangka panjang dapat menyebabkan berbagai masalah pada kulit. Salah satu efek samping yang paling umum adalah jerawat, yang seringkali muncul pada wajah, punggung, dan dada.
Selain jerawat, penggunaan steroid dapat menyebabkan kulit menjadi lebih tipis dan lebih rentan terhadap kerusakan dan infeksi. Pengguna juga mungkin mengalami striae (garis-garis peregangan) dan perubahan warna kulit. Masalah kulit ini sering disebabkan oleh perubahan hormon dan gangguan produksi minyak kulit akibat efek langsung steroid.
7. Gangguan Metabolisme dan Berat Badan
Steroid dapat memengaruhi metabolisme tubuh secara signifikan. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan akumulasi lemak, terutama di area perut. Selain itu, steroid dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan yang berlebihan, yang memperburuk masalah berat badan.
Ketidakseimbangan metabolisme ini juga dapat menyebabkan gangguan glukosa darah dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Gangguan metabolisme ini memerlukan perhatian medis dan intervensi untuk mengelola dampaknya dan menjaga kesehatan metabolik.
8. Gangguan Reproduksi
Pada pria, penggunaan steroid dapat memengaruhi fungsi reproduksi dengan mengurangi jumlah sperma, kualitas sperma, dan menyebabkan infertilitas. Penurunan produksi testosteron yang disebabkan oleh steroid dapat mengganggu produksi sperma dan mempengaruhi kesuburan.
Pada wanita, penggunaan steroid dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi, kesulitan dalam hamil, dan masalah hormon lainnya yang mempengaruhi fungsi reproduksi. Gangguan ini sering memerlukan intervensi medis dan perhatian khusus untuk mengatasi masalah kesuburan yang mungkin timbul.
9. Risiko Infeksi
Steroid dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat pengguna lebih rentan terhadap infeksi. Penggunaan steroid, terutama dalam dosis tinggi dan jangka panjang, dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan bakteri, virus, dan patogen lainnya. Ini dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri dan virus, serta memperlambat proses penyembuhan luka.
Pengguna steroid perlu memantau tanda-tanda infeksi dan menjalani pemeriksaan kesehatan rutin untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi masalah kesehatan yang berkaitan dengan kekebalan tubuh.
10. Masalah Psikiatri Lainnya
Selain perubahan suasana hati yang dramatis, steroid dapat menyebabkan berbagai masalah psikiatri lainnya, termasuk paranoia, delusi, dan gangguan perilaku yang ekstrem. Pengguna steroid dapat mengalami halusinasi, perasaan ketidakmampuan untuk menghadapi kenyataan, atau perilaku impulsif yang berbahaya.
Gangguan psikiatri ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan hubungan interpersonal, dan sering memerlukan penanganan oleh profesional kesehatan mental untuk mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup.4o mini