4 Pemain China yang Punya Pengalaman Main di Eropa, Wajib Diwaspadai Timnas Indonesia!
Menantang China, Jay Idzes dan kawan-kawan harus tetap ekstra waspada.
China merasa khawatir dan meminta semua pemain untuk tetap waspada menjelang pertandingan melawan Timnas Indonesia pada 15 Oktober mendatang. Kehadiran Mees Hilgers dan Eliano Reijnders menjadi sumber kekhawatiran bagi China, bahkan menjadi berita utama di berbagai media terkemuka di negara tersebut. Salah satunya, Zaobao, melaporkan bahwa kehadiran kedua pemain tersebut meningkatkan peluang Indonesia untuk meraih poin.
"Keduanya akan tampil dalam kualifikasi Piala Dunia bulan ini melawan Bahrain dan China, yang tentunya meningkatkan harapan Indonesia untuk mendapatkan poin," tulis Zaobao.
Mees Hilgers dan Eliano Reijnders baru saja menjadi WNI melalui program naturalisasi PSSI dan dipastikan akan masuk dalam starting XI Shin Tae-yong dalam usaha meraih poin di kandang Bahrain dan China. Menghadapi China, Jay Idzes dan timnya harus tetap waspada. Meskipun baru saja mengalami kekalahan 1-2 dari Arab Saudi dan kalah telak 0-7 saat bertemu Jepang, China tetap merupakan lawan yang kuat bagi Indonesia.
Sejarah juga berpihak pada China, di mana dalam 17 pertemuan terakhir, Indonesia hanya meraih satu kemenangan, tiga hasil imbang, dan 11 kekalahan. Dalam menghadapi Shin Tae-yong dan timnya, pelatih China, Branko Ivankovic, tentu telah menyiapkan berbagai strategi untuk menghentikan permainan Jay Idzes dan rekan-rekannya. Branko Ivankovic juga masih mengandalkan beberapa pemain bintang seperti Wei Shihao, Zhang Yuning, Li Yuanyi, dan Wang Shangyuan.
Meskipun performa mereka belum sepenuhnya memuaskan, keempat pemain ini tetap bisa menjadi ancaman serius bagi Skuad Garuda. Berikut adalah gambaran singkat mengenai keempat pemain tersebut.
Wei Shihao
Karier Wei Shihao di Timnas China sangat mengesankan. Ia memulai perjalanan dari Timnas China U-16 dan kemudian naik ke tim senior pada tahun 2017 saat usianya 29 tahun. Sampai saat ini, ia telah tampil dalam 30 pertandingan dan mencetak empat gol. Di level klub, kariernya juga sangat solid. Sebelum kembali ke Chengdu Rongcheng, ia pernah berkompetisi di Liga Portugal bersama Boavista, Feirense, dan Leixes.
Zhang Yuning
Pemain ini juga merupakan alumni klub Eropa. Ia telah menghabiskan waktu yang cukup lama di Eropa, termasuk bermain untuk Vitesse (Belanda) dan West Bromwich Albion (Inggris). Penampilannya di Vitesse cukup mengesankan. Antara tahun 2015 hingga 2017, sebelum dipinjamkan ke Jong Vitesse, penyerang berusia 27 tahun ini bermain dalam 24 pertandingan dan mencetak tiga gol. Saat ini, di klubnya yang sekarang, Beijing Guoan, Zhang Yuning telah menjalani 110 pertandingan dan mencetak 47 gol sejak bergabung pada tahun 2019.
Li Yuanyi
Gelandang yang dikenal sebagai pengangkut pasir ini memiliki segudang pengalaman, meskipun kariernya di timnas senior China masih tergolong baru. Pada usia 31 tahun, ia baru dipanggil ke timnas tahun ini karena pelatih Branko Ivankovic memerlukan pemain dengan pengalaman tinggi di level klub.
Dari berbagai klub yang pernah dibelanya, Li Yuanyi pernah merasakan kerasnya persaingan di Liga Portugal saat bermain untuk Casa Pia dan Boavista. Di liga domestik, pemain yang lahir pada 28 Agustus 1993 ini menjadi salah satu gelandang menonjol saat memperkuat Tianjin Teda, Shenzhen FC, dan kini Shandong Taishan.
Wang Shangyuan
Dia akan menjadi tantangan yang tangguh bagi para penyerang Timnas Indonesia. Jika Indonesia memiliki Jay Idzes, maka China memiliki bek tangguh bernama Wang Shangyuan. Dengan usia 31 tahun, Wang Shangyuan adalah tipe pemain bertahan yang juga dapat berperan sebagai gelandang bertahan. Selain aktif dalam menghentikan lawan, Wang Shangyuan juga memiliki insting yang baik dalam mencetak gol.
Dengan tinggi 185 cm, ia sering terlibat dalam serangan dan mampu menguasai bola-bola udara. Pengalamannya di liga tertinggi Belgia saat membela Club Brugge menjadikannya sebagai salah satu andalan China dalam pertandingan melawan Indonesia pada 15 Oktober mendatang.