Mengenal Kitosan, Produk Olahan Limbah Kulit Udang Bernilai Ekonomi di Medan
Merdeka.com - Kelompok Pekerja Mandiri Amanah (Pemanah) di bawah binaan PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fuel Terminal (FT) Medan Grup telah menciptakan produk bernama Kitosan yang diolah dari limbah kulit udang.
Kelompok Pemanah ini bermarkas di Kelurahan Pekan Labuhan, Kota Medan, Sumatra Utara. Ketua Kelompok Pemanah, Syahrizal, mengatakan bahwa produk ini sudah berhasil sejak pertengahan 2022. Saat ini Pemanah berhasil mengolah limbah kulit udang sebanyak 144 kilogram setiap 6 bulan.
"Rata-rata 24 Kilogram kulit udang per bulan yang berhasil diolah. Alhamdulillah, ada pemasukan tambahan sekitar Rp5,6 juta per bulan," ucapnya, mengutip dari liputan6.com (10/6).
-
Apa yang diluncurkan oleh Pertamina? Pertamina secara resmi meluncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center pertama di Asia untuk skala perusahaan migas dalam gelaran Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Hotel, Jakarta Kamis, (7/9).
-
Pertamina bantu apa di Sumatera Selatan? 'Sumatera Selatan menjadi salah satu daerah yang terpantau memiliki asap moderat hingga pekat. Oleh karena itu, kami dengan cepat dan tanggap membantu penanganan karhutla di 44 titik kebakaran, agar tidak menyebar dan menyebabkan dampak lebih lanjut,' ujar Fadjar.
-
Bagaimana Pertamina mengembangkan produk sekunder dari panas bumi? Beberapa produk sekunder yang sedang dikembangkan oleh Pertamina Geothermal Energy diantaranya green methanol, green hydrogen, dan ekstraksi silika,' jelas Julfi.
-
Siapa yang mendirikan PT Pertamina Hulu Energi? PT Pertamina Hulu (PHE) merupakan salah satu anak perusahaan PT Pertamina (persero) yang bergerak di bidang hulu minyak dan gas (migas).
-
Bagaimana cara mengolah minyak bumi Sumut? Proses pengolahan minyak bumi yang pertama adalah proses destilasi.Destilasi merupakan proses pemisahan fraksi-fraksi yang terdapat di minyak bumi, di mana pemisahan fraksi tersebut berdasarkan pada perbedaan titik didih.
-
Dimana minyak bumi diolah di Sumut? Proses ini biasanya dilakukan pada sebuah wadah tabung tinggi yang kedap terhadap udara. Awalnya minyak mentah akan dialirkan ke dalam tabung tersebut dan kemudian dipanaskan dalam tekanan 1 atmosfer pada suhu 370 derajat celcius.
Apa Itu Kitosan?
©2018 Merdeka.com/Pixabay
Kitosan merupakan sebuah zat yang efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini disebabkan karena Kitosan memiliki kandungan polikation alami yang bisa menghambat pertumbuhan bakteri dan kapang.
"Kitosan adalah bahan pengawet alami. Karena itu, produk ini dapat diaplikasikan untuk produk ikan selain garam, dan produk pindang sebagai pengganti formalin," terang Syahrizal.
Menurut Syahrizal, proses pembuatan Kitosan ini dimulai dari kulit udang sebagai bahan utamanya yang direbus dalam suhu 80 sampai 90 derajat. Lalu dicampur dengan beberapa bahan seperi Hcl sebanyak 37 persen, NaOH 40 gram/L dan 60 ml HaOH untuk mendapatkan senyawa kitin. Kemudian dikeringkan menggunakan oven dan digiling menjadi berupa bubuk.
"Produk ini dijual kepada pengusaha pengopekan udang dan digunakan sebagai bahan pengawet alami makanan," katanya.
Sedang Kembangkan Alat
©2012 Merdeka.com/arie basuki
Syahrizal mengatakan, saat ini Kelompok Pemanah sedang mengembangkan alat pembuat Kitosan yang dapat mempersingkat waktu produksi. Nanti, alat yang sedang dikembangkan itu bisa menampung 10 kilogram limbah kulit udang dalam satu kali produksi.
"Bisa mempersingkat waktu produksi dari dua hari menjadi empat jam saja," lanjutnya.
Kelompok Pemanah ini mayoritas berlatar belakang sebagai tunakarya dan pekerja harian lepas. Program ini berlokasi di sekitar wilayah Ring I FT Medan Group di Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan.
Pada tahun ini, mereka menargetkan adanya side product menjadi bahan hand sanitizer, edible coating dan pembalut luka bagi penderita diabetes, sehingga dapat menambah nilai ekonomi bagi kelompoknya.
Dalam menjalankan program ini, Tim CSR Fuel Terminal Medan Group juga menggandeng mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).
Pengembangan Program CSR
Dikatakan Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, program produk Kitosan adalah pengembangan lanjutan dari program CSR sebelumnya, Pekan Labuhan Bestari (Pelari).
"Ini merupakan komitmen kelompok binaan CSR FT Medan Group untuk terus berkolaborasi dan berinovasi. Sebelumnya ada program Ecoenzym pada program pelari dan saat ini mengembangkan Kitosan," tuturnya.
Program ini guna mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 12 tentang pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.
"Ke depan kami berharap program ini dapat terus mendukung SDGs nomor 12 dan Environmental, Social, & Governance (ESG) dalam menciptakan masyarakat tangguh lewat pemberdayaan ekonomi," ucap Satria. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu Iriana Jokowi bersama Ibu Wury Ma’ruf Amin, beserta para ibu-ibu yang tergabung dalam OASE mengunjungi booth showcase produk binaan Pertamina Group.
Baca SelengkapnyaBerawal dari materi Go Green Pertamina UMK Academy, Prasetyo merintis program pemanfaatan limbah kain dari Jamajama Project.
Baca SelengkapnyaIde untuk membuat bioavtur anyar ini dilatarbelakangi oleh melimpahnya pasokan minyak jelantah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKonsorsium nantinya akan menggunakan jaringan pipa gas bumi PGN untuk mendistribusikan biometana berbahan POME.
Baca SelengkapnyaDinas Perikanan Kabupaten Kutai Timur memberikan bantuan berupa mesin ketinting kepada kelompok nelayan di Kecamatan Teluk Pandan.
Baca SelengkapnyaMetode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah analysis design - development - implementation - evaluation (addie).
Baca SelengkapnyaArdiyansyah atau yang akrab disapa Ardi, mulai merintis usaha kerajinan tangan dari kulit pada 2013 dengan bekal ilmu yang didapat saat kuliah.
Baca SelengkapnyaDesa Kemudo berhasil mandiri dan memberdayakan warganya dari pengolahan limbah pabrik.
Baca SelengkapnyaPartisipasi Pertamina dalam acara ini merupakan bentuk nyata dukungan perusahaan terhadap pemberdayaan UMKM dan promosi pariwisata Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeskipun kaya akan hasil laut, termasuk rumput laut, masyarakat di wilayah ini sering terkendala akses pasar yang terbatas dan persaingan dengan negara tetangga
Baca SelengkapnyaSebagian orang menilai menjadi petani bukan hal keren. Para petani di Kabupaten Tulungagung menepis anggapan tersebut dengan prestasi
Baca SelengkapnyaSalah satu program yang dikembangkan Pupuk Kaltim dalam menyasar seluruh aspek tersebut yakni Undergoing Rapid Environmental Action (UREA).
Baca Selengkapnya