9 Penyebab Kehilangan Indra Penciuman dan Gejalanya, Tidak Selalu Karena Covid-19
Merdeka.com - Apakah hidung Anda tidak bisa mencium wewangian favorit? Apakah makanan terasa tidak enak seperti dulu? Anda mungkin mengalami anosmia, hilangnya indra penciuman.
Secara anekdot, pasien yang dites positif COVID-19 melaporkan kehilangan indra perasa atau penciuman saat mereka mengembangkan gejala. Baik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit saat ini tidak mencantumkan anosmia sebagai gejala COVID-19, tetapi dokter di China, Korea Selatan, Italia, dan Jerman telah melaporkan tingkat kehilangan penciuman atau rasa yang tinggi pada pasien yang terinfeksi.
Tetapi, anosmia dapat memiliki beberapa penyebab "khas", dan kehilangan ini dapat terjadi lebih lambat daripada kehilangan pendengaran atau penglihatan. Ini juga dapat berdampak besar pada kesehatan dan keselamatan.
-
Siapa saja yang bisa mengalami gangguan penciuman? Bagi sebagian orang, gangguan ini bersifat sementara dan bisa membaik dengan pengobatan, tetapi ada juga yang mengalaminya secara permanen.
-
Kenapa gangguan pada indra penciuman bisa terjadi? Berbagai jenis gangguan penciuman, seperti anosmia, hiposmia, parosmia, hingga phantosmia, bisa disebabkan oleh beragam faktor, mulai dari infeksi saluran pernapasan, alergi, cedera kepala, hingga kondisi neurologis.
-
Mengapa pendengaran bisa hilang? Penelitian dari UCSF menunjukkan bahwa ini mengaktifkan unfolded protein response (UPR) di sel rambut, memaksa sel rambut untuk menghancurkan diri sendiri dan menyebabkan kehilangan pendengaran.
-
Apa saja penyakit yang bisa menyebabkan gangguan pendengaran? Penyakit infeksi seperti campak, gondongan, dan rubella dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
-
Apa yang dapat menyebabkan kerusakan pendengaran? Paparan berlebihan terhadap suara keras ini dapat mengakibatkan masalah pendengaran yang serius.
-
Gangguan apa yang membuat orang kehilangan kemampuan mencium? Anosmia adalah kondisi medis di mana seseorang kehilangan kemampuan untuk mencium bau secara keseluruhan.
Selain mengingatkan Anda pada bau yang menyenangkan, hidung bisa menandakan bahaya seperti kebocoran gas, makanan busuk, atau kebakaran. Karena indra penciuman dikendalikan oleh sensor di hidung yang terhubung ke otak, hilangnya indra penciuman dapat dipicu oleh berbagai kondisi mulai dari sementara hingga permanen. Berikut sembilan penyebab kehilangan indra penciuman dan gejalanya dilansir dari Health Grades:
1. Masalah Sinus dan Hidung
Salah satu alasan paling umum untuk sementara waktu kehilangan indra penciuman adalah flu biasa. Ketika sinus membengkak atau tersumbat oleh lendir, mereka memblokir reseptor bau di jaringan hidung.
Untungnya, kondisi ini biasanya bersifat parsial dan sementara yang mudah diatasi setelah flu Anda selesai. Infeksi sinus kronis atau alergi parah terkadang dapat menyebabkan anosmia berkelanjutan. Penghalang hidung lainnya seperti polip biasanya bersifat sementara karena dapat dihilangkan.
2. Merokok
Selain menyebabkan bau badan, rokok juga mengacaukan dan jadi penyebab kehilangan indra penciuman . Merokok adalah salah satu bentuk polusi, dan paparan yang teratur dapat membatasi kemampuan untuk mencium dan mengecap.
Kabar baiknya adalah setelah Anda berhenti merokok atau mengurangi paparan terhadap perokok pasif, indra penciuman Anda biasanya kembali.
3. Gangguan Sistem Saraf
Karena hidung terhubung dengan sangat baik ke otak, hilangnya penciuman dapat menjadi indikator awal bahwa ada sesuatu yang tidak biasa yang terjadi dengan sistem saraf.
Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam JAMA Neurology melaporkan bahwa orang dewasa yang lebih tua yang melakukan tes penciuman dengan buruk, 2,2 kali lebih mungkin memiliki masalah memori yang dapat berkembang menjadi penyakit Alzheimer.
Meskipun tidak ada sebab dan akibat langsung antara anosmia dan penyakit neurodegeneratif, jika Anda mengalami kehilangan penciuman, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter.
4. Cedera Kepala
Sekali lagi, koneksi otak dengan penciuman bisa ikut bermain setelah cedera kepala. Dari gegar otak hingga operasi otak, semua jenis trauma kepala dapat memengaruhi penciuman saat saraf penciuman dipotong, tersumbat, atau rusak.
Bergantung pada tingkat keparahan cedera, kehilangan ini bisa bersifat permanen atau sementara. Saat indra penciuman mulai kembali, biasanya itu pertanda bahwa otak dan saraf mulai pulih.
5. Pengobatan
Pengobatan juga bisa menjadi penyebab kehilahan indra penciuman, tapi hanya sementara. Pernahkah Anda memperhatikan anosmia tercantum dalam daftar efek samping obat? Obat-obatan tertentu seperti antibiotik, antihipertensi, dan antihistamin terkadang dapat menyebabkan hilangnya bau untuk sementara waktu, tetapi hidung akan kembali bekerja setelah Anda berhenti minum obat.
6. Penuaan
Seperti penglihatan dan pendengaran, indra penciuman Anda menjadi kurang tajam seiring bertambahnya usia. Setelah usia 60 tahun, Anda memiliki peluang lebih besar untuk kehilangan penciuman, yang juga dapat mengubah indra perasa. Kombinasi ini berkontribusi pada penurunan berat badan yang progresif di kalangan lansia.
7. Pengobatan Radiasi
Pasien yang menerima pengobatan radiasi untuk kanker kepala dan leher biasanya mengalami masalah dengan indra penciuman sebagai efek sampingnya. Hilangnya penciuman bisa bersifat sementara atau menjadi permanen seiring pengobatan berlanjut.
8. Bahan Kimia
Paparan bahan kimia keras, seperti insektisida atau pelarut yang dapat membakar bagian dalam hidung, dapat merusak jaringan hidung dan sensor bau secara permanen. Penyebab yang sering terjadi meliputi: uap metakrilat, amonia, benzena, debu kadmium, kromat, formaldehida, hidrogen sulfida, debu nikel, dan asam sulfat.
Untuk melindungi diri, kenakan alat pernapasan yang menutupi hidung saat menangani bahan kimia yang berbau menyengat di rumah atau di tempat kerja. Masker sekali pakai memberikan perlindungan yang tidak memadai.
9. Genetika
Beberapa orang terlahir dengan sedikit atau tanpa indra penciuman. Ini dikenal sebagai anosmia kongenital, dan sering terjadi sendiri atau dapat menyertai kelainan genetik lainnya.
Kabar baiknya adalah hilangnya bau tidak selalu memengaruhi rasa, jadi Anda masih bisa menikmati kue chocolate chip yang baru dipanggang meskipun Anda belum pernah menciumnya.
Karena hilangnya penciuman dapat disebabkan oleh banyak kondisi yang berbeda, banyak di antaranya terkait dengan otak, penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika Anda merasa hidung tidak berfungsi sebagaimana biasanya.
Mungkin ada alasan yang lebih besar untuk masalah daripada hanya pilek, atau Anda mungkin menemukan perawatan untuk memulihkan atau meningkatkan indra penciuman. Berikut di atas adalah penyebab kehilangan indra penciuman yang tidak melulu dikaitkan dengan Covid-19. (mdk/amd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap gangguan memiliki gejala dan penyebab yang berbeda, namun semua mempengaruhi bagaimana otak memproses bau yang ditangkap oleh hidung.
Baca SelengkapnyaAnosmia adalah kondisi dimana seseorang kehilangan kemampuan untuk mencium bau.
Baca SelengkapnyaTelinga berdenging dalam istilah medis disebut tinitus.
Baca SelengkapnyaBeberapa kondisi lupa bisa terjadi secara alami, namun beberapa juga bisa jadi disebabkan karena masalah kesehatan lainnya.
Baca SelengkapnyaAmusia merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang buta nada dan tidak bisa mengenali nada dalam lagu.
Baca Selengkapnya