Kata Exco PSSI soal Elkan Baggott Tak Pernah Lagi Dipanggil Timnas Indonesia, 11 Bulan Absen
Selama 11 bulan terakhir, Elkan Baggott tidak pernah berpartisipasi dalam pertandingan Timnas Indonesia.
Elkan Baggott tidak lagi mendapatkan kesempatan bermain untuk Timnas Indonesia setelah ia tidak memenuhi panggilan untuk bertanding melawan Timnas Guinea U-23 dalam play-off Olimpiade 2024 Paris pada tanggal 9 Mei 2024. Beberapa hari setelah itu, bek yang dipinjam dari Ipswich Town ke Blackpool FC ini malah membagikan momen liburannya bersama kekasih di Maladewa dan New York, Amerika Serikat.
Sejak kejadian tersebut, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, tidak lagi mempertimbangkan Elkan Baggott untuk masuk dalam skuad. Sebelumnya, ia juga sudah absen dalam dua pertandingan melawan Timnas Vietnam pada bulan Maret 2024. Penampilan terakhir Elkan Baggott untuk Timnas Indonesia terjadi saat timnya mengalami kekalahan 0-4 dari Timnas Australia dalam babak 16 besar Piala Asia 2023 yang berlangsung pada Januari 2024.
Absen Selama 11 Bulan
Elkan Baggott telah absen dari pertandingan Timnas Indonesia selama 11 bulan. Selama periode ini, ia tidak berpartisipasi dalam 13 laga tim Garuda pada putaran kedua dan ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Menurut Arya Sinulingga, yang merupakan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, keputusan mengenai pemilihan pemain untuk Timnas Indonesia sepenuhnya berada di tangan Shin Tae-yong.
Hal ini mirip dengan keputusan Shin Tae-yong yang tidak menurunkan Eliano Reijnders dalam tiga pertandingan terakhir Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2026. Selain itu, Shin Tae-yong juga memilih untuk tidak menyertakan Ramadhan Sananta dan Jens Raven dalam skuad Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024.
Arya Sinulingga Memberikan Penjelasan
Pemain-pemain sudah siap untuk diturunkan. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan pelatih. "Kita mempunyai Eliano Reijnders, Jens Raven, Ramadhan Sananta, semua kan ada, tetapi tergantung pelatih," ucap Arya dalam kanal YouTubenya.
Selain itu, Elkan Baggott juga tersedia, namun kembali lagi, keputusan ada di pelatih. "Ada Elkan Baggott, tergantung pelatih. Tetapi mereka tersedia. PSSI menyediakan pemain, silakan ambil yang mau Anda pilih. Kalau Baggott, betul-betul pelatih," imbuhnya.
Arya menambahkan bahwa dalam mengelola tim, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan. "Ada yang bilang begini 'coba kalau ada masalah damaikan' waduh, saya rasa mengurus sepak bola, ini bukan damai atau tidak damai atau yang lainnya. Itu urusan pelatih," ungkapnya. Hal ini menunjukkan bahwa penyelesaian masalah dalam tim bukanlah sekadar soal perdamaian, melainkan lebih kompleks dari itu. "Kami juga kadang-kadang bingung. Damaikan-damaikan, damaikan yang bagaimana? Ini soal pilihan pelatih," sambung dia.
Dia juga menekankan pentingnya objektivitas dalam memilih pemain. "Kadang-kadang kami bilang sayang banget tidak terpakai padahal tersedia. Semua harus melihat objektif. Kami berusaha objektif tapi semua tergantung pelatih," ucapnya. Dengan kata lain, meskipun ada banyak pemain berkualitas, keputusan akhir untuk menurunkan mereka tetap berada di tangan pelatih, yang harus mempertimbangkan banyak faktor saat menentukan strategi tim.