Ini Alasan Dosis Vaksin Covid-19 Anak Berbeda dengan Orang Dewasa
Merdeka.com - Saat ini beberapa produsen vaksin menyebut jika produk merdeka bisa digunakan untuk anak berusia 5-11 tahun. Namun tahukah Anda jika dosis vaksin Covid-19 untuk anak-anak berbeda dengan orang dewasa?
Dr Janet Englund, seorang profesor penyakit menular pediatrik di Rumah Sakit Anak Seattle pernah mengatakan bahwa para peneliti harus mencoba dosis yang berbeda, untuk melihat dosis mana yang benar-benar dibutuhkan. Berikut ini adalah beberapa fakta tentang dosis vaksin COVID-19 untuk anak, dilansir dari huffpost.com.
Anak berusia 5 sampai 11 tahun mendapatkan sepertiga dosis, ukuran yang diberikan kepada orang dewasa
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
Pertama, penting untuk diingat bahwa anak di bawah usia 12 tahun belum memenuhi syarat untuk salah satu dari 3 vaksin COVID-19 yang saat ini tersedia untuk remaja dan orang dewasa di AS. Vaksin Pfizer baru-baru ini mengumumkan bahwa dosis lebih rendah aman dan efektif untuk anak berusia 5 sampai 11 tahun.
Jika memang mereka mendapatkan izin penggunaan darurat, maka anak bisa mendapatkan dosis sepertiga dari dosis yang diberikan kepada remaja dan orang dewasa. Anak juga harus menerima dua kali suntikan. Orang dewasa menerima 2 dosis 30 mikrogram, sehingga anak-anak berusia 5 sampai 11 tahun akan menerima 2 dosis 10 mikrogram.
Dosis yang lebih kecil tak hanya berdasarkan berat badan
Para peneliti memperhitungkan bobot tipikal yang berkaitan dengan usia dan bagaimana obat akan terdistribusi ke seluruh tubuh. Tapi ini bukan satu-satunya faktor.
Para peneliti juga memperhitungkan fakta bahwa sistem kekebalan anak berbeda dari orang dewasa. Anak-anak memang memiliki risiko yang lebih kecil untuk sakit parah atau meninggal akibat COVID-19 dan sistem kekebalan mereka kemungkinan besar ada hubungannya dengan itu.
Namun perlu diingat, untuk jenis vaksin yang beredar di Indonesia saat ini, hanya bisa digunakan untuk anak berusia 12 tahun ke atas.
Sumber: FimelaReporter: Annissa Wulan (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun tidak berdampak buruk, kebutuhan vitamin orang dewasa lebih tinggi dibandingkan dengan vitamin anak. Jadi, meskipun boleh, manfaatnya tidak maksimal.
Baca SelengkapnyaTak boleh sembarangan dalam menentukan dosis obat untuk dikonsumsi, pelajari caranya.
Baca SelengkapnyaTanda-tanda hipertensi pada anak bisa berbeda-beda, tergantung pada usia dan penyebabnya. Namun, tetap ada tanda-tanda umum yang wajib orang tua tahu.
Baca SelengkapnyaObat dewasa sering kali memiliki dosis yang lebih tinggi daripada yang aman bagi anak-anak.
Baca SelengkapnyaMembesarkan anak laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan yang perlu diketahui orangtua.
Baca SelengkapnyaOrangtua harus bisa membedakan mana skincare untuk anak dan orang dewasa. Saat anak menggunakan skincare orang dewasa banyak bahaya yang ditimbulkan.
Baca Selengkapnya