Jadi Kudapan Favorit Saat Lebaran, Mana yang Bikin Kolestorel Cepat Naik Opor atau Kue Kering?
Dua makanan ini menjadi semacam mandatori ketika Lebaran.

Puasa sudah memasuki hari ke-19. Artinya, dalam hitungan pekan, umat muslim di seluruh dunia akan menyambut hari Kemenangan Idul Fitri.
Di Indonesia, tepatnya di Pulau Jawa dan sebagian Sumatera, makanan opor menjadi kudapan favorit yang disantap bersama keluarga seusai menjalankan salat Ied. Selain opor, camilan berupa kue kering dengan bermacam jenis juga tak ketinggalan.
Banyak pakar kesehatan menyarankan agar tetap ada kontrol ketika mengonsumsi dua makanan ini. Sebab, dua-duanya dibuat dari bahan-bahan yang bisa memicu kolesterol naik.
Tetapi, jika keduanya disandingkan, mana yang sebenarnya paling berpeluang menyebabkan kolesterol naik ketika dikonsumsi?
Jawabannya tidaklah sederhana, karena baik opor ayam maupun kue kering dapat berpotensi tinggi kolesterol, tergantung pada bahan dan cara pembuatannya.
Dari sejumlah penelusuran yang dilakukan, opor ayam adalah makanan dengan bahan kuah santan yang kental. Seperti kita tahu, santan mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL atau 'kolesterol jahat' dalam darah. Sebaliknya, kue kering yang umumnya menggunakan banyak mentega, margarin, dan telur, khususnya kuning telur. Ketika itu diramu menjadi satu, apalagi bila ditambah keju, selai atau coklat, ternyata juga berpotensi membuat kolesterol tinggi.
Bagaimana Kandungan Kolesterol pada Opor Ayam
Tak hanya karena bahan makanannya aja, proses memasak juga mempengaruhi kadar kolesterol yang dihasilkan.
Seperti opor yang menggunakan santan, maka semakin lama dimasak, semakin tinggi kadar lemak jenuh yang terlepas.
Kandungan Kolesterol pada Kue Kering
Kue kering dibuat dengan banyak mentega, margarin, dan telur, gula bubuk juga merupakan sumber kolesterol yang signifikan. Mentega dan margarin mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL, sementara kuning telur juga kaya akan kolesterol.
Artinya, semakin mentega atau margarin yang banyak digunakan, semakin tinggi pula kadar kolesterol yang dihasilkan. Sementara untuk kuning telur memiliki 186 mg kolesterol. Oleh karena itu, jumlah kuning telur yang digunakan dalam resep kue kering sangat mempengaruhi kadar kolesterol.
AUntuk mengurangi kolesterol, kue kering bisa dibuat dengan mengurangi jumlah mentega dan gula, atau menggunakan bahan-bahan pengganti yang lebih sehat.