Tunda Terjadinya Andropause dengan Aktif Berolahraga
Andropause atau menopause pada pria bisa dicegah dengan aktif berolahraga.
Andropause merupakan kondisi serupa menopause yang terjadi pada pria. Kondisi ini bisa dialami oleh pria walau tidak semua mengalaminya.
Tunda Terjadinya Andropause dengan Aktif Berolahraga
Andropause adalah tahapan alami dalam kehidupan seorang pria yang sering disebut sebagai "menopause pria" Pada tahap ini, pria mengalami perubahan hormon yang dapat memengaruhi berbagai aspek kesehatan dan kualitas hidup mereka. Namun, ada kiat yang dapat membantu menunda atau bahkan mencegah andropause. Salah satunya adalah berolahraga secara teratur.
Pakar andrologi, Dr. William, Sp. And. lulusan Universitas Airlangga, menekankan bahwa menerapkan pola hidup sehat adalah kunci utama dalam menunda atau mencegah andropause. Salah satu elemen penting dari pola hidup sehat ini adalah berolahraga teratur. Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu meningkatkan produksi hormon testosteron alami dalam tubuh pria.
-
Bagaimana cara meningkatkan produksi sperma dengan olahraga? Orang yang rutin menjalankan olahraga cenderung memiliki jumlah sperma banyak daripada orang yang tidak banyak bergerak. Pada sebuah penelitian tahun 2017, berlari atau mengangkat beban tiga kali seminggu selama sekitar satu jam juga membantu meningkatkan jumlah sperma.
-
Bagaimana mencegah penuaan dini akibat kurang olahraga? Olahraga dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk kulit.
-
Gimana olahraga bisa bantu atur siklus haid? Olahraga dapat membantu menurunkan kadar hormon stres (kortisol) dan meningkatkan produksi endorfin, yang pada gilirannya dapat mengatur siklus haid dan mengurangi gejala PMS.
-
Bagaimana olahraga bisa membantu awet muda? Olahraga menjadi kunci utama untuk menjaga kebugaran mental dan fisik, yang pada gilirannya, membuat kita lebih sehat dan bahagia.
-
Mengapa olahraga membantu awet muda? Olahraga bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga mendukung kesehatan mental dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
-
Bagaimana olahraga bisa memperpanjang umur? Hasil penelitian tahun 2019 menunjukkan bahwa bergerak selama 30 menit setiap hari dapat mengurangi risiko kematian dini sebesar 17%. Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki dan bebersih selama 15 menit per hari saja dapat memperpanjang usia hingga 3 tahun.
"Penerapan pola hidup sehat merupakan kunci utama dalam menunda atau bahkan mencegah andropause. Hal ini mencakup menjaga berat badan ideal, berolahraga teratur sehingga dapat meningkatkan produksi hormon testosteron alami dalam tubuh," terangnya dilansir dari Antara.
Olahraga tidak hanya mendukung kesehatan fisik, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan emosional dan mental. Pria yang berolahraga secara teratur cenderung memiliki semangat yang lebih tinggi dalam menjalani aktivitas sehari-hari, mempertahankan tingkat konsentrasi yang baik, dan merasa lebih percaya diri. Ini adalah hal-hal yang seringkali terpengaruh oleh andropause.
Selain berolahraga, ada beberapa kiat lain yang dapat membantu menunda andropause. Menghentikan kebiasaan merokok adalah salah satunya. Merokok dapat merusak kesehatan secara keseluruhan, termasuk mengganggu tingkat hormon dalam tubuh. Selain itu, mengontrol kondisi medis seperti gula darah tinggi dan tekanan darah tinggi (hipertensi) juga dapat membantu mencegah andropause.
Andropause ditandai dengan gejala-gejala tertentu, seperti penurunan semangat, kurangnya konsentrasi, serta penurunan kepercayaan diri. Dalam hal seksualitas, pria yang mengalami andropause mungkin mengalami penurunan gairah seksual dan kesulitan ereksi.
"Sementara gejala andropause yang terkait dengan seksualitas di antaranya adalah penurunan gairah seksual dan kesulitan ereksi," kata William yang berpraktik di RS Pondok Indah – Puri Indah itu.Andropause biasanya mulai terjadi ketika pria berusia 45 hingga 50 tahun. Namun, dalam beberapa kasus, andropause juga dapat terjadi pada usia yang lebih muda, terutama jika ada pemicu tertentu seperti gaya hidup tidak sehat, obesitas, merokok, kurang berolahraga, masalah gula darah, tekanan darah tinggi, dan faktor lainnya.
Perlu diperhatikan bahwa andropause memiliki perbedaan signifikan dengan menopause pada wanita. Pada menopause, penurunan hormon estrogen dan progesteron terjadi dengan cepat dan tajam. Di sisi lain, penurunan hormon testosteron pada pria selama andropause terjadi lebih lambat, dengan tingkat sekitar 1 persen per tahun setelah usia 30 tahun.
Perlu diingat bahwa tidak semua pria akan mengalami andropause. Ini adalah proses yang individual, dan tidak semua pria akan merasakan gejala yang sama atau seberat yang lainnya.