Kenali 3 Jenis Bipolar yang Bisa Dialami Seseorang Sepanjang Hidup
Terdapat tiga jenis gangguan bopilar yang bisa dialami oleh seseorang sepanjang hidupnya.
Gangguan bipolar merupakan kondisi mental yang bersifat kronis dan dapat memengaruhi suasana hati, tingkat energi, aktivitas, serta kemampuan individu dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Menurut Surilena, seorang psikiater di RS Grha Kedoya, terdapat beberapa tipe gangguan bipolar, yaitu Bipolar I, Bipolar II, dan Cyclothymic Disorder. "Perbedaan utama di antara tipe-tipe ini terletak pada tingkat keparahan dan durasi dari episode suasana hati," jelasnya, mengacu pada informasi dari laman EMC, Senin (30/9/2024). Dia juga menjelaskan mengenai tiga jenis bipolar tersebut sebagai berikut:
Bipolar I
Pada Bipolar I, individu dapat mengalami episode depresi dan episode mania, atau hanya mengalami episode mania secara berulang. Gejala mania dapat berlangsung setidaknya selama 7 hari berturut-turut, sementara gejala depresi berlangsung minimal 14 hari tanpa henti.
-
Siapa yang bisa terkena bipolar? Gangguan bipolar dapat terjadi pada siapapun tanpa memandang tingkat pendidikan, status ekonomi, status sosial, ataupun betapa religiusnya seseorang.
-
Bagaimana Bipolar Disorder dapat memengaruhi kehidupan seseorang? Perubahan tingkat energi, pola tidur, dan kemampuan untuk fokus secara dramatis dapat memengaruhi perilaku, pekerjaan, hubungan, dan aspek kehidupan seseorang lainnya.
-
Apa itu Bipolar Disorder? Penyakit psikologis bipolar disorder adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan drastis pada suasana hati.
-
Apa itu penyakit bipolar? Bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati secara ekstrim meliputi emosi tinggi (mania atau hipomania) dan rendah (depresi).
-
Apa itu bipolar depression? Bipolar depression adalah episode depresi pada penderita bipolar.
-
Apa yang dimaksud dengan Bipolar Disorder? Itu National Institute of Mental Health menjelaskan gejala utama bipolar disorder sebagai episode suasana hati yang bergantian secara drastis, dari sedih ke bahagia, dan sebaliknya.
Bipolar II
Di sisi lain, Bipolar II ditandai dengan adanya episode depresi serta episode hipomania, yang memiliki gejala yang lebih ringan dibandingkan dengan mania. "Gejala hipomania biasanya berlangsung hanya beberapa hari," tambah Surilena.
Cyclothymic Disorder
Jenis ketiga, Cyclothymic Disorder, ditandai oleh adanya periode hipomania dan periode depresi yang berlangsung cukup lama, minimal selama dua tahun. Pada anak-anak atau remaja, periode depresi dapat berlangsung hingga satu tahun, meskipun gejala yang muncul tidak memenuhi kriteria untuk episode hipomania atau depresi berat.
Dampak Bipolar Sepanjang Hayat
Sebelumnya, Surilena mengungkapkan bahwa gangguan bipolar termasuk dalam kategori gangguan mental yang umumnya muncul pada remaja dan orang dewasa muda. Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai oleh fluktuasi suasana hati yang ekstrem, termasuk episode mania, hipomania, dan depresi.
"Gangguan bipolar adalah kondisi mental yang ditandai oleh perubahan mendalam pada suasana hati. Penderita gangguan ini bisa mengalami perasaan sangat bahagia atau euforia, yang kemudian dapat berubah menjadi kesedihan yang mendalam." Gangguan ini bisa berlangsung seumur hidup, sehingga dapat sangat memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Tanda-tanda Mania dan Hipomania pada Gangguan Bipolar
Gejala mania dan hipomania pada individu dengan gangguan bipolar dapat meliputi:
- Peningkatan energi, ditandai dengan tingkat aktivitas yang tinggi, semangat berlebih, dan ketahanan yang luar biasa (overaktif).
- Kegembiraan yang berlebihan, munculnya perasaan euforia atau elasi tanpa alasan yang jelas, merasa sangat bahagia, serta optimisme yang berlebihan.
- Penurunan kebutuhan tidur, yang disebabkan oleh kelebihan energi, banyaknya ide, serta aktivitas yang tinggi, sehingga mereka tidak merasa perlu tidur banyak dan selalu merasa segar.
- Berbicara dengan cepat dan banyak, disertai dengan perasaan euforia dan ide-ide yang berpindah-pindah dengan cepat antara topik atau tema yang berbeda.
- Kesulitan dalam konsentrasi, di mana individu sulit untuk fokus pada satu hal karena pikiran mereka bergerak dengan cepat.
- Impulsivitas, yang terlihat dari keputusan yang diambil tanpa mempertimbangkan konsekuensinya, seperti berbelanja secara berlebihan, terlibat dalam perilaku seksual berisiko, atau membuat investasi yang tidak bijaksana, dan lain-lain.
"Gejala hipomania umumnya lebih ringan dan biasanya tidak memerlukan perawatan di rumah sakit (perasaan bahagia dan berenergi hanya berlangsung beberapa hari) di antara episode depresi," jelas Surilena.
Depresi pada Penderita Bipolar
Gejala depresi yang mungkin muncul pada pasien dengan bipolar meliputi:
- Perasaan sedih yang mendalam, di mana individu merasa sangat sedih, kosong, putus asa, atau pesimis hampir sepanjang waktu. Seringkali, ini dapat berupa suasana hati yang sensitif, mudah tersinggung, dan tidak stabil.
- Kehilangan minat, yaitu kehilangan ketertarikan pada hampir semua aktivitas yang biasanya dilakukan.
- Perubahan berat badan, baik penurunan atau peningkatan berat badan tanpa alasan yang jelas, tergantung pada mekanisme psikologis individu.
- Masalah tidur, yang dapat berupa insomnia atau tidur yang berlebihan (hipersomnia).
- Kelelahan, yang ditandai dengan perasaan lelah sepanjang hari dan rendahnya energi meskipun tidak melakukan aktivitas.
- Perasaan tidak berharga, di mana individu merasa tidak berharga, bersalah, berdosa, kesepian, tidak berdaya, dan terlalu pesimis.
- Konsentrasi yang sulit, yang menyebabkan individu mudah lupa karena terlalu fokus pada masalah dan perasaan sedih yang dirasakan.
- Ide atau upaya untuk bunuh diri
- Perilaku self-harm, atau tindakan menyakiti diri sendiri.