Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Idap Penyakit Kerusakan Saraf Otak Stadium Empat, Begini Kondisi Nita Thalia

Idap Penyakit Kerusakan Saraf Otak Stadium Empat, Begini Kondisi Nita Thalia Nita Thalia. ©2020 Merdeka.com/kapanlagi/brilio

Merdeka.com - Kabar yang kurang mengenakkan datang dari Nita Thalia. Pasalnya, penyanyi dangdut kelahiran 10 Oktober 1982 ini mengaku mengidap penyakit kerusakan saraf otak stadium empat. Hal itu diungkapkan Nita saat menghadiri salah satu program acara di salah satu televisi swasta belum lama itu.

Nita mengaku sudah lama mengetahui penyakit saraf otaknya itu namun tidak rutin melakukan pengobatan lantaran kegiatannya di dunia hiburan. Akibatnya, penyakitnya pun kian parah hingga sudah memasuki stadium empat.

"Jadi aku sama dokter didiagnosa mengalami kerusakan otak." kata Nita dilansir dari YouTube TransTV acara Pagi-pagi Ambyar

"Waktu itu memang dokter sudah suruh terapi, mumpung masih belum parah banget. Terus aku dikasih obat, vitamin, kalau bisa jangan terlalu diforsir kerjaan, cuma aku kan tulang punggung keluarga, aku enggak bisa" jelas Nita Thalia.

Gejala yang Dirasakan

nita thalia

©2020 Merdeka.com/kapanlagi/brilio

Lebih lanjut, Nita juga menceritakan gejala awal yang dirasakan yakni sakit kepala yang luar biasa. Akibatnya, ia nyaris tak bisa menjalani pekerjaannya dan melakukan aktivitas apapun. Bahkan, dirinya sempat tak sadarkan diri akibat menahan sakit kepalanya itu.

"Sering sakit kepala sering banget. Itu obat mengandung obat penenang jadi setiap minum obat itu harus tidur." katanya.

"Ada dua yang dirasakan kaya ditusuk-tusuk, kalau pas kambuh sampai ke punggung itu sakit. Pernah pingsan juga di atas kasur untungnya, pas adik aku bangunin kok diem aja, jadi dipikirkan aku udah nggak ada. itu udah beberapa kali," ujarnya.

Pasrah

nita thalia

©2020 Merdeka.com/kapanlagi/brilio

Nita Thalia sempat menjalani terapi di sebuah rumah sakit di Jakarta. Ia mengaku pasrah dengan penyakit yang diidapnya itu. Namun, dirinya masih memikirkan anak-anaknya.

"Saya kan tadinya terapinya di rumah sakit di Jakarta. Tapi dokter bilang kalau sesi pertama tidak ada kemajuan, harus bedah otak. Saya sudah parno duluan denger itu." ucapnya.

"Saya sudah putus asa saja. Hari aku kayak udah sampai di sini, aku yang dipikirin itu anak. Karena anak aku kan sudah nggak punya ayah, jadi aku harus kuat" kata Nita.

Pengobatan di Singapura

nita thalia

©2020 Merdeka.com/kapanlagi/brilio

Kini, Nita pun memutuskan untuk melakukan pengobatan di Singapura. Di sana, dirinya tinggal di sebuah apartemen milik sahabatnya dan menjalani berbagai rangkaian pengobatan.

"Akhirnya ketemu sama yang tinggal di Singapura, dia yang nolongin aku selama ini termasuk semua biaya. Allah tuh bener-bener kasih kemudahan. Aku terapi di sana, aku dikasih tempat buat tinggal selama enam bulan di sana, di apartemen dia kebetulan kosong. Aku bolak-balik ke Jakarta juga. Karena aku harus cari alternatif lain," imbuhnya.

Alhasil, ia bersyukur proses terapi yang dijalaninya menunjukkan perkembangan yang signifikan. Sakit kepala parah yang dirasakannya mulai berangsur berkurang.

"Alhamdulillah perkembangannya bagus. Sekarang saya tidak merasakan gejala sakit kepala apapun," kata Nita Thalia. (mdk/frd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP