5 Transfer Liverpool yang Dipertanyakan tetapi Terbukti Cemerlang
Beberapa bulan yang lalu, Fenway Sports Group (FSG) selaku pemilik Liverpool, mengumumkan kembalinya Michael Edwards sebagai CEO sepak bola yang baru.
Beberapa bulan yang lalu, Fenway Sports Group (FSG), pemilik Liverpool, mengumumkan bahwa mereka telah menunjuk kembali mantan kiper Michael Edwards sebagai Chief Executive Officer sepak bola yang baru. Para penggemar setia Anfield sudah mengenal Edwards dengan baik, mengingat ia telah menghabiskan 11 tahun bersama klub dalam berbagai posisi antara tahun 2011 dan 2022, sehingga mereka tahu siapa yang akan kembali beroperasi di balik layar klub.
Meskipun terkadang Edwards dan timnya membuat keputusan yang kurang tepat, pria berusia 44 tahun ini lebih sering menunjukkan kecerdasannya dalam mengambil langkah. Bahkan saat beberapa kesepakatan transfer awalnya dipertanyakan oleh banyak pihak, pada akhirnya keputusan tersebut selalu menguntungkan. Dalam artikel ini, Bola.com akan membahas tiga proses transfer Liverpool di masa Michael Edwards yang sempat diragukan tetapi berakhir dengan hasil yang positif. Mari kita lihat lebih lanjut.
Virgil Van Dijk
Virgil van Dijk telah membawa perubahan besar bagi Liverpool, terutama di lini belakang yang sebelumnya mengalami kesulitan. Ia bergabung dengan klub pada Januari 2018 dengan biaya transfer yang mengejutkan, yaitu 75 juta paun dari Southampton.
Pada awalnya, angka yang tinggi ini menimbulkan keraguan di kalangan banyak pihak. Terlebih lagi, strategi agresif Liverpool untuk merekrut Van Dijk justru menghalangi mereka dari kesempatan untuk mendapatkan pemain tersebut dengan harga yang mungkin lebih rendah, sekitar 25 juta paun, hanya enam bulan sebelum itu. Namun, saat ini, Van Dijk diakui sebagai salah satu bek terbaik di dunia. Klub pun kini melihatnya sebagai aset yang sangat berharga, dan ia telah diangkat sebagai kapten di Anfield.
Philippe Coutinho
Semua penggemar Liverpool tentu berharap Philippe Coutinho tetap berseragam merah. Namun, saat Barcelona mengajukan tawaran sebesar 142 juta Paun, sementara The Reds hanya mengeluarkan 8,5 juta Paun untuk memboyongnya enam tahun lalu, keputusan untuk menjualnya menjadi sangat menguntungkan.
Penjualan Coutinho terbukti menjadi langkah yang tepat, karena performa sang pemain menurun drastis setelah ia meninggalkan Liverpool. Di sisi lain, dana yang didapat dari transfer tersebut memungkinkan Liverpool untuk memperkuat tim, termasuk dengan mendatangkan Virgil van Dijk.
Mohamed Salah
Meskipun performanya kurang memuaskan saat membela Chelsea, Mohamed Salah berhasil direkrut oleh Liverpool pada tahun 2017, dan perjalanan kariernya di klub tersebut menjadi sangat mengesankan. Ia didatangkan dengan harga yang relatif rendah dari AS Roma, mengingat kontribusinya sebagai pencetak gol yang konsisten. "Sang Raja Mesir telah mengabadikan namanya dalam mitologi klub dengan 207 gol dan 92 assist dalam 337 pertandingan." Dengan kemampuan penyelesaian akhir yang luar biasa, sangat sulit untuk membayangkan Liverpool mencapai kesuksesan yang sama tanpa kehadiran Salah di dalam skuad mereka.