Ini Ciri yang Membedakan Alergi dengan Batuk dan Pilek Biasa
Merdeka.com - Pada musim hujan seperti sekarang, batuk dan pilek merupakan masaah yang dialami banyak orang. Kondisi ini memiliki kesamaan dengan alergi yang juga bisa dialami seseorang.
Dokter spesialis anak lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr Mesty Ariotedjo menyebutkan ciri yang membedakan antara alergi dengan batuk dan pilek biasa salah satunya adalah gejala hanya muncul di satu waktu tertentu.
"Gejalanya di satu waktu tertentu biasanya malam hari sampai pagi hari. Jadi tidak sepanjang waktu," ujar dia yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Apa saja penyebab batuk dan pilek? Adapun penyakit seperti batuk atau pilek dapat terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya adalah: Daya tahan tubuh yang lemah, terpapar kuman dan bakteri akibat terlalu sering beraktivitas di luar ruangan, punya riwayat penyakit kronis, udara yang terlalu dingin, serta kebiasaan merokok yang sudah dilakukan sejak lama.
-
Bagaimana cara mengatasi batuk dan pilek? Untuk mengatasi kondisi tubuh yang terserang batuk dan pilek, maka kamu bisa memanfaatkan bahan-bahan alami ini, lho.
-
Apa penyebab umum batuk pilek anak? Sekitar 80 persen dari kasus batuk pilek pada anak disebabkan oleh infeksi virus.
-
Kapan demam dan pilek sering muncul? Perubahan cuaca yang tidak menentu sering kali menjadi penyebab munculnya sejumlah masalah kesehatan, terutama demam dan pilek. Kedua kondisi ini tergolong umum dialami banyak orang, bahkan bisa terjadi beberapa kali dalam setahun.
-
Apa saja gejala alergi pada anak? Gejala alergi pada anak bisa bervariasi, tergantung pada jenis alergen dan cara tubuh meresponsnya. Beberapa anak mungkin mengalami gejala kulit, seperti ruam, gatal-gatal, atau bengkak. Alergi makanan dapat menyebabkan reaksi gastrointestinal, mual, muntah, atau diare.
-
Kenapa anak-anak sering batuk pilek? Anak lebih rentan terhadap batuk pilek karena sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang. Mereka belum memiliki kekebalan terhadap banyak kuman yang ada di lingkungan sekitar mereka.
Selain itu, berbeda dengan batuk dan pilek, pada kasus alergi, pasien tidak mengalami demam. Kemudian, alergi biasanya dipicu pencetus semisal tungau dan debu sebanyak penyebab terbanyak, lalu adanya riwayat dari orangtua.
"Misalnya orangtuanya salah satu ada riwayat alergi si anak itu sekitar 40-60 persen alergi. Kalau dua-duanya jenis alergi sama itu 80 persen anaknya juga akan menjadi alergi itu," kata Mesty.
Alergi merupakan reaksi berlebihan atau peradangan berlebihan pada benda-benda yang seharusnya tidak menimbulkan bahaya. Menurut Mesty, gejala alergi bervariasi seperti kulit gatal, batuk dan pilek hingga sesak napas yang menyebabkan pasien tidak bisa bernapas dan berisiko kematian.
"Pada anak-anak yang gejalanya pas malam tidurnya gelisah. Enggak ada batuk atau pilek. Tidurnya kebangun-kebangun. Atau masuk tidur susah. Ternyata pas dilihat hidungnya sama dokter, ternyata tersumbat semua," ujar Mesty.
Mesty mengatakan, khusus untuk tungau sebagai pencetus, orang-orang perlu membersihkan semisal tempat tidur terutama kasur dan sofa secara rutin dan memastikan pembersihan hingga mengangkat semua tungau.
"Penting banget dipastikan kasur, sofa rutin dibersihkan untuk mengevaluasi anak sering batuk pilek enggak, terutama malam dan pagi hari. Jangan-jangan alergi tungau," kata dia.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut gejala alergi serbuk sari pada anak dan cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaMasalah rinitis alergi pada anak bisa menunjukkan gejala khas yang perlu dipahami oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaWalau anak mengalami batuk dan pilek, namun tak selamanya kondisi tersebut harus diselesaikan dengan obat.
Baca SelengkapnyaPenting mengenali terjadinya batuk pada seseorang dan mengklasifikasikan kondisi yang dialami.
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi batuk pada bayi tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua dan tidak selalu harus diobati.
Baca SelengkapnyaGejala alergi pada anak bisa bervariasi, tergantung pada jenis alergen dan cara tubuh meresponsnya.
Baca SelengkapnyaAlergi pada bayi bisa terjadi karena sejumlah hal dan perlu disadari secara cepat oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaMasalah selesma yang memicu batuk pilek pada anak bisa sembuh sendiri dalam 7-10 hari sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua.
Baca SelengkapnyaAlergi debu bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di tenggorokan dan hidung.
Baca SelengkapnyaBanyak orangtua menyalahkan konsumsi es atau minuman dingin sebagai penyebab anak batuk. Namun, bagaimana fakta sebenarnya?
Baca Selengkapnya