Marselino Ferdinan dikatakan memiliki kesempatan belajar yang lebih baik di Oxford United dibandingkan di Malaysia.
Bergabungnya Marselino Ferdinan ke Oxford United mendapat tanggapan positif dari pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana.
Keputusan Marselino Ferdinan untuk bergabung dengan Oxford United mendapatkan sambutan positif dari pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana. Yang akrab dipanggil Coach Justin ini berpendapat bahwa pemain berusia 19 tahun itu memiliki peluang besar untuk belajar banyak di klub barunya. "Meskipun Marselino tidak banyak bermain, ia tetap bisa memperoleh banyak pengalaman," ujar Justin dalam sebuah siniar di kanal Sportify Indonesia. "Dia masih muda. Mungkin dalam satu atau dua tahun ke depan, dia bisa pindah ke klub yang memberikan lebih banyak kesempatan bermain. Namun, Oxford juga memiliki tim youth, jadi dia bisa berpartisipasi di sana," tambahnya. Marselino Ferdinan sebelumnya telah resmi menjadi bagian dari Oxford United, yang merupakan klub di divisi kedua sepak bola Inggris dan dimiliki oleh pengusaha asal Indonesia, Erick Thohir dan Anindya Bakrie. Sebelum pindah ke Oxford United, Marselino bermain untuk KMSK Deinze, tetapi di klub Belgia tersebut, ia tidak mendapatkan banyak waktu bermain. Keputusan Marselino untuk bergabung dengan Oxford sempat menimbulkan beberapa reaksi negatif, dengan banyak yang merasa pesimistis mengenai peluangnya untuk bermain di klub ini. Ikuti artikel lengkapnya di bawah ini.
Dukung Marselino ke Oxford
Justin berpendapat bahwa keputusan Marselino untuk bergabung dengan Oxford adalah pilihan yang sangat baik. Mantan pelatih Timnas Futsal Indonesia ini juga menyatakan dukungannya terhadap tim divisi Championship tersebut yang merekrut salah satu bakat terbaik Indonesia. "Saya sangat mendukung langkah Marselino ke Oxford United," ungkap Justin. "Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Anin Bakrie dan Erick Thohir yang telah bersedia menerima Marselino. Semoga tim seperti Como atau Lecce dapat membawa pemain Indonesia ke sana," tambahnya.
-
Apa keunggulan UT dibandingkan perguruan tinggi lainnya? 'UT adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) rasa swasta karena fleksibel banget. Jadi sangat memungkinan di UT untuk bisa tetap bekerja dan ngejalanin hobinya, tapi juga sambil kuliah. Di UT, kalian nggak akan terhalang jadwal kuliah karena bisa menyesuaikan sendiri jadwal kuliahnya,' kata Bijak, Sabtu (23/3).
-
Dimana Firdaus Turmudzi berkuliah? Firdaus Turmudzi menempuh pendidikan doktoral Prodi Ilmu Dakwah Fakultas Agama Islam Universitas As-Syafi'iyyah, Bekasi, Jawa Barat.
-
Siapa yang berprestasi gemilang? Niquita Juan telah menyelesaikan studinya di IFA Paris, Prancis. Ia meraih gelar wisuda pada tanggal 13 Juli 2023, namun kabar bahagia ini baru diumumkan oleh keluarga pada hari ini, Selasa (8/8). Setelah upacara wisuda, Niquita Juan kini memegang gelar Sarjana (S1) dalam bidang Bisnis Fashion dan Manajemen Prancis dan Eropa.
-
Dimana Marco kuliah? Marco mengaku akan mengambil jurusan bisnis saat kuliah di Amerika nanti.
-
Bagaimana Marco bisa kuliah di Amerika? Marco mengaku akan mengambil jurusan bisnis saat kuliah di Amerika nanti.
-
Siapa yang mendorong Mukini untuk bersekolah? Bertahun-tahun bekerja di Hongkong sebagai asisten rumah tangga (ART), Mukini mendapatkan sosok bos yang sangat perhatian kepada masa depan dirinya.
Lebih unggul dibandingkan di Malaysia.
Justin memberikan tanggapan mengenai pendapat yang menyatakan bahwa Marselino sebaiknya bergabung dengan klub Liga Utama Malaysia, Johor Darul Takzim, daripada Oxford. Ia berpendapat bahwa pengalaman dan pelajaran yang bisa diperoleh Marselino di Oxford jauh lebih banyak dibandingkan di Malaysia. "Lebih baik di Oxford, jauh lebih baik," ujar Justin. "Hidup di Eropa itu berbeda dengan di Malaysia. Yang sering tidak diperhatikan adalah pengalaman hidup yang akan didapat seseorang ketika tinggal di Eropa," tambahnya. "Saya tidak meremehkan Darul Takzim, mereka mungkin memiliki prestasi yang cukup baik di tingkat Asia. Namun, tetap saja, lingkungannya tetap mirip dengan Indonesia, karena jaraknya dekat. Tidak. Dia harus berada di Eropa. Seolah-olah sedikit terasing, dengan budaya yang baru," pungkasnya.