Menganalisis Strategi Shin Tae-yong di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Jelang Lawan Jepang
Menurut pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly, Timnas Indonesia perlu tampil berani dan terbuka.
Pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly, Tim Garuda perlu berani untuk bermain dengan strategi terbuka saat menghadapi Jepang nanti.
"Menurut saya, akan sangat mudah bagi siapa pun pelatihnya jika melawan Jepang hanya dengan bertahan, karena tidak ingin kalah. Sesederhana itu. Setidaknya bisa draw, jika kalah jangan sampai dengan skor yang besar. Namun, ketika ada pemain naturalisasi, apa gunanya jika hanya bermain defensif," ungkap Tommy Welly, yang akrab disapa Towel, melalui kanal YouTube Sportify Indonesia.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, saat ini Timnas Indonesia telah diperkuat oleh sejumlah pemain naturalisasi. Bahkan, dalam pertandingan melawan Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada 15 November mendatang, besar kemungkinan Shin Tae-yong akan menurunkan semua pemain naturalisasi, termasuk yang terbaru, Kevin Diks.
Mengacu pada pernyataan Towel, sudah seharusnya Shin Tae-yong memberikan arahan agar Jay Idzes dan rekan-rekannya lebih berani tampil menyerang, terutama karena laga melawan Jepang ini merupakan pertandingan kandang bagi Timnas Indonesia.
Strategi STY sejauh ini
Sepanjang kualifikasi, skuad Garuda lebih memilih strategi bertahan dengan memanfaatkan serangan balik. Dalam pertandingan melawan Australia di matchday 2 Grup C putaran ketiga kualifikasi yang berakhir imbang 0-0, Timnas Indonesia menerapkan taktik parkir bus sepanjang laga.
Dengan penguasaan bola yang hanya mencapai 36 persen, tim tuan rumah berusaha mencari celah untuk mencetak gol melalui counter attack. Untungnya, gawang Timnas Indonesia tetap aman berkat penampilan cemerlang Maarten Paes di bawah mistar.
Aksi heroiknya membuat penjaga gawang FC Dallas, AS, tersebut dinobatkan sebagai man of the match. "Kalau man of the match penjaga gawang, berarti permainan kita bagaimana?" kritik Towel.
Pada pertandingan yang berlangsung pada 10 September itu, hanya ada dua pemain lokal yang ditunjuk sebagai starter, yaitu Rizky Ridho dan Marselino Ferdinan. Ketika melawan King Abdullah Sports City di Jeddah pada 6 September 2024, Timnas Indonesia kembali memilih untuk bermain 'menunggu'.
Dengan formasi 3-2-4-1 dan penguasaan bola 34 persen, Timnas Indonesia berhasil mencetak gol lebih dulu melalui Sandy Walsh pada menit ke-19. Namun, Green Falcons yang bermain sangat agresif akhirnya berhasil menerobos pertahanan yang dibangun oleh Jay Idzes dan kolega pada menit ke 45'+3, menghasilkan gol balasan yang dicetak oleh Musab Al Juwayr.
Starting XI tidak pakem
Shin Tae-yong sering kali menjadi sasaran kritik karena tidak memiliki pemain tetap di starting XI. Pelatih asal Korea Selatan ini kerap mengganti pemainnya, yang tentu saja membawa risiko tinggi. Hal ini terbukti saat Timnas Indonesia mengalami kekalahan perdana di Qingdao Youth Football Stadium saat menghadapi China dalam matchday 4. Skuad Garuda sebenarnya memiliki peluang untuk menghindari kekalahan jika STY tidak mengubah strateginya secara drastis.
Banyak yang terkejut dengan keputusan STY untuk melakukan banyak perubahan di starting XI, yang sangat berbeda dari saat melawan Bahrain yang berakhir imbang 2-2. Pemain seperti Thom Haye, Malik Risaldi, Sandy Walsh, dan Jordi Amat, yang sebelumnya menjadi starter dalam laga kontra Bahrain, justru tidak dimainkan melawan China.
Sebaliknya, Witan Sulaeman, Nathan Tjoe-A-On, Asnawi Mangkualam, dan Shayne Pattynama justru diturunkan sejak menit awal. Selain itu, ban kapten yang sebelumnya dikenakan oleh Jay Idzes juga dialihkan kepada Asnawi Mangkualam, menambah ketidakpastian dalam tim.
Kekecewaan yang mendalam
Hasil pertandingan kali ini sangat mengecewakan. Penampilan Witan Sulaeman dan Asnawi Mangkualam jauh dari harapan, sedangkan absennya Thom Haye di lini tengah membuat serangan tim terkesan monoton dan kurang kreatif.
Dalam keadaan tertinggal 0-2, pelatih STY baru memasukkan Thom Haye pada babak kedua. Selain Haye, Rizky Ridho dan Marselino Ferdinan juga diturunkan untuk memberikan perubahan.
Masuknya Thom Haye ternyata memberikan dampak positif, karena ia mampu membuat serangan menjadi lebih bervariasi. Pemain berusia 29 tahun ini bahkan mencetak satu-satunya gol Indonesia pada menit ke-86, mengubah kedudukan menjadi 1-2.
Seandainya STY tidak terburu-buru dalam mengubah starting XI, mungkin Timnas Indonesia bisa terhindar dari kekalahan. Melihat performa tersebut, STY perlu lebih berhati-hati saat menghadapi Jepang, terutama dalam menentukan susunan pemain utama.
Di samping itu, dengan adanya pemain naturalisasi di setiap posisi, sudah saatnya Jay Idzes dan rekan-rekannya tidak lagi bermain defensif atau 'parkir bus'. Kini saatnya bagi tim untuk tampil menyerang dan meraih kemenangan!
Persaingan dalam Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 sangat ketat
- Hasil Pertandingan Matchday 1Australia melawan Bahrain berakhir dengan skor 0-1
- Jepang mengalahkan China dengan skor telak 7-0
- Arab Saudi dan Timnas Indonesia bermain imbang 1-1
- Hasil Pertandingan Matchday 2China menghadapi Arab Saudi dan hasilnya 1-2
- Timnas Indonesia vs Australia berakhir tanpa gol 0-0
- Bahrain kalah dari Jepang dengan skor 0-5
- Hasil Pertandingan Matchday 3Australia berhasil mengalahkan China dengan skor 3-1
- Bahrain dan Timnas Indonesia bermain imbang 2-2
- Arab Saudi kalah dari Jepang dengan skor 0-2
- Hasil Pertandingan Matchday 4Jepang dan Australia bermain imbang 1-1
- China mengalahkan Indonesia dengan skor 2-1
- Arab Saudi dan Bahrain berakhir tanpa gol 0-0
Klasemen Grup CPos Tim Main Menang Seri Kalah SG Poin | ||||||
1Jepang | 4 | 3 | 1 | 0 | 15-1 | 10 |
2Australia | 4 | 1 | 2 | 1 | 4-3 | 5 |
3Arab Saudi | 4 | 1 | 2 | 1 | 3-4 | 5 |
4Bahrain | 4 | 1 | 2 | 1 | 3-7 | 5 |
5Indonesia | 4 | 0 | 3 | 1 | 4-5 | 3 |
6China | 4 | 1 | 0 | 3 | 4-13 | 3 |
*Catatan: Klasemen ini diperbarui per Rabu, 16 Oktober 2024 pukul 03.30 WIB.