Peneliti Temukan Cara Paling Sehat dalam Memasak Brokoli, Begini Caranya
Penelitian terbaru menemukan cara yang paling tepat dan sehat dalam memasak brokoli. Berikut cara yang bisa Anda lakukan:
Brokoli telah lama dikenal sebagai salah satu sayuran yang kaya manfaat, terutama berkat kandungan senyawa sulforaphane di dalamnya. Senyawa ini dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, seperti membantu mengontrol kadar gula darah hingga potensi sifat anti-kanker. Namun, tahukah Anda bahwa cara memasak brokoli dapat memengaruhi kandungan nutrisi yang diperoleh? Dilansir dari Science Alert, sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2018 dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry memberikan jawabannya.
Sulforaphane, senyawa yang menjadi bintang dalam brokoli, sebenarnya tidak secara langsung tersedia dalam bentuk mentahnya. Brokoli mengandung senyawa lain yang disebut glukosinolat dan enzim bernama mirosinase. Ketika brokoli dihancurkan atau dipotong, aktivitas mirosinase memicu transformasi glukosinolat menjadi sulforaphane. Sayangnya, enzim mirosinase sangat sensitif terhadap panas, sehingga metode memasak seperti merebus atau menggunakan microwave dapat secara signifikan mengurangi kandungan sulforaphane.
-
Bagaimana cara memasak brokoli agar manfaatnya optimal? Proses mengiris brokoli sebelum dimasak dan menunggunya selama minimal 40 menit memastikan senyawa perlawanan kanker aktif.
-
Gimana cara masak brokoli turunkan kolesterol? Panaskan minyak di wajan, lalu tumis bawang putih hingga aromanya wangi. Masukkan brokoli yang telah dipotong-potong dan dicuci bersih, aduk hingga merata. Tambahkan garam, gula, bubuk kaldu ayam, dan lada sesuai selera, kemudian masak hingga brokoli menjadi empuk. Jika diperlukan, tambahkan sedikit air agar brokoli matang sempurna dan mencegah wajan menjadi kering. Setelah brokoli matang sempurna, angkat dan sajikan selagi hangat.
-
Bagaimana cara mengolah brokoli? Pada dasarnya mengolah brokoli tidaklah sulit. Selain itu, brokoli juga bisa diolah menjadi beragam menu yang tak kalah lezat. Seperti resep berikut ini yang mencoba membagikan olahan kreasi brokoli yang anti mainstream.
-
Bagaimana cara yang tepat mengonsumsi brokoli? Menurut pakar, brokoli sesungguhnya tidak boleh direbus atau digoreng. Sayuran ini harus dikonsumsi secara mentah atau dikukus. Brokoli kaya dengan kandungan antioksidan, vitamin C, serta kandungan anti kanker yang bisa hilang ketika sayur ini digoreng atau direbus.
-
Kenapa perebusan brokoli harus tepat? Apabila perebusan dilakukan secara sembarangan, brokoli berisiko kehilangan daya tariknya baik dari segi rasa maupun manfaat yang ditawarkannya.
-
Apa saja olahan kreasi brokoli? Mengolah brokoli kini bisa dikreasikan menjadi berbagai masakan yang anti mainstream. Selain menyehatkan, olahan kreasi brokoli berikut ini juga bisa bikin nafsu makanmu bertambah.
Studi Tentang Metode Memasak Brokoli
Para peneliti dari Tiongkok memutuskan untuk menyelidiki cara memasak brokoli yang paling optimal agar kandungan sulforaphane tetap tinggi. Dalam eksperimen ini, brokoli dibeli dari pasar lokal dan dipotong menjadi potongan kecil berukuran 2 milimeter untuk memaksimalkan aktivitas mirosinase. Selanjutnya, brokoli dibagi ke dalam tiga kelompok:
Brokoli mentah tanpa dimasak.
Brokoli yang langsung ditumis selama empat menit setelah dipotong.
Brokoli yang dibiarkan selama 90 menit setelah dipotong, kemudian ditumis selama empat menit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa brokoli yang langsung ditumis memiliki kandungan sulforaphane 2,8 kali lebih rendah dibandingkan brokoli yang dibiarkan selama 90 menit sebelum ditumis. Peneliti menyimpulkan bahwa memberi waktu setelah pemotongan memungkinkan enzim mirosinase untuk menghasilkan lebih banyak sulforaphane sebelum proses memasak dimulai.
Jangan Langsung Memasak Brokoli
“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa setelah memotong brokoli menjadi potongan kecil, sebaiknya dibiarkan selama sekitar 90 menit sebelum dimasak,” tulis tim peneliti dalam studi tersebut. Meskipun mereka tidak menguji durasi yang lebih singkat, para peneliti meyakini bahwa menunggu selama 30 menit juga dapat memberikan manfaat serupa.
Metode ini mungkin terdengar merepotkan, tetapi dampaknya terhadap kandungan nutrisi brokoli sangat signifikan. Untuk Anda yang ingin tetap mendapatkan manfaat maksimal dari brokoli tanpa terlalu banyak usaha, konsumsi brokoli mentah juga merupakan pilihan terbaik. Namun, bagi yang tidak menyukai brokoli mentah, cara ini memberikan solusi yang menarik.
Mengapa Sulforaphane Penting?
Sulforaphane dikenal karena manfaat kesehatannya yang luar biasa. Penelitian menunjukkan bahwa senyawa ini dapat membantu mengurangi peradangan, meningkatkan kesehatan jantung, dan melawan radikal bebas. Bahkan, beberapa studi menyebutkan bahwa sulforaphane dapat membantu melindungi tubuh dari risiko kanker tertentu.
Namun, manfaat tersebut hanya dapat diperoleh jika sulforaphane tetap terjaga dalam brokoli yang dikonsumsi. Karena itu, penting untuk memahami bagaimana cara terbaik memasak brokoli agar senyawa ini tidak hilang dalam proses memasak.
Praktik Memasak yang Disarankan
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda terapkan untuk memastikan brokoli tetap sehat saat dimasak:
Potong Kecil-Kecil: Potong brokoli menjadi potongan kecil untuk mengaktifkan enzim mirosinase.
Biarkan Selama 30-90 Menit: Setelah dipotong, biarkan brokoli pada suhu ruang agar enzim mirosinase memiliki cukup waktu untuk bekerja.
Gunakan Metode Tumis: Tumis brokoli dengan api sedang selama empat menit untuk menjaga tekstur dan kandungan nutrisi.
Jika Anda tidak ingin repot dengan proses menunggu, mengonsumsi brokoli mentah tetap menjadi cara terbaik untuk mendapatkan sulforaphane dalam jumlah maksimal. Anda bisa menikmatinya dalam bentuk salad atau sebagai camilan sehat dengan tambahan saus rendah kalori.