Terungkap Alasan PSSI Mengajukan Naturalisasi Pemain Selalu Mepet Pertandingan
Kevin Diks merupakan pemain keturunan terbaru yang diharapkan dapat segera bergabung dan memperkuat Timnas Indonesia.
Upaya untuk menaturalisasi pemain keturunan demi memperkuat Timnas Indonesia terus berlanjut. Kali ini, proses kewarganegaraan Kevin Diks sedang dalam tahap pengurusan. Bersama dengan dua pemain wanita, Estella Loupatty dan Noa Leatomu, langkah naturalisasi mereka telah dibahas dengan DPR RI.
Namun, ada pola yang kembali muncul dalam proses ini, yaitu kesan bahwa PSSI terkesan terburu-buru dalam melaksanakannya. Seperti yang diketahui, Timnas Indonesia akan menghadapi dua pertandingan penting dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang dijadwalkan pada 15 dan 19 November mendatang. Di sisi lain, Kevin Diks belum mengambil sumpah kewarganegaraannya.
Yunus Nusi, Sekjen PSSI, memberikan penjelasan terkait situasi ini. Ia menyatakan bahwa penting untuk melakukan komunikasi yang lebih intensif dengan para pemain keturunan.
"Terkadang di injury time kami baru bisa melakukan persetujuan dengan pemain, kami juga harus membangun komunikasi dan komitmen dulu," ungkap Yunus Nusi.
Pentingnya komunikasi dengan pemain
Yunus Nusi menekankan pentingnya proses komunikasi dalam tim. Menurutnya, komunikasi harus dibangun untuk meyakinkan para pemain agar merasa terlibat.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa komunikasi yang intensif sangat diperlukan agar para pemain keturunan dapat merasakan rasa memiliki yang kuat terhadap Timnas Indonesia.
"Kami juga berharap mereka betul-betul bisa menjadi pemain Timnas kita. Sewaktu-waktu Timnas kita membutuhkan mereka, mereka bersedia," ujarnya.
Komunikasi dengan agen pemain
Selain berkomunikasi dengan para pemain, Yunus Nusi juga menegaskan bahwa PSSI perlu menjalin hubungan yang baik dengan agen. Dalam dunia sepak bola modern, peran agen menjadi sangat penting, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan perpindahan kewarganegaraan.
Hal ini menunjukkan bahwa agen memiliki pengaruh besar dalam proses transfer dan administrasi pemain.
"Kami juga terkadang harus membangun komunikasi dengan agen untuk mempercepat proses administrasi," tandas Yunus Nusi.