7 Transfer Kontroversial Dalam Sejarah Sepak Bola, Termasuk Roberto Baggio
Sering kali transfer tersebut berujung pada kontroversi, terutama ketika pemain berpindah ke klub rival.
Pindahnya pemain merupakan hal yang lumrah dalam dunia sepak bola. Namun, sering kali transfer tersebut berujung pada kontroversi, terutama ketika pemain berpindah ke klub rival.
Salah satu transfer yang paling banyak diperbincangkan adalah saat Fernando Torres meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan Chelsea.
Torres telah menjadi idola di Liverpool setelah bergabung dengan biaya 26,5 juta dari Atletico Madrid, tetapi ia merasa bahwa Chelsea menawarkan peluang yang lebih baik dan memilih untuk berpindah. Liverpool akhirnya melepas bintang mereka ke The Blues dengan nilai transaksi mencapai 50 juta.
Sayangnya, perjalanan Torres di Chelsea tidak berjalan mulus dan ia mengalami kesulitan. Sementara itu, Liverpool berhasil mendatangkan Luis Suarez sebagai pengganti. Berikut adalah enam transfer kontroversial lainnya di dunia sepak bola.
Paul Ince
Tidak lama setelah pindah dari Manchester United ke Inter Milan, pemain asal Inggris tersebut akan kembali ke Inggris dengan bergabung bersama mantan rival klubnya, Liverpool.
Jika itu belum cukup untuk membuat Manchester United merasa kecewa, pada tahun 1999, Ince merayakannya dengan penuh semangat setelah mencetak gol yang berpotensi menghalangi peluang klub lamanya untuk meraih treble.
Ashley Cole
Banyak orang menganggapnya sebagai bek kiri terbaik yang pernah dimiliki Inggris, namun para penggemar Arsenal memiliki rasa kebencian yang mendalam terhadap Ashley Cole.
Pada tahun 2006, setelah merasa kecewa dengan tawaran gaji dari The Gunners, Cole yang marah memutuskan untuk bergabung dengan klub biru di London. Keputusan ini menimbulkan kontroversi besar dan membuatnya dijuluki 'Cashley Cole'. Yang lebih menyakitkan bagi para pendukung Arsenal, Cole menunjukkan performa luar biasa di Stamford Bridge.
Selama waktunya di klub tersebut, ia berkontribusi besar dalam meraih gelar Liga Inggris, Liga Champions, dan empat Piala FA untuk tim rival mereka.
Sol Campbell
Pada awalnya, Campbell sangat dihormati oleh para penggemar Spurs yang berasal dari akademi klub. Meskipun mereka memiliki kesempatan untuk menjual bintang mereka dengan harga 25 juta, Campbell tetap menolak semua tawaran yang datang.
Namun, pada tahun 2001, ketika kontraknya berakhir, Campbell memilih untuk meninggalkan klub yang dicintainya dan bergabung dengan Arsenal tanpa biaya, dan kemudian menjadi ikon klub tersebut dalam dua musim berikutnya.
Roberto Baggio
Fiorentina memiliki kebencian yang mendalam terhadap Juventus. Ketika Baggio, bintang mereka, memutuskan untuk bergabung dengan Nyonya Tua pada tahun 1991, para penggemar pun menjadi sangat marah.
Saat Baggio menuju stadion, bus tim harus mendapatkan pengawalan polisi untuk melewati kerumunan yang berisik, dan sepanjang pertandingan, Baggio mengalami pelecehan yang brutal dari pendukung tuan rumah.
'The Divine Ponytail' bahkan membuat para penggemar Juventus kesal dengan menolak untuk mengeksekusi penalti dan mengenakan syal Fiorentina di lehernya setelah ia diganti.
Emmanuel Adebayor
Emmanuel Adebayor awalnya dianggap sebagai pengganti Thierry Henry di Arsenal. Namun, setelah tiga musim bermain di klub tersebut, ia memutuskan untuk bergabung dengan Manchester City. Momen perayaan gol yang penuh emosi yang ditunjukkannya saat bermain untuk City di depan para pendukung Arsenal akan selalu diingat.
Tidak jelas apa yang mendorongnya untuk bertindak demikian. Selain itu, Adebayor juga mengambil keputusan untuk bergabung dengan Tottenham Hotspur, yang merupakan rival Arsenal, sehingga semakin mengukuhkan julukan 'Judas' bagi striker asal Togo ini.
Luis Figo
Figo menjabat sebagai kapten Barcelona pada saat Florentino Perez mencalonkan diri sebagai presiden Real Madrid. Dalam kampanye pemilihannya, Perez mengeluarkan janji yang kontroversial, yaitu akan membawa Figo ke Madrid atau memberikan tiket musiman gratis untuk musim berikutnya jika dia tidak berhasil.
Tak lama setelah itu, Perez terpilih sebagai presiden dan berhasil merekrut Figo. Tindakan ini memicu kemarahan di kalangan penggemar Barcelona, dan kita semua ingat insiden kepala babi yang terjadi saat Figo kembali ke Camp Nou, yang menjadi simbol pengkhianatan.