Marasmus adalah Jenis Gizi Buruk pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mencegahnya
Marasmus adalah kondisi kekurangan gizi. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak.
Marasmus adalah kondisi kekurangan gizi. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak.
Marasmus adalah Jenis Gizi Buruk pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mencegahnya
Marasmus adalah kondisi kekurangan gizi. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak.
Marasmus memiliki gejala seperti berat badan sangat rendah, kurangnya pertumbuhan, kelelahan, kulit kering, dan kelemahan otot.
Anak-anak yang mengalami marasmus juga rentan terhadap infeksi dan masalah lainnya karena kelemahan sistem kekebalan tubuh.
-
Apa dampak malnutrisi pada anak? Malnutrisi, khususnya stunting, berdampak langsung pada pertumbuhan dan perkembangan anak, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk mencapai potensi optimal.
-
Apa saja penyebab penyakit anak akibat makanan? Makanan seperti daging, ayam, ikan, hingga susu bisa menjadi sumber kontaminasi jika tidak ditangani dengan benar.
-
Gimana cara cegah anak gemuk? Orangtua perlu memberikan contoh yang baik dengan menerapkan gaya hidup sehat dalam keluarga. Mengurangi konsumsi makanan cepat saji, memperbanyak sayuran dan buah-buahan dalam diet harian, serta memastikan anak-anak melakukan aktivitas fisik secara teratur adalah beberapa langkah penting yang bisa diambil.
-
Apa dampak buruk anak mengemut makanan? Mengemut makanan dalam waktu yang lama bisa menyebabkan gigi anak mudah berlubang. Sisa makanan yang tertahan di dalam mulut meningkatkan risiko terbentuknya plak dan bakteri yang dapat merusak gigi serta menyebabkan masalah seperti radang gusi.
-
Bagaimana mengatasi malnutrisi pada anak? Malnutrisi adalah kondisi kekurangan asupan gizi yang cukup dan seimbang. Malnutrisi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pertumbuhan. Beberapa contoh malnutrisi yang dapat menghambat pertumbuhan anak adalah:- Kekurangan gizi protein- Kekurangan gizi mikro- Kekurangan asupan kalori
-
Mengapa penting menjaga status gizi anak? Anak yang memiliki status gizi baik akan menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal hingga dewasa.
Kondisi marasmus sering kali disebabkan oleh kekurangan asupan nutrisi yang memadai, terutama pada anak-anak yang tinggal di lingkungan dengan akses terbatas terhadap makanan bergizi.
Oleh karena itu, pendekatan pencegahan yang holistik diperlukan untuk memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang mencukupi untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.
Berikut penjelasan mengenai merasmus dan penyebabnya yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber:
Penyebab Marasmus
Penyebab marasmus adalah kekurangan nutrisi yang ekstrem, terutama protein dan energi. Hal ini disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tubuh, terutama pada anak-anak.
Marasmus umumnya terjadi akibat kemiskinan yang menyebabkan kelangkaan makanan, serta infeksi serius yang membuat tubuh sulit menyerap nutrisi.
Jenis malanutrisi yang umum terjadi, termasuk marasmus, sering terjadi pada anak-anak di negara-negara berkembang. Faktor utama yang menyebabkan kekurangan nutrisi pada anak antara lain adalah kemiskinan yang menghambat akses terhadap makanan bergizi, serta infeksi serius seperti diare kronis atau infeksi saluran napas yang dapat membuat tubuh kehilangan nutrisi dengan cepat.
Dengan adanya keterbatasan sumber daya dan kesehatan, anak-anak di daerah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi rentan terhadap marasmus dan malanutrisi lainnya.
Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan akses terhadap makanan bergizi, pelayanan kesehatan yang baik, serta edukasi mengenai gizi yang seimbang untuk mencegah terjadinya kekurangan nutrisi pada anak.
Faktor Risiko Marasmus
Faktor risiko marasmus meliputi kondisi-kondisi yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami marasmus.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena marasmus antara lain adalah kelaparan kronis, pasokan air terkontaminasi, kekurangan vitamin, pola makan buruk, tinggal di negara berkembang, serta infeksi virus, bakteri, dan parasit.
Kelaparan kronis merupakan faktor utama yang dapat menyebabkan marasmus karena kurangnya asupan makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Demikian pula, pasokan air terkontaminasi dapat menyebabkan defisiensi nutrisi yang dapat mengakibatkan marasmus.
Kekurangan vitamin, terutama vitamin A, B, C, dan E, juga dapat meningkatkan risiko terkena marasmus karena vitamin-vitamin tersebut penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
Tinggal di negara berkembang juga dapat meningkatkan risiko terkena marasmus karena adanya kondisi ekonomi dan sosial yang mempersulit akses terhadap makanan bergizi.
Selain itu, infeksi virus, bakteri, dan parasit juga dapat menyebabkan penurunan berat badan yang ekstrem, sehingga meningkatkan risiko terkena marasmus.
Cara Mengatasi Merasmus
Marasmus merupakan kondisi gizi buruk yang disebabkan oleh kekurangan asupan nutrisi, terutama protein dan kalori. Pengobatan marasmus bertujuan untuk memulihkan keseimbangan gizi dan meningkatkan status gizi anak yang mengalami kondisi ini.
Langkah pengobatan marasmus melibatkan peningkatan asupan makanan, terutama makanan yang kaya akan protein dan energi. Selain itu, ada beberapa cara mengatasi merasmus yang bisa dilakukan, antara lain:
Rehabilitasi Nutrisi
Setelah tahap awal pemberian makanan melalui selang, pasien akan memasuki tahap rehabilitasi nutrisi.
Pada tahap ini, pemberian nutrisi akan mulai ditingkatkan secara bertahap dengan meningkatkan kalori hingga mencapai 140 persen dari nilai yang direkomendasikan.
Hal ini dilakukan untuk mempercepat pemulihan pasien dan memastikan kebutuhan nutrisi harian terpenuhi.
Durasi fase ini akan bervariasi tergantung pada kondisi pasien dan respons tubuh terhadap peningkatan kalori. Setelah beberapa waktu, pasien secara bertahap akan mulai berkembang dan dapat menerima makanan melalui mulut.
Tahap ini akan ditandai dengan pemberian makanan oral yang lebih biasa, serta makanan padat seperti bubur atau makanan yang mudah dikunyah.
Tindak Lanjut dan Pencegahan
Setelah pasien marasmus sembuh dan siap dipulangkan, penting untuk memberikan pendidikan keluar kepada pasien dan keluarganya. Hal ini meliputi memberikan informasi mengenai pola makan yang sehat dan bergizi, serta pentingnya merawat kebersihan tubuh.
Selain itu, pendidikan juga harus mencakup informasi mengenai tanda dan gejala kembali munculnya marasmus, serta kapan pasien harus segera mencari bantuan medis.
Untuk mencegah infeksi, pasien harus dijaga kebersihan lingkungan yang mereka tinggali. Selain itu, penting juga untuk memastikan bahwa pasien mendapatkan vaksinasi yang diperlukan sesuai dengan rekomendasi medis.
Dalam mengobati dan mencegah dehidrasi pada pasien marasmus, penting untuk memberikan nutrisi yang mencukupi dan memberikan minum yang cukup. Pasien juga perlu dipantau dengan cermat untuk memastikan bahwa mereka tidak mengalami dehidrasi yang dapat membahayakan kesehatan mereka.
Cara Mencegah Merasmus
Marasmus adalah kondisi gizi buruk yang disebabkan oleh defisiensi nutrisi, terutama protein, kalori, dan nutrisi penting lainnya.
Untuk mencegah terjadinya marasmus pada anak-anak, sangat penting untuk memastikan bahwa mereka mengonsumsi pola makan bergizi yang mencakup protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral yang cukup. Selain itu, air yang diminum juga harus bersih dan disanitasi dengan benar untuk mencegah infeksi yang dapat memperburuk kondisi kesehatan anak.
Saat terjadi infeksi, seperti diare atau penyakit lainnya, penting untuk segera mengikuti pengobatan yang direkomendasikan oleh tenaga medis.
Infeksi dapat menyebabkan anak kehilangan lebih banyak nutrisi dan memperburuk kondisi marasmusnya.
Dengan memperhatikan pola makan yang bergizi, minum air yang bersih, dan mengikuti pengobatan untuk infeksi, kita dapat mencegah terjadinya marasmus pada anak-anak. Kesehatan anak adalah tanggung jawab bersama, dan upaya pencegahan yang tepat dapat membantu anak-anak tumbuh dengan sehat dan kuat.
Kapan Harus ke Dokter?
Gejala-gejala malanutrisi pada berbagai rentang usia perlu diwaspadai. Pada bayi dan balita, gejalanya bisa berupa pertumbuhan yang lambat, berat badan kurang, dan kekurangan energi.
Pada lansia, gejala malanutrisi meliputi penurunan berat badan, penurunan massa otot, dan kelemahan. Sementara pada remaja dan orang dewasa, gejala malanutrisi bisa berupa kelelahan, penurunan konsentrasi, dan kerentanan terhadap infeksi.
Penting untuk mendapatkan pengobatan medis jika terjadi gejala malanutrisi yang mencurigakan. Konsultasi dengan dokter dapat membantu menentukan penyebab malanutrisi dan memberikan pengobatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan tubuh.