Bukan Zidane atau Montella, ini Sosok Kandidat Baru Pengganti Erik ten Hag di MU
Kandidat baru untuk menggantikan Erik ten Hag di Manchester United kini kembali muncul.
Manajer Brentford, Thomas Frank, dilaporkan menjadi kandidat utama untuk menggantikan Erik ten Hag di Manchester United jika manajemen klub memutuskan untuk memecat pelatih asal Belanda tersebut. Pada tanggal 7 Oktober lalu, MU memasukkan nama Frank dalam daftar calon pengganti Ten Hag, yang kini berada di bawah tekanan akibat awal musim yang kurang memuaskan.
Sebelumnya, Thomas Tuchel sempat menjadi favorit untuk mengisi posisi manajer di MU. Namun, ia telah sepakat untuk menjadi pelatih tim nasional Inggris mulai Januari 2025. Menurut laporan dari Daily Mail, Frank kini tidak hanya menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan oleh MU, tetapi juga telah bertransformasi menjadi kandidat utama untuk menggantikan Ten Hag.
Hal ini semakin jelas setelah Frank menyatakan pada Kamis lalu bahwa ia 'terbuka' untuk meninggalkan Brentford dan tidak dapat memastikan masa depannya di klub London barat tersebut. Dengan situasi yang berkembang ini, banyak pihak mulai memperhatikan kemungkinan kepergian Frank dari Brentford. Jika manajemen MU memutuskan untuk mengambil langkah tersebut, maka bisa jadi perubahan besar akan terjadi di klub.
Peluang Zidane
Pelatih berusia 51 tahun tersebut diprediksi akan bersaing dengan Eddie Howe dari Newcastle United dan Graham Potter untuk posisi manajer Manchester United. Sir Jim Ratcliffe, salah satu pemilik klub, diketahui ingin mengangkat pelatih asal Inggris sebagai penggantinya. Howe dan Potter dianggap sebagai pelatih terbaik asal Inggris yang saat ini tersedia di pasar. Namun, Ratcliffe telah memberikan wewenang kepada CEO, Omar Berrada, dan Direktur Olahraga, Dan Ashworth, untuk membuat keputusan akhir mengenai masa depan Erik ten Hag. Mereka kemungkinan akan segera memulai diskusi dengan Frank.
Di sisi lain, ada laporan yang menyebutkan bahwa Zinedine Zidane telah melakukan pembicaraan dengan Direktur Manchester United, Jean-Claude Blanc, yang juga berasal dari Prancis, mengenai kemungkinan menjabat sebagai pelatih. Penunjukan Zidane tentunya akan menjadi impian bagi Manchester United, tetapi kabarnya Zidane masih merasa ragu untuk melatih di Inggris untuk pertama kalinya. Dengan berbagai opsi yang tersedia, masa depan manajer MU tampaknya akan segera terjawab dalam waktu dekat.
Kabar Kepergian Ten Hag Semakin Santer
Pada tanggal 8 Oktober, para petinggi Manchester United mengadakan pertemuan di London untuk mendiskusikan berbagai hal terkait klub, termasuk nasib pelatih Ten Hag. Hasil dari pertemuan tersebut menunjukkan bahwa Berrada dan Ashworth sepakat untuk tetap memberikan kepercayaan kepada Ten Hag sebagai pelatih. Namun, banyak laporan yang menyebutkan bahwa Ten Hag akan dipecat jika Manchester United tidak mendapatkan hasil yang memuaskan dalam beberapa pertandingan mendatang, yang meliputi laga melawan Brentford, Fenerbahce, dan West Ham United.
Menariknya, Brentford yang dilatih oleh Frank dan Fenerbahce yang dipimpin oleh Jose Mourinho berpotensi berpengaruh terhadap masa depan Ten Hag. Sejak bergabung dengan Brentford pada Oktober 2018, Frank telah menunjukkan kinerja yang sangat baik, membawa klub tersebut promosi ke Premier League untuk pertama kalinya dan berhasil mengakhiri musim 2022-23 di posisi kesembilan. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa pertandingan melawan kedua tim tersebut akan menjadi momen krusial bagi Ten Hag dalam mempertahankan posisinya sebagai pelatih Manchester United.
Punya Banyak Penggemar
Pelatih asal Denmark ini telah berhasil menarik perhatian banyak penggemar berkat kemampuannya mengubah tim Brentford dengan anggaran yang terbatas, serta memaksimalkan performa para penyerang seperti Ivan Toney dan Bryan Mbeumo. Jika Frank terpilih sebagai pelatih baru Manchester United, para pendukung klub berharap ia dapat mengoptimalkan potensi terbaik dari penyerang seperti Marcus Rashford dan Joshua Zirkzee.
Namun, tidak sedikit dari penggemar Manchester United yang mungkin lebih menginginkan sosok pelatih dengan reputasi besar, mengingat Frank belum pernah menangani klub-klub elite sebelumnya. Dengan latar belakang tersebut, tantangan yang dihadapi Frank akan sangat besar, terutama dalam memenuhi ekspektasi tinggi dari para penggemar yang menginginkan kesuksesan instan. **Sumber:** Team Talk