Data Ini Buktikan Betapa Mengerikannya Jepang, Timnas Indonesia Perlu Ekstra Waspada
Analisis statistik Timnas Jepang menunjukkan bahwa mereka merupakan tim yang patut diwaspadai oleh Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia akan bertanding melawan Timnas Jepang pada matchday kelima Grup C dalam putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan ini akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada hari Jumat, 15 November 2024. Saat ini, Timnas Indonesia berada di peringkat kelima Grup C dengan raihan tiga poin, sehingga mereka perlu berjuang lebih keras untuk meraih kemenangan. Sementara itu, Timnas Jepang berada dalam posisi yang lebih menguntungkan dengan 10 poin, dan berpeluang besar untuk lolos otomatis ke Piala Dunia 2026.
Dari segi kualitas, Jepang diunggulkan berkat kedalaman skuad dan pengalaman yang mereka miliki. Statistik yang mereka tampilkan selama kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menunjukkan performa yang sangat mengesankan. Tim yang dilatih oleh Hajime Moriyasu ini dikenal sebagai salah satu tim terkuat di Asia, dengan berbagai prestasi yang telah diraih. "Berikut ini sejumlah statistik menakutkan yang dimiliki Timnas Jepang sebelum bersua tuan rumah Timnas Indonesia," ungkap sumber yang terpercaya. Hal ini menunjukkan bahwa Timnas Jepang memiliki keunggulan yang signifikan menjelang laga penting ini.
Pertahanan yang Kokoh
Lini belakang tim nasional Jepang merupakan salah satu yang paling kuat di antara peserta putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang masih bertahan. Dari total 18 tim yang berkompetisi, Jepang hanya kebobolan satu gol dalam empat pertandingan yang telah dilakoni, pencapaian ini sebanding dengan Iran yang memimpin Grup A. Jepang memiliki pemain-pemain berkualitas di sektor pertahanan. Di antaranya adalah kiper Zion Suzuki, dan di depan dia terdapat trio bek yang solid, yakni Ko Itakura, Koki Machida, dan pemain muda Kota Takai.
Kekuatan lini belakang Jepang semakin meningkat setelah pelatih Hajime Moriyasu memanggil kembali bek berpengalaman Yuto Nagatomo. Nagatomo, yang sebelumnya bermain untuk klub besar Serie A, Inter Milan, tentu membawa banyak pengalaman berharga ke dalam tim. Dalam tiga laga awal putaran ketiga, Jepang tidak pernah kebobolan, setelah berhasil mengalahkan China dengan skor 7-0, Bahrain 2-0, dan Arab Saudi 2-0. Namun, gawang mereka akhirnya kebobolan saat menghadapi Australia, di mana pertandingan berakhir imbang 1-1, dan gol yang bersarang di gawang Jepang merupakan hasil bunuh diri dari bek Shogo Taniguchi.
Banyak Cetak Gol
Jepang tidak hanya memiliki pertahanan yang kuat, tetapi juga menyerang dengan sangat efektif. Meskipun baru kebobolan satu gol, tim Samurai Biru menunjukkan ketajaman mereka dengan mencetak 15 gol dalam empat pertandingan. Rata-rata, tim yang dilatih oleh Hajime Moriyasu mampu menghasilkan 3,75 gol per pertandingan. Penyerang seperti Ayase Ueda dan Koki Ogawa dikenal sebagai pencetak gol ulung, namun lini kedua mereka juga sangat produktif. Pemain seperti Takefusa Kubo, Takumi Minamino, Junya Ito, Daizen Maeda, dan Hidemasa Morita juga turut berkontribusi dalam mencetak gol.
Di sisi lain, Timnas Indonesia beruntung karena Jepang tidak dapat menurunkan striker tajam mereka, Ayase Ueda. Bomber yang saat ini bermain untuk Feyenoord tersebut mengalami cedera dan diperkirakan akan absen hingga awal tahun depan. Ayase Ueda sendiri merupakan pencetak gol terbanyak sementara Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan total delapan gol. Dengan absennya Ueda, Jepang mungkin akan menghadapi tantangan tambahan dalam pertandingan mendatang, meskipun mereka masih memiliki banyak pemain berkualitas lainnya.
Langganan Piala Dunia
Tim nasional Jepang menunjukkan kemajuan yang signifikan dari tahun ke tahun, terutama dalam konteks penampilan mereka di Piala Dunia. Sejak debut mereka pada edisi 1998 di Prancis, Jepang telah konsisten berpartisipasi tanpa terlewatkan satu kali pun hingga Piala Dunia terakhir yang mereka ikuti pada tahun 2022 di Qatar. Ini menunjukkan bahwa Jepang telah tampil secara beruntun sebanyak tujuh kali di turnamen sepak bola paling bergengsi di dunia. Mereka telah berpartisipasi dalam Piala Dunia pada tahun 1998 (Prancis), 2002 (Jepang-Korsel), 2006 (Jerman), 2010 (Afrika Selatan), 2014 (Brasil), 2018 (Rusia), dan 2022 (Qatar).
Lebih dari sekadar menjadi tim penggembira, Jepang telah berhasil melangkah ke babak 16 besar sebanyak empat kali, termasuk pada Piala Dunia di Qatar, di mana mereka dihentikan oleh Kroasia melalui adu penalti. Kini, dengan Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada, Jepang berada dalam posisi yang baik untuk kembali berkompetisi. Mereka hanya memerlukan dua atau tiga kemenangan lagi untuk memastikan tiket ke Piala Dunia untuk kedelapan kalinya secara berturut-turut. Hal ini menunjukkan bahwa Jepang tidak hanya berpartisipasi, tetapi juga berambisi untuk berprestasi di panggung dunia.
Banyak Pemain Bermain di Klub Eropa
Dari daftar skuad yang baru saja diumumkan oleh Hajime Moriyasu, terdapat 20 pemain Timnas Jepang yang saat ini berkarier di Eropa. Mereka tersebar di berbagai liga, termasuk Liga Italia, Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Jerman, Liga Prancis, Liga Belanda, dan Liga Skotlandia. Salah satu pemain yang terkenal adalah Wataru Endo yang saat ini bermain untuk Liverpool. Selain itu, ada juga Takefusa Kubo yang membela Real Sociedad, Takumi Minamino di AS Monaco, Kaoru Mitoma di Brighton, dan Zion Suzuki di Parma. Mereka tidak hanya mahir dalam membela klub masing-masing di kompetisi domestik, tetapi juga berhasil bersinar di turnamen Eropa yang bergengsi seperti Liga Champions dan Europa League.
Pada pertengahan pekan lalu, para pemain Timnas Jepang kembali memperlihatkan kemampuan mereka di Liga Champions Eropa. Reo Hatate yang bermain untuk Celtic dan Hidemasa Morita di Sporting CP menunjukkan performa yang sangat impresif. Reo Hatate berhasil mencetak gol dan menjadi pemain Jepang ke-15 yang mencetak gol di Liga Champions. Sementara itu, Morita juga berkontribusi besar dengan membuat Manchester City kesulitan dan mengalami kekalahan telak di markas Sporting CP. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa pemain Jepang mampu bersaing di level tertinggi dalam kompetisi sepak bola Eropa.