Mengapa Banyak Anak Tidak Bisa Mendengar Omongan Orangtua? Ini Penjelasannya Secara Ilmiah
Banyak orangtua yang merasa anak mereka sulit untuk diberitahu, ini alasannya secara ilmiah.
Pernahkah Anda merasa seperti berbicara kepada tembok ketika mencoba memberikan nasihat kepada anak remaja Anda? Momen ketika suara Anda tampaknya tidak lagi dihiraukan, meskipun Anda berbicara dengan sepenuh hati dan niat baik? Fenomena ini sering kali membuat orangtua merasa frustrasi, tidak dipedulikan, atau bahkan kehilangan kendali atas anak-anak mereka.
Namun, sebelum Anda menganggap remaja Anda sengaja mengabaikan Anda, sains menawarkan penjelasan yang mungkin bisa meringankan beban hati Anda. Dilansir dari Huffington Post, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Neuroscience pada tahun 2022 memberikan wawasan yang mengejutkan tentang alasan biologis mengapa anak-anak yang memasuki usia remaja tampaknya sulit mendengarkan nasihat dari orangtua mereka.
-
Apa saja penyebab anak sulit bicara? Faktor intrinsik merupakan penyebab dari speech delay tipe sekunder. Faktor ini disebabkan oleh gangguan internal yang meliputi kelainan organ, gangguan saraf, gangguan perilaku, serta keterlambatan perkembangan atau maturation delay.
-
Bagaimana orang tua membantu anak bicara? Harus diperbaiki dengan bahasa ucap.
-
Kenapa anak sulit bicara? Kekurangan stimulasi terjadi karena pola asuh yang permisif, misalnya menuruti kemauan anak tanpa menggunakan bahasa ucapan, tetapi hanya melalui gestur.
-
Apa kesalahan orangtua saat remaja curhat masalah? Menyalahkan anak remaja atas masalah yang mereka hadapi hanya akan membuat mereka merasa defensif dan sulit untuk membuka diri. Ketika anak remaja datang dengan masalah, mereka memerlukan dukungan dan pemahaman, bukan kritik atau disalahkan.
-
Gimana cara orang tua ngajak anak ngobrol? Beri Pertanyaan yang Tepat Mengajukan pertanyaan dengan cara yang tepat dapat meningkatkan keinginan anak untuk berbagi. Daripada bertanya, 'Bagaimana sekolahmu hari ini?' yang biasanya dijawab singkat, cobalah untuk menanyakan, 'Apa hal paling menarik yang kamu pelajari hari ini?' atau 'Apakah ada sesuatu yang membuatmu senang hari ini?' Pertanyaan terbuka ini dapat mendorong anak untuk menceritakan pengalamannya dengan lebih mendalam.
-
Apa yang harus dilakukan orang tua agar anak gak jadi pendiam? Banyak orangtua yang suka mengkritik atau menghukum anak secara kasar, baik secara verbal maupun fisik, jika anak melakukan kesalahan atau tidak memenuhi harapan orangtua.
Penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan fisik pada otak remaja dapat menyebabkan mereka secara harfiah tidak mampu merespon suara ibu mereka dengan cara yang sama seperti saat mereka masih kecil. Apa yang terjadi pada otak mereka?
Para peneliti menggunakan teknologi pencitraan otak untuk memeriksa aktivitas neural pada anak-anak dan remaja ketika mereka mendengarkan suara ibu mereka. Fokus penelitian ini adalah bagian otak yang terkait dengan sistem penghargaan dan valuasi sosial—yaitu, bagian otak yang memutuskan siapa yang "layak" untuk didengarkan.
Temuan mereka cukup mencengangkan, pada anak-anak yang lebih muda, bagian otak ini menunjukkan aktivitas yang lebih tinggi ketika mendengarkan suara ibu mereka dibandingkan dengan suara orang lain di luar keluarga. Dengan kata lain, otak mereka benar-benar memprioritaskan suara ibu mereka di atas suara orang lain.
Namun, situasi berubah drastis ketika anak-anak memasuki usia remaja. Penelitian ini menemukan bahwa pada remaja yang lebih tua, sekitar usia 13 hingga 14 tahun, pola aktivitas otak ini mulai berbalik.
"Remaja yang lebih tua menunjukkan efek sebaliknya dengan peningkatan aktivitas untuk suara non-keluarga dibandingkan dengan suara ibu," tulis para peneliti dalam jurnal tersebut. Artinya, bagian otak yang sama yang dulu memprioritaskan suara ibu sekarang lebih aktif ketika mendengar suara orang di luar keluarga. Ini mungkin menjadi salah satu alasan mengapa remaja cenderung lebih memperhatikan pendapat teman sebaya atau bahkan orang asing daripada nasihat dari orangtua mereka.
Lalu, mengapa perubahan ini terjadi? Penelitian tersebut memberikan jawaban yang mendalam, "Interaksi antara orangtua dan anak sangat penting untuk perkembangan anak-anak kecil, tetapi ketika mereka beranjak remaja, individu semakin terlibat dengan target sosial di luar keluarga."
Dengan kata lain, proses ini adalah bagian dari perkembangan yang sehat dan adaptif yang mempersiapkan anak-anak untuk menjadi individu yang mandiri. Selama masa remaja, otak mereka secara alami mulai mencari dukungan sosial di luar lingkungan keluarga untuk membantu mereka dalam perjalanan menuju kemandirian.
Penjelasan ini memberikan sudut pandang baru bagi orangtua yang mungkin merasa tidak berdaya saat menghadapi remaja mereka yang tampak tak acuh.
"Remaja menunjukkan peningkatan sensitivitas terhadap interaksi dengan target sosial non-keluarga dan mencari individu-individu ini untuk dukungan sosial," lanjut penelitian tersebut. Jadi, meskipun tampaknya anak Anda sengaja mengabaikan Anda, sebenarnya ada kemungkinan besar bahwa otak mereka mengatakan kepada mereka untuk lebih memperhatikan dunia luar, sebuah mekanisme biologis yang dirancang untuk membantu mereka menemukan identitas dan tempat mereka di masyarakat.
Bagi banyak orangtua, memahami bahwa perubahan ini merupakan bagian dari perkembangan normal mungkin bisa menjadi penghiburan. Masa remaja adalah masa transisi yang penuh tantangan, baik bagi anak-anak maupun bagi orangtua.
Menghadapi kenyataan bahwa anak Anda mungkin tidak lagi menganggap suara Anda sebagai yang paling penting tidaklah mudah, tetapi memahami alasan di baliknya dapat membantu Anda menemukan cara baru untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan yang lebih baik dengan mereka.
Saat Anda menghadapi anak remaja Anda yang tampaknya tidak mendengarkan, ingatlah bahwa ini bukan tentang kurangnya kasih sayang atau rasa hormat mereka terhadap Anda. Ini tentang otak mereka yang berkembang menuju kemandirian, sebuah proses alami yang pada akhirnya akan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang dewasa dan mandiri.