Ada 7 Klub Sepak Bola Indonesia 'Diharamkan' Ganti Logo dan Nama, Ini Alasannya
Tujuh klub sepak bola legendaris Indonesia, termasuk Persib dan Persija, dilarang mengubah nama dan logo.

Tujuh klub sepak bola tertua di Indonesia resmi dilarang mengubah nama dan logonya. Larangan ini diberlakukan sebagai bentuk penghormatan atas kontribusi besar mereka dalam sejarah berdirinya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Peraturan ini tercantum dalam Statuta PSSI Pasal 17 poin G, yang berlaku efektif hingga saat ini. Klub-klub tersebut adalah PSIM Yogyakarta, Persis Solo, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, PSM Madiun, dan PPSM Magelang.
Tujuannya ialah sebagai bentuk penghargaan atas peran penting ketujuh klub tersebut dalam sejarah sepak bola Indonesia, khususnya dalam pendirian PSSI pada 19 April 1930 di Yogyakarta.
Sejarah dan Warisan Klub Pendiri PSSI
Ketujuh klub sepak bola ini memiliki sejarah panjang dan penuh prestasi dalam kancah sepak bola Indonesia. Mereka telah berkontribusi besar dalam membentuk identitas dan perkembangan sepak bola nasional. Nama-nama besar seperti Persib Bandung dan Persija Jakarta, misalnya, telah menjadi ikon sepak bola Indonesia selama puluhan tahun. Logo dan nama mereka telah melekat erat di hati para penggemar sepak bola Indonesia.
Perubahan nama atau logo dinilai akan menghapus jejak sejarah dan identitas klub-klub tersebut. Hal ini akan merugikan sejarah sepak bola Indonesia dan mengurangi nilai warisan yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, larangan ini bertujuan untuk menjaga kelestarian sejarah dan warisan klub-klub pendiri PSSI.
PSSI menyadari pentingnya menjaga warisan sejarah ini. Mereka menganggap ketujuh klub ini sebagai aset berharga yang harus dilindungi dan dihormati. Larangan ini merupakan wujud nyata dari komitmen PSSI dalam melestarikan sejarah sepak bola Indonesia.
Statuta PSSI Pasal 17 Poin G
Larangan perubahan nama dan logo ketujuh klub pendiri PSSI ini secara resmi tercantum dalam Statuta PSSI Pasal 17 poin G. Pasal ini secara tegas menyatakan bahwa sebagai penghargaan kepada ketujuh klub tersebut, mereka wajib melindungi seluruh aset sepak bola mereka, termasuk nama, logo, domisili, dan warisan sepak bola lainnya, dan tidak melakukan perubahan dengan alasan apa pun di kemudian hari.
Adapun isinya ialah:
"Sebagai penghargaan kepada 7 (tujuh) Klub Pendiri PSSI, yaitu PSIM Yogyakarta, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, Persib Bandung, Persis Solo, dan PSMS Medan, Anggota PSSI tersebut wajib melindungi seluruh aset sepak bola mereka termasuk nama, logo, domisili, dan warisan sepak bola lainnya di setiap waktu dan tidak melakukan perubahan (pengurangan atau penambahan) hal-hal tersebut dengan alasan apapun di kemudian hari"
Statuta PSSI merupakan aturan tertinggi yang mengatur seluruh aktivitas sepak bola di Indonesia. Dengan demikian, larangan ini memiliki kekuatan hukum dan wajib dipatuhi oleh seluruh pihak terkait. PSSI akan menindak tegas setiap pelanggaran yang terjadi.
Peraturan ini juga bertujuan untuk menciptakan rasa hormat dan penghargaan terhadap sejarah sepak bola Indonesia. Dengan menjaga nama dan logo klub-klub pendiri PSSI, diharapkan semangat dan nilai-nilai sejarah sepak bola Indonesia dapat terus diwariskan kepada generasi mendatang.